Warga Peduli AIDS Dilatih Susun Anggaran HIV-AIDS

Ketidaksesuaian antara jumlah peserta dengan alat tulis yang disediakan tersebut bisa menimbulkan masalah. 

Kata Daniel, RAB biasanya dibuat menggunakan Microsof excel karena dalam program tersebut sudah dilengkapi dengan rumus perhitungannya sehingga menghindari kekeliruan. 

Koordinator CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu, Yosafat Ician 

kepada Pos Kupang. Com mengatakan, pelatihan penyusunan anggaran ini merupakan salah satu upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Belu. Pasalnya, alokasi anggaran dari pemerintah kabupaten masih sangat terbatas sementara kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Belu berada di urutan kedua di NTT. 

Oleh karena itu, perlu keterlibatan masyarakat dalam hal ini WPA dan KDS untuk mengadvokasi anggaran di tingkat desa. Kiranya dana desa yang digulirkan pemerintah saat ini bisa dialokasikan untuk penanggulangan HIV dan AIDS. 

Untuk memperkuat daya dorong, WPA dan KDS harus memiliki pengetahuan dalam hal kebijakan anggaran dan penyusunan anggaran. 

'Pelatihan hari ini secara khusus membahas masalah anggaran. Kita coba berlatih sederhana menyusun anggaran yang bisa menjadi pegangan bagi teman-teman jika suatu waktu berbicara dengan pemerintah desa, kecamatan maupun kabupaten", ungkap. 

Menurut Yosafat, dengan memahami kebijakan anggaran, WPA dan KDS bisa bersuara dan terlibat langsung dalam perencanaan di desa. 

"Lewat kegiatan ini bapa-ibu memahami kebijakan anggaran di desa. Kalau bapa ibu sudah tahu, bapa ibu bisa terlibat dalam proses perencanaan di desa. Kalau besok besok ada audiens dengan pemerintah dan DPRD, WPA dan KDS bisa membicarakan kebijakan penganggaran karena sudah ada pengetahuan dasar", terangnya. (*)

Berita Belu Hari Ini