Perang Rusia Ukraina
Zelensky Sebut Setiap Hari 100 Tentara Ukraina Tewas Di Medan Perang
Pasukan Rusia dilaporkan hampir menguasai kota Severodonetsk, setelah pengepungan panjang yang melibatkan artileri intens dan pemboman udara.
"Saya tidak akan memprediksi di mana itu akan terjadi, tetapi saya berasumsi bahwa wilayah-wilayah yang dibebaskan akan mengadakan referendum kurang lebih secara bersamaan," kata Slutsky dalam komentar yang dikutip oleh kantor berita Rusia.
Kantor berita AFP melaporkan, ia menyebut langkah untuk menggelar pemungutan suara di Ukraina itu adalah hal yang logis.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, tetapi Moskwa berulang kali menekankan pihaknya tidak berusaha menduduki wilayah Ukraina.
Baca juga: Kota Severodonetsk Jatuh ke Tangan Rusia, Tinggal 20 Persen Kota di Bawah Kendali Ukraina
Namun, suara-suara dari pejabat Rusia dan pro-Moskwa mengindikasikan bahwa pasukan Rusia bermaksud tetap berada di wilayah yang dikontrolnya di Ukraina selatan, seperti Kherson dan sebagian besar Zaporizhzhia.
Otoritas separatis di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur bekata, mereka juga ingin menjadi bagian dari Rusia.
Komentar Slutsky menyusul komentar dari anggota parlemen senior lainnya, Andrei Turchak, yang mengatakan bahwa tidak diragukan keempat wilayah itu akan bergabung dengan Rusia.
Kremlin pada Rabu (1/6) berujar, orang-orang di Kherson, Zaporizhzhia, Donetsk, dan Luhansk bebas untuk memilih masa depan mereka.
"Kami tidak ragu bahwa mereka akan membuat keputusan terbaik," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
Rusia mengerahkan tentara ke Ukraina dengan dalih melindungi penduduk berbahasa Rusia di timur negara tetangganya itu.
Sebelum perang 2022, Rusia mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014 dab menggelar referendum yang dikecam sebagai ilegal oleh Barat. (*)
Tentara Ukraina Tewas
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Gugur Di Medan Perang
Kota Severodonetsk
Rusia
Moskwa
Referendum
POS-KUPANG.COM
Dua Tank Berat Cannggih Leopard 2 dan M1A2 Abrams Masuk Medan Perang Ukraina , Rusia Ketar Ketir |
![]() |
---|
Uni Eropa Serukan Pembentukan Pengadilan Khusus Adili Putin Sebagai Penjahat Perang di Ukraina |
![]() |
---|
Ukraina Hadapi Kondisi Mengerikan, Rusia Datangkan Drone Kamikaze Arash-2 Iran untuk Bombardir Kyiv |
![]() |
---|
Ukraina Rebut Kembali Wilayah yang Dicaplok Rusia, Negara Barat: Putin Lakukan Referendum Ilegal |
![]() |
---|
Rusia Caplok Wilayah Ukraina, Sekjen PBB Langsung Beri Kutukan Keras:Tidak Memiliki Nilai Hukum |
![]() |
---|