Undana

Mahasiswa KKN Undana Kupang Promosi Rolade Ikan Tuna Moringa Cegah Stunting

Mahasiswa peserta KKN Undana mempromosikan disverifikasi pangan tentang bagaimana supaya anak bisa dirangsang untuk menikmati berbagai jenis makanan

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
PENYULUHAN - Mahasiswa peserta KKN Undana Kupang membuat Rolade Ikan Tuna sekaligus memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu anak stunting di Rumah Data Kampung KB Naimata, Kelurahan Naimata Kota Kupang Nusa Tenggara Timur pada Selasa, 31 Mei 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang mempromosikan Rolade Ikan Tuna sebagai salah satu cara mencegah stunting yang dilaksanakan di Rumah Data Kampung KB Naimata pada Selasa 31 Mei 2022.

Program KUPANG GAS atau perKUat PANGan ceGAh Stunting merupakan kolaborasi Mahasiswa KKN Undana, Rumah Data Kampung KB Naimata, Kelurahan Naimata, Posyandu Sehati di Sungkaen dengan tema Kampanye Makan Ikan untuk Cegah Stunting. 

Mahasiswa peserta KKN Undana mempromosikan disverifikasi pangan tentang bagaimana supaya anak bisa dirangsang untuk menikmati berbagai jenis makanan karena setelah ditelusuri anak-anak kesulitan makan karena merasa bosan.

Oleh karena itu mahasiswa KKN mendorong disverifikasi pangan untuk mengubah pengolahan ikan yang biasanya dengan cara digoreng,dikukus dan dibakar menjadi suatu makanan olahan yang berbeda yakni Rolade Ikan Tuna.

"Mereka mempromosikan aneka jenis makanan dengan bahan bakunya ikan,"ungkap Kordinator mahasiswa KKN sekaligus ketua Kampung KB Naimata, Siprianus Damai Nar.

Baca juga: Pemda TTU Bangun Terobosan Baru Tangani Stunting

Mahasiswa KKN Undana ini berasal dari fakultas berbeda yakni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP), Fakultas Perikanan, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan Fakultas Teknik menangani 13 orang anak stunting di posyandu Sehati Sungkaen yang memiliki angka stunting cukup tinggi.

Pembuatan Rolade Ikan sebagai bentuk diversifikasi pangan untk mendorong pemenuhan gizi bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, saat pembuatan rolade ikan akan ada kampanye hak anak yakni pemenuhan gizi anak adalah satu bentuk pemenuhan hak asasi anak.  

KKN dilaksanakan hingga 11 Juni 2022 oleh karena itu, mahasiswa akan melanjutkan kegiatan serupa yang direncanakan pada pekan depan.

Senada dengan Siprianus, salah satu mahasiswa KKN dari FKM Undana, Kanisius Ege, menyampaikan bahwa kegiatan ini lebih fokus disversifikasi pangan atau pemberagaman pangan supaya makanan yang ada di rumah tangga khususnya keluarga stunting yang diundang dapat mengolah makanan lebih bervariatif.

"Sehingga bisa menggugah selera makan anak-anak stunting,"ungkap Sius.

Baca juga: Rakor Stunting, Balita Penderita Stunting di Sikka Tergolong Tinggi

Dilanjutkan Sius, dipilihnya ikan tuna menjadi bahan baku rolade karena berdasarkan posisi Kupang merupakan wilayah pesisir dan ikan menjadi pilihan alternatif selain mudah didapat juga harganya terjangkau.

Dibandingkan ikan lain, tuna memiliki kandungan nutrisi tinggi.

"Daging ikannya saja yang dipakai. Selain itu adonan tuna dicampur moringa ditambah penyedap rasa juga," terang Sius.

Setelah trial and error beberapa kali hingga menemukan racikan yang tepat dengan kandungan nutrisi yang baik kemudian resep dan cara pengolahan rolade ikan tuna ini diajarkan kepada ibu-ibu warga Naimata.

Rolade Ikan Tuna bisa disimpan juga untuk dijadikan makanan beku atau frozen food.

Baca juga: Tekan Angka Stunting dan Eliminasi Kematian Ibu & Bayi, Pemkab Rote Ndao Inisiasi Inovasi Mama Boi

Harapan keberlanjutan dari program ini menurut Sius, supaya ibu-ibu khususnya yang memiliki anak stunting ketika pulang ke rumah dengan mengetahui resep yang sudah diajarkan dan beberapa edukasi tentang gizi, stunting dan Rolade Ikan Tuna serta informasi lain yang disampaikan bisa mengolah ikan tuna ini menjadi makanan-makanan beragam dan bisa merubah perilaku.

"Sehingga dengan diberikannya intervensi seperti ini diharapkan  bisa merubah perilaku untuk pemenuhan kebutuhan anak stunting dan persiapan gizi anak sebelum lahir sehingga bisa mengurangi resiko stunting," harap Sius.(cr16)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved