Berita NTT Hari Ini

Dedi Nursyamsi: Basmi Hama Belalang di Food Estate Sumba Tengah Dijadikan Pakan Ternak  

jajarannya siap berkolaborasi menangani belalang kembara dan mengamankan wilayahnya dari serbuan hama tersebut.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DOK PRIBADI
Tim saat mengunjungi lokasi hama Belalang Kembara (Locusta migratoria)di Pulau Sumba 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi kepulauan yang terdiri dari 4 pulau besar yaitu Flores, Sumba, Timor dan Alor, yang sering disebut FLOBAMORA. Dengan kondisi iklim yang terkenal dengan musim kemarau panjang, masalah pangan menjadi tantangan tersendiri.

Salah satu upaya untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan konsep menciptakan daerah sumber pangan/lumbung pangan baru  yang terintegrasi yaiti Food Estate.

Food Estate merupakan upaya pemerintah mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kebijakan dan program tersebut sebagai antisipasi menghadapi adanya krisis pangan yang merupakan warning dari Badan Pangan Dunia (FAO).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan Program Food Estate di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mampu mengatasi persoalan kemiskinan di daerah itu.

Baca juga: Tingkatkan Sinergitas, Biro Apim Gelar Rapat Kerja Perencanan dan Kepegawaian Setda NTT

"Program Food Estate di Sumba Tengah sangat berhasil karena mampu mengatasi kemiskinan yang dialami warga di daerah itu," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo

Mentan Syahrul Yasin Limpo mendorong kabupaten-kabupaten yang memiliki warga miskin terbanyak di NTT untuk dapat mengaplikasi Program Food Estate seperti dilakukan di Sumba Tengah dalam mengatasi kemiskinan.

"Kalau mau kaya atau tidak miskin yaitu bertani. Alam NTT sangat potensial untuk pengembangan usaha pertanian yang mampu membuat petani menjadi kaya dan keluar dari lilitan kemiskinan. Pemerintah akan siap membantu memberikan bantuan pendidikan bagi petani dan bantuan peralatan mesin pertanian untuk pengembangan usaha pertanian," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Baca juga: Ira Ua Ditahan Polda NTT, Ini Tanggapan Pengamat Hukum

Sementara di kesempatan lain Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Prof.Dr. Dedi Nursyamsi, M.Agr dalam kesempatan kunjungan ke lokasi food estate Sumba Tengah 26/5/2022 mengatakan  Food estate yang menjadi program strategis nasional merupakan konsep pengembangan sentra produksi kawasan pangan yang berbasis korporasi dengan badan usaha tingkat petani yang mengelola usaha tani pangan mulai dari hulu hingga hilir secara berkelanjutan dan terintegrasi,

“Program Food Estate atau lumbung pangan Nasional di Kabupaten Sumba Tengah menorehkan hasil memuaskan. Bahkan, hasil panen padi dan jagung meningkat signifikan yang tadinya sebelum ada program food estate jagung produktifitasnya hanya 2 ton per hektar namun setelah adanya program food estate produktifitas jagung menjadi 5 ton per hektar, sedangkan padi sebelum adanya food etate hanya 3 ton per hektar namun setelah ada food estate menjadi 5 ton per hektar dan bahkan kalau saja tidak ada hama belalang maka produktifitasnya bisa mencapai 6 Ton per hektar, “ ujar Dedi

Lanjut dedi “ Dalam pelaksnaan program food estate di sumbah tengah tahun 2022 sekitar mengalami sedikit  kendala yaitu lahan pertanian di sumba tengah di serang hama belalang Kumbara. Dan kita harus segera mencari solusi pemecahan masalah hama ini.”

Baca juga: Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun Ini Yakni Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia

Di Kabupaten Sumba Tengah, belalang kembara yang berasal dari padang rumput (savana). Kondisi populasi di lapangan bervariasi dari nimfa sampai dengan dewasa.

Ledakan serangan hama Belalang Kembara(Locusta migratoria)di Pulau Sumba telah memusingkan petani dan masyarakat setempat.

Serangan hama ini mengakibatkan sebagian petani terancam gagal panen bila tidak segera dikendalikan.

Populasi belalang kembara yang sangat besar ini dalam waktu yang singkat dapat menghancurkan pertanaman padi, jagung, dan komoditas tanaman pangan lainnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved