Perang Rusia Ukraina
Rusia Bangun Pangkalan Militer Baru, Sikapi Rencana NATO
Ketegangan terus tumbuh di zona tanggung jawab Distrik Militer bagian barat. Kami mengambil tindakan pencegahan yang memadai.
POS-KUPANG.COM - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, Rusia akan membuat pangkalan militer baru di bagian barat negaranya. Upaya itu sebagai “tindakan balasan” terhadap rencana perluasan NATO.
Shoigu mengatakan pendaftaran Finlandia dan Swedia ke NATO, termasuk dalam peningkatan ancaman militer di sepanjang perbatasan barat laut Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
“Ancaman itu juga termasuk tindakan Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan penerbangan pembom strategis, mengirim kapal perang ke Laut Baltik dan mengintensifkan latihan di kawasan itu dengan mitra NATO-nya,” kata Shoigu dalam pidatonya pada Jumat 20 Mei 2022, dilansir Al Jazeera.
“Ketegangan terus tumbuh di zona tanggung jawab Distrik Militer bagian barat. Kami mengambil tindakan pencegahan yang memadai,” kata Shoigu, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut.
“Pada akhir tahun, 12 unit dan divisi militer akan dibentuk di Distrik Militer Barat,” tambahnya. Ini akan disertai dengan lonjakan peralatan dan senjata militer.
“Tahun ini, kami bermaksud untuk mendapatkan lebih dari 2.000 buah peralatan tersebut,” kata Shoigu.
Kekhawatiran keamanan yang didorong oleh serangan Rusia ke Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, membuat kedua negara Nordik itu melepaskan diri dari kebijakan netralitas yang sudah berlangsung lama, dan pindah untuk bergabung dengan NATO.
Baca juga: GAWAT, Rusia dan NATO Berpotensi Perang Nuklir di Ukraina, Pakar Sebut Dampaknya Mengerikan
Baca juga: RESMI, Finlandia dan Swedia Bergabung dengan NATO, Begini Reaksi Rusia
Finlandia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.340 km (830 mil) dengan Rusia, sementara Swedia berbagi perbatasan laut.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Kamis 19 Mei 2022 mengonfirmasi ia telah menerima aplikasi mereka untuk bergabung dengan blok tersebut.
Langkah ini menjadi salah satu perubahan paling signifikan dalam arsitektur keamanan Eropa dalam beberapa dekade.
Semua dari 30 negara anggota NATO harus setuju untuk menerima anggota baru; Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan penentangan terhadap bergabungnya Finlandia dan Swedia.
Pada Kamis 19 Mei 2022, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, di mana Biden menjanjikan "dukungan penuh" kepada kedua negara.
Beberapa jam kemudian, Jenderal tinggi AS Mark Milley berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia Jenderal Valery Gerasimov dalam diskusi pertama mereka sejak perang dimulai, menurut Pentagon.
Seorang juru bicara Staf Gabungan AS mengatakan sang jenderal "membahas beberapa masalah terkait keamanan yang menjadi perhatian", tanpa memberikan rincian lebih lanjut. (*)