Selama Ini Menular pada Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Kena Hepatitis Akut ? Ini Penjelasan Kemenkes

Direktur P2M Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut misterius kemungkinan bisa menginnfeksi orang dewasa

Editor: Hermina Pello
SHUTTERSTOCK/MIA Studio via KOMPAS.COM
Selama Ini Menular pada Anak, Apakah Orang Dewasa Bisa Kena Hepatitis Akut ? Ini Penjelasan Kemenkes 

Menurutnya, suatu penyakit bisa menular jika penyakit itu memang bersifat menular.

Baca juga: Hepatitis Akut Renggut Nyawa Bocah di Medan, Satu Bayi Suspek

"Tidak semua hepatitis menular. Hepatitis kalau juman yang menjadi peneybabnya maka menular, kalau karena autoimun atau karena obat-obatan tidak bisa menular," ujar Erni, saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2022).

"Tapi, kalau hepatitisnya dikarenakan virus, ya menular," lanjut dia.

Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Menular Melalui Udara? Ini Penjelasan Kemenkes

Hepatitis yang diinduksi obat

Dilansir dari situs resmi Hopkins Medicine, hepatitis yang muncul dari obat-obatan dikenal dengan istilah hepatitis yang diinduksi obat.

Kondisi ini terjadi saat tubuh muncul kemerahan dan pembengkakan (peradangan) hati yang disebabkan oleh sejumlah obat-obatan tertentu yang berbahaya (beracun).

Oleh karena itu, organ hati bekerja keras untuk membantu memecah obat-obatan tertentu dalam darah pasien.

Jika ada terlalu banyak obat dalam darah seseorang maka organ hati bisa rusak parah. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat.

Hepatitis yang diinduksi obat jarang terjadi. Ini disebabkan ketika seseorang memiliki sejumlah obat, vitamin, obat herbal, atau suplemen makanan yang berbahaya atau beracun.

Dalam kebanyakan kasus, seseorang mungkin minum obat selama beberapa bulan sebelum mencapai tingkat toksik dan mempengaruhi hati dia.

Namun penyakit ini juga bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat-obatan tertentu, seperti asetaminofen. Dalam hal ini, itu bisa terjadi dengan cepat. Di lain waktu, itu adalah reaksi alergi.

Banyak jenis obat dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat. Ini termasuk:

Obat nyeri dan demam yang mengandung asetaminofen
Aspirin dan obat nyeri dan demam yang dijual bebas (NSAID atau obat antiinflamasi nonsteroid)
Steroid anabolik, obat-obatan buatan manusia yang seperti testosteron hormon seks pria
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri (antibiotik)
Pil KB (kontrasepsi oral)
Statin, digunakan untuk menurunkan kolesterol
Obat sulfa, sejenis antibiotik
Obat anti epilepsi
Obat-obatan herbal, antara lain ephedra, Germander, Pennyroyal, dan masih banyak lainnya. Ingatlah bahwa tidak semua suplemen "alami" atau "herbal" aman. Mereka juga tidak diatur untuk keamanan.

Berita lain terkait gejala penyakit

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved