Perang Rusia Ukraina

Perang Rusia vs Ukraina: Rusia Culik Ribuan Warga Ukraina, Dimasukkan ke Kamp Konsentrasi

"Kamp-kamp filtrasi digunakan oleh pasukan Rusia untuk menginterogasi warga sipil Ukraina untuk setiap hubungan pemerintah

Editor: Ferry Ndoen
REUTERS/Serhii Nuzhnenko via KONTAN.CO.ID
ILUSTRASI - Seorang prajurit Ukraina menembakkan mortir saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di lokasi yang tidak diketahui di Wilayah Kharkiv, Ukraina, Senin 9 Mei 2022 

POS-KUPANG.COM - Pasukan Rusia dituduh telah memaksa ribuan warga Ukraina meninggalkan rumah mereka dan masuk ke kamp konsentrasi.

"Setidaknya beberapa ribu warga Ukraina telah diculik dan diproses di kamp-kamp" kata Michael Carpenter, Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).

Dia menyampaikan hal itu dalam sambutannya kepada dewan permanen badan tersebut di Wina, Jumat (13/5/2022).

"Kamp-kamp filtrasi digunakan oleh pasukan Rusia untuk menginterogasi warga sipil Ukraina untuk setiap hubungan pemerintah atau militer," kata Carpenter.

Dia menambahkan beberapa tahanan melaporkan ponsel mereka disita untuk mencari tanda-tanda oposisi terhadap perang yang sedang berlangsung Presiden Vladimir Putin, seperti dilansir Insider, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Rusia dan Ukraina Berperang, Negara Kecil di Timur Tengah Ini Makin Kaya

Rudal Iskander 9K720 ISKANDER-M Rusia
Rudal Iskander 9K720 ISKANDER-M Rusia (YouTube)

"Tentara Rusia secara paksa memindahkan warga sipil, yang rumahnya, kotanya, telah dibom tanpa ampun selama berbulan-bulan dengan peluru, misil, dan bom ke Rusia," klaimnya.

"Hal itu yang menyebabkan penderitaan yang tidak perlu," kata Carpenter.

Carpenter juga mengatakan puluhan ribu warga Ukraina telah diculik dan dikirim ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia.

Sebuah klaim yang juga dibuat oleh pejabat Ukraina.

Sejak awal invasi Rusia, Kremlin telah menggembar-gemborkan koridor kemanusiaan di Ukraina sebagai bukti tidak ingin berperang terhadap penduduk sipil Ukraina.

Tetapi para ahli yang akrab dengan penggunaan koridor semacam itu di Suriahmengamati penerapannya di Ukraina.

Dikataka, Moskow hanya menggunakannya sebagai aksesori penipu dengan tujuan mendapatkan dukungan dan simpati dalam perangnya melawan Ukraina.

Menurut PBB, lebih dari 6 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak awal perang, dan sedikitnya 3.500 warga sipil tewas.

Baca juga: SEA Games 2022 Vietnam: Indonesia vs Myanmar Jadi Laga Penentu, Siapa Pemenang?

Pada minggu-minggu pertama perang, Presiden Volodymyr Zelenskyy dan pejabat Ukraina mengatakan paskan Rusia menargetkan warga sipil yang keluar melalui koridor kemanusiaan.

Hanya mengizinkan pengungsi melarikan diri ke Rusia atau sekutunya Belarusia.

Penyalahgunaan koridor telah menyebabkan sebagian besar negosiasi terhenti pada pembukaan saluran baru untuk perjalanan yang aman.(*)

Berita olahraga dan lainnya:

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Rusia Dituduh Culik Ribuan Warga Ukraina, Dimasukkan ke Kamp Konsentrasi

Duta Besar Rusia untuk Polandia, Duta Besar Sergey Andreev ditutupi dengan cat merah di Warsawa, Polandia, Senin, 9 Mei 2022.
Duta Besar Rusia untuk Polandia, Duta Besar Sergey Andreev ditutupi dengan cat merah di Warsawa, Polandia, Senin, 9 Mei 2022. (AP PHOTO/MACIEK LUCZNIEWSKI)
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved