Undana Kupang
Guru Besar Undana Ini Bicara Blak-Blakan Soal Penyaringan Lulusan SMA masuk PT
PT perlu melakukan upaya luar biasa untuk mengembalikan mutu sebagaimana yang diperoleh sebelum pandemi Covid-19
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hari ini telah diumumkan pengumuman kelulusan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terhadap hal ini, Prof. Dr. Simon Sabon Ola, M.Hum, Guru Besar Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang bicara blak-blakan terkait proses penyaringan lulusan SMA masuk Perguruan Tinggi (PT).
Menurutnya, dengan proses pembelajaran dan ujian akhir dalam kondisi pandemi Covid tentunya akan berpengaruh terhadap mutu para siswa.
Baca juga: Komunitas Audio Lembata Gelar Parade Sound di Lewolein
Oleh karena itu, perguruan tinggi perlu melakukan upaya luar biasa untuk mengembalikan mutu sebagaimana yang diperoleh sebelum pandemi Covid-19.
Sebab menurutnya, Perguruan Tinggi tentu tidak akan mengubah sistem seleksi jalur SNMPTN maupun SBMPTN dengan pertimbangan covid-19. Pertimbangan covid hanya akan diterapkan pada jalur mandiri.
"Dengan proses pembelajaran dan ujian akhir dalam kondisi covid, mutu tentu tidak optimal pencapaiannya. Oleh karena itu, PT harus melakukan upaya luar biasa, bahkan dengan strategi yang luar biasa pula untuk mengembalikan mutu sebagaimana yang diperoleh sebelum pandemi covid-19, " ungkapnya saat dihubungi, Kamis 5 Mei 2022.
Baca juga: Pemprov NTT Diminta Proses 22 Desa Persiapan di Kabupaten Manggarai
Kemudian, lanjut dia, jalur pendidikan luar sekolah untuk lulusan yang tidak melanjutkan studi ke PT dan ingin bekerja mesti disiapkan oleh pemerintah melalui pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK).
Sebab BLK merupakan sarana untuk lulusan SMA/SMK/MA dapat mengembangkan potensi dan kompetensinya untuk memasuki dunia kerja, terutama diharapkan menjadi wirausahawan mandiri.
"Pada akhirnya diperlukan langkah adaptasi menyeluruh dan berjenjang antar jenjang pendidikan, dan antara lembaga pendidikan dengan dunia kerja serta unia usaha dan industri (DUDI), " jelas dia.(*)