Berita Lembata
Pemda Lembata Jadikan Desa Baolaliduli Sebagai Lumbung Jagung dan Ternak Sapi
Pemerintah Kabupaten Lembata menjadikan Desa Baolaliduli sebagai lumbung jagung hibrida dan ternak sapi di Kecamatan Ile Ape Timur.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Pemerintah Kabupaten Lembata menjadikan Desa Baolaliduli sebagai lumbung jagung hibrida dan ternak sapi di Kecamatan Ile Ape Timur.
Alasannya, dari total sembilan desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Desa Baolaliduli paling banyak menyumbang ternak sapi serta jagung hibrida setiap musim.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lembata, Petrus Kanisius Tuaq kepada wartawan, Kamis, 28 April 2022 saat peresmian sumur bor di Desa Baolaliduli.
"Ini punya potensi peternakan (sapi dan kambing) dan pertanian (jagung hibrida) paling banyak," ungkapnya.
Disebutkannya, jumlah ternak sapi di desa Baolaliduli sampai dengan saat ini lebih dari 50 ekor.
Baca juga: Taman Baca Uibaha Membangun Karakter dan Memupuk Literasi Anak-anak Kolhua Sejak Usia Dini
Sementara kambing di atas 300 ekor. Dari jumlah ternak itu, Desa Baolaliduli menyumbang sedikitnya ribuan ekor kambing dan ratusan ekor sapi ke luar Lembata.
Sedangkan desa-desa lain di kecamatan itu persentasinya jauh lebih kecil.
Banyaknya ternak yang dimiliki warga Desa Baolaliduli itu juga ditunjang dengan ketersediaan pakan yang cukup. Warga pun tidak pernah kesulitan memberi makan ternak. Termasuk biaya membeli pakan juga hampir tidak pernah ada.
"Rata-rata satu tahun kita kirim ke Makassar 3.000 ekor (kambing dan sapi)," klaimnya.
Kemudian untuk hasil pertanian seperti jagung hibrida, kata Kanis, para petani mampu menghasilkan puluhan ton jagung per sekali panen dalam satu satu musim.
Dan dari banyaknya produksi jagung itu, varietas hibrida yang dihasilkan petani di desa itu pun mampu memberi kontribusi bagi pasar dalam negeri.
"Mampu bersaing di pasaran luar Lembata, apalagi jagung hibrida lagi bagus-bagusnya," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Kadis Kanis juga menjelaskan bahwa upaya menggenjot pertanian serta peternakan yang di galakan petani/peternak Baolaliduli merupakan bentuk dukungan program yang di canangkan Pemprov NTT yakni Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Para petani kita perlahan mulai mengerti tentang mengembangkan sektor pertanian dan peternakan secara terintegrasi," tandasnya.
Ia pun mengimbau agar para petani dan peternak yang ada di desa-desa lain bisa meniru inovasi yang diterapkan oleh penduduk Baolaliduli supaya kesejahteraan dan kemandirian di sektor pertanian dan peternakan perlahan bisa terjawab.
Baca juga: Harga Barang Naik di Moskow Rusia, Visa dan Mastercard Tak Bisa Digunakan
Sementara itu, Kepala Desa Baolaliduli, Leonardus Asan Ladopurap memastikan bahwa warganya akan tetap menjadikan sekotor pertanian dan peternakan sebagai leading sektor meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Mau jadikan sentral pertanian dan peternakan, apalagi disini sudah ada sumur bor," sebutnya.
Melihat jumlah produksi pertanian seperti jagung hibrida dan peternakan seperti sapi, maka salah satu kepala desa termuda di Kabupaten Lembata ini akan memanfaatkan Bumdes sebagai jembatan untuk menghubungkan para petani dengan pasar.
Semua hasil pertanian dan peternakan, termasuk sumber daya laut seperti ikan pun akan digarap oleh Bumdes. Semua warga yang ada di desa bertugas membawa semua hasil produksinya, nanti Bumdes yang akan menjualnya.
"Pemerintah desa bekerja membantu masyarakat, fungsi pemberdayaan ada disitu," pungkasnya.
"Saya mau jadikan hasil komoditi masuk di Bumdes, saya akan alokasi anggaran ke sana," bebernya.
Alasannya, dari total sembilan desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Desa Baolaliduli paling banyak menyumbang ternak sapi serta jagung hibrida setiap musim.
