Ramadan 2022

Buka Puasa Bersama BPBD Provinsi NTT: Perbedaan Itu Rahmat 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT ( BPBD NTT ) gelar buka puasa bersama dengan tema Kultum: Perbedaan Itu Rahmat 

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
dok. BPBD Provinsi NTT
Acara Buka Puasa Bersama BPBD Provinsi NTT di Kantor BPBD Provinsi NTT, Jumat 22 April 2022 

Buka Puasa Bersama BPBD Provinsi NTT: Perbedaan Itu Rahmat 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Bulan Ramadhan menjadi moment untuk menjalin dan menguatkan kembali tali silaturahmi antar sesama Umat Islam dan Umat Islam dengan sesama warga negara.

Hal itulah yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi NTT, Jumat 22 Apri 2022.

Kegiatan yang bertempat di ruang rapat BPBD Provinsi NTT, Jalan Teratai No. 11 itu, mengambil tema Kultum Perbedaan Itu Rahmat.

Kegiatan Buka Puasa Bersama itu dihadiri Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT beserta pejabat eselon III dan pejabat fungsional serta seluruh ASN lingkup BPBD Provinsi NTT.

Baca juga: Jokowi Mesra Bersama Tiga Kandidat Calon Presiden

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT Ambrosius Kodo, S.Sos, MM mengatakan, kegiatan Buka Puasa Bersama tersebut merupakan wujud toleransi ASN BPBD NTT.

Karena itu, Ambrosius mengajak seluruh ASN BPBD NTT yang bukan pemeluk Agama Islam untuk memberi dukungan kepada Umat Islam di lingkup BPBD NTT dalam menjalankan Puasa Ramadhan hingga  datangnya Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Sementara itu, Analis Kebencanaan Bidang RR, Syafrudin Herman, SE, MM yang pada kesempata itu menyampaikan Kultum menegaskan bahwa Perbedaan Itu Rahmat. 

Karena itu, perbedaan tidak perlu diperdebatkan

"Perbedaan ini akan menjadi indah dan harmonis dalam  kehidupan ini ketika dikelola dan ditata dengan tulus dan ikhlas," kata Herman.

Baca juga: Obat Kumur Alami Lidah Buaya, Napas Segar Selama Puasa, Caranya Sangat Mudah

Acara Buka Puasa Bersama BPBD Provinsi NTT2
Acara Buka Puasa Bersama BPBD Provinsi NTT2 (Dok. BPBD Provinsi NTT)

Hal itu, kata Herman, sejalan dengan pesan dalam Surat Al-Maidah, Ayat 48, Allah SWT berfirman: “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan”.

Dikatakan Herman, dari ayat ini  sangat jelas bahwa perbedaan itu adalah keniscayaan, tidak bisa dipaksakan untuk jadi satu. "Tidak bisa hanya satu ras saja, satu agama saja, satu suku saja, satu jenis saja," katanya.

Ia kemudian melanjutkan, dalam Surat Al-Hujarat; Ayat 3 yan berbunyi:    “Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling takwa”.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved