Tips Sehat

7 Gejala Aritmia, Terkadang Sulit Dibedakan Dari Serangan Jantung

Pada kondisi aritmia, detak jantung bisa lebih cepat sampai di atas 100 kali per menit, melambat sampai di bawah 60 kali per menit, atau tidak beratur

Editor: Hermina Pello
Yodiyim
Ilustrasi Jantung- 7 Gejala Aritmia, Terkadang Sulit Dibedakan Dari Serangan Jantung 

POS-KUPANG.COM - Apa itu penyakit jantung aritmia? Siapa saja yang bisa terkena aritmia? Kenali gejala aritmia agar tidak anggap remeh gejala yang terjadi.

Terkadang gejala aritmia sulit dibedakan dari serangan jantung. Untuk itu, jika Anda merasakan nyeri dada atau rasa tidak nyaman pada jantung, segera cari pertolongan medis ke rumah sakit.

Penyakit aritmia dapat menimbulkan beragam gejala dan efek yang berbeda-beda, tergantung jenis dan tingkat keparahannya.

Perlu diketahui, aritmia adalah gangguan pemantik listrik di jantung yang membuat irama atau detak jantung tidak normal.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Kesemutan Sering Kumat, Bisa Jadi Gejala Penyakit-penyakit Berbahaya

Akibat masalah pada impuls jantung ini, detak jantung bisa terlalu cepat, lambat, atau tidak teratur.

Di beberapa kondisi, aritmia terkadang mirip jantung berdebar kencang saja. Tapi, ada kalanya gangguan pada organ vital ini mengancam jiwa.

Sebelum mengenali beberapa gejala aritmia, kenali dulu beberapa jenis gangguan irama jantung ini.

Jenis aritmia

Detak jantung normal saat seseorang sedang beristirahat atau tidak banyak beraktivitas biasanya berkisar antara 60 sampai 100 kali per menit.

Baca juga: Penderita Diabetes Tak Dianjurkan Jalani Puasa Ramadan 2022 Jika Muncul Gejala ini, Kenali Tandanya

Pada kondisi aritmia, detak jantung bisa lebih cepat sampai di atas 100 kali per menit, melambat sampai di bawah 60 kali per menit, atau tidak beraturan.

Dilansir dari NHS, beberapa jenis aritmia yang umum menyerang di antaranya:

Fibrilasi atrium: detak jantung cepat dan detaknya tidak teratur
Supraventricular takikardia: detak jantung cepat saat istirahat
Bradikardia: detak jantung lambat
Blok jantung: detak jantung lambat sampai dapat menyebabkan pingsan
Fibrilasi ventrikel: detak jantung cepat, tidak teratur, dan kerap membuat hilang kesadaran dan kematian mendadak apabila tak segera ditangani

Baca juga: Saat Tidur Kena Stroke, Gejala Yang Harus Diwaspadai

Sebagai informasi, penyebab aritmia di antaranya infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, merokok, terlalu banyak minum minuman berkafein, sampai efek samping penyalahgunaan narkoba.

Penyakit jantung aritmia bisa menyerang segala usia. Tapi, fibrilasi atrium lebih sering menyerang orang tua, peminum alkohol berlebihan, dan orang yang kelebihan berat badan.

Risiko seseorang terkena aritmia juga meningkat apabila jaringan jantung rusak, misalkan karena serangan jantung atau gagal jantung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved