Tips Sehat
Napas Bayi Bunyi, Kapan Orang Tua Perlu Waspada? Ini Penjelasan Dokter Vennia Riskia Tristianti
Pada bayi yang baru lahir, hal tersebut membuat lendir dalam hidung mudah terjebak dan menghambat aliran udara.
POS-KUPANG.COM - Memiliki buah hati adalah impian bagi semua orang tua. Sebagai orangtua tentu sangat bahagia menyaksikan bayi kita tertidur nyenyak. Namun, seringkali kita risau dengan bunyi napas pada bayi.
Umumnya, napas bayi berbunyi yang terjadi sesekali merupakan hal yang normal. Hal ini disebabkan karena sempitnya saluran napas bayi dan belum adanya refleks batuk pada bayi untuk mengeluarkan lendir seperti orang dewasa.
Pada bayi yang baru lahir, hal tersebut membuat lendir dalam hidung mudah terjebak dan menghambat aliran udara, sehingga bayi mengeluarkan bunyi saat bernapas.
Suara napas yang normal pada bayi, berupa :
- Suara seperti berkumur, disebabkan terkumpulnya air liur pada mulut dan tenggorokan bayi.
- Suara seperti mengendus, saat bayi sedang tidur nyenyak
- Suara cegukan, disebabkan bayi minum susu terlalu banyak atau cepat, juga menelan banyak udara
- Suara seperti siulan, karena saluran napas bayi masih sempit sehingga mengeluarkan suara siul ketika menarik napas
Meskipun demikian, terkadang orangtua perlu mewaspadai adanya gangguan pada saluran napas bayi. Kapan harus waspada terhadap bunyi napas bayi?
Tanda yang harus diwaspadai pada masalah pernapasan bayi adalah :
- Jumlah napas yang meningkat
Hitunglah jumlah tarikan napas pada bayi anda selama satu menit. Jika usaha napas bayi lebih dari 60 kali per menit, orang tua harus waspada
- Peningkatan usaha bayi untuk bernapas
Bayi akan melakukan usaha yang lebih untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam tubuhnya. Tanda bahaya tersebut berupa :
• Merintih. Bayi akan mengeluarkan suara merintih pada akhir pernapasan. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk membuka saluran napas yang tersumbat.
• Hidung kembang kempis. Lubang hidung bayi akan tampak mengembang dan mengempis secara cepat, sebagai peningkatan usaha untuk bernapas.
• Retraksi atau tarikan dinding dada. Otot dada bayi yang terletak pada sela tulang rusuk dan leher terlihat keluar masuk lebih dalam dari biasanya. Sela tulang rusuk akan nampak tertarik ke dalam.
- Sianosis atau kebiruan. Hal tersebut menandakan tubuh tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup dari paru-paru. Untuk memeriksa apakah bayi tampak kebiruan, perhatikan daerah yang memiliki banyak aliran darah banyak, seperti bibir, lidah dan ujung jari kaki tangan.
- Kesulitan minum. Sesak napas pada bayi sering disertai dengan penurunan frekuensi minum bayi.
- Lemas dan lesu. Bayi akan tampak lemas dan kurang aktif jika terdapat gangguan serius pada saluran napas.
- Demam. Infeksi paru-paru akan menimbulkan demam. Usahakan orangtua memiliki termometer untuk memeriksa suhu bayi. Bayi dikatakan demam jika suhu tubuh lebih dari 37,50C.
Masalah napas berbunyi pada bayi adalah hal yang normal terjadi. Walaupun merupakan hal fisiologis, orangtua perlu tetap waspada.
Jika terdapat tanda bahaya pada napas bayi, sebaiknya orangtua memeriksa apakah bayi tampak kebiruan, perhatikan daerah yang memiliki banyak aliran darah banyak, seperti bibir, lidah dan ujung jari kaki tangan. (dr. Vennia Riskia Tristianti - Dokter Umum di RSUD Lewoleba)