Berita Pendidikan

Herima: Jadi Guru Sangat Baik, Asik dan Menarik

Hortensia Hermin mengisahkan ihwal dirinya menjadi guru. Saat duduk di bangku sekolah kelas 3 SMA, Hortensia muda tidak membayangkan memilih menghabis

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
NET
Ilustrasi Guru 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM - Hortensia Herima mengisahkan ihwal dirinya menjadi guru. Saat duduk di bangku sekolah kelas 3 SMA, Hortensia muda tidak membayangkan memilih menghabiskan waktu untuk berkarya dalam bidang kependidikan. Bahkan profesi guru tidak ia lirik. 

"Jika dikisahkan, saya paling 'benci' jadi guru, saat kelas 3 SMA dulu, ada guru kelas saya tanya, kamu nanti mau jadi apa?, saya jawab, I want to be an english teacher (saya ingin menjadi seorang guru bahasa Inggris), saya spontan jawab itu," kata Hortensia Hermin mengulang percakapan dengan gurunya. 

Menamatkan pendidikan tingkat SMA, Hortensia lalu melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Ibukota Provinsi NTT, Kota Kupang, tepatnya di Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira). 

"Saat waktu kuliah sebenarnya saya mau belajar Sastra Inggris, ternyata di Unwira Kupang tidak ada, saya tes di Jurusan Teknik Sipil dan fakultas keguruan, ternyata lolos dua-duanya, saya sempat kuliah dua minggu di jurusan teknik itu, tapi buat saya tidak menemukan apa-apa saya pusing, sudah saya pindah ke fakultas keguruan," kisahnya. 

Dua tahun kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Hermina belum menemukan kecintaan terhadap dunia guru, hingga ia melamar di salah satu LSM dan menjadi guru privat. 

Baca juga: Satlantas Polres Mabar Bagi Takjil dan Masker di Masjid Gorontalo

"Awalnya saya kuliah semester 1 sampai semester 5, jujurnya kuliah saja, intinya masuk kampus saja, lalu masut semester 6 saya melamar di LSM English Education Centre, saya lamar dan diterima menjadi guru privat, dari situ saya menemukan bahwa menjadi guru sangat baik, asik dan menarik. Nah dari semester 6, baru saya serius kuliah dan Puji Tuhan saya menyelesaikan studi S1 selama 3.5 tahun seperti teman lainnya," ujarnya. 

Setelah menjadi PNS pada 2005 Hortensia awalnya menjadi guru di satu sekolah SMP di Manggarai Barat, hingga pada 2014 ia dipercaya menjadi kepala sekolah pariwisata, SMKN 1 Lembor Selatan. 

Awalnya, ada rasa keengganan untuk menanggung tanggung jawab sebagai kepala sekolah, sebab Hortensia mengaku sangat awam dengan dunia pariwisata. namun seiring waktu, ia perlahan-lahan mencintai pekerjaannya. 

Sebab, aku Hortensia, ia berkesempatan mengembangkan diri, mendapatkan pengalaman baru, sekaligus menyalurkan hobi hobinya. 

"Awalnya sata marah ke kepala sekolah saya waktu itu, alasan apa?. Tapi mereka dengan alasanya. Saya berpikir bahwa saya bukan orang pariwisata dan saya harus mulai dari nol untuk belajar pariwisata, Jadi saya kepala sekolah SMKN 1 lembor selatan dari 2014--2020 lalu. Jadi ternyata dua bulan kemudian saya bergabung, banyak hal baru mulai dari bukan siapa-siapa mulai dikenal banyak orang, banyak kegiatan sesuai hobi saya, saya suka hobi di bidang seni dan travelling. Jadi menurut saya surga ada di sini, saya mulai semangat belajar bagaimana kembangkan sekolah pariwisata," jelasnya. 

Baca juga: Stefanus Gandi Nyatakan Sikap Maju Caleg DPR RI 2024 Dari Partai PAN

"Dan ternyata kita tidak hanya kenal orang-orang di bidang pariwisata saja, jadi jejaring sangat luas, bahkan hingga kenal dengan orang pariwisata, penulis yang terkenal yang tidak ada dalam bayangkan saya. Ini yang motivasi saya jadi , karena banyak kegiatan menarik yang sesuai hobi saya," tambahnya. 

Hortensia mengaku, terdapat tantangan hingga masalah yang ia hadapi, namun hal tersebut dinilai sebagai seni. 

"Jadi saya kerja seperti menjalankan hobi, ini sebagai seni menurut saya," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved