Ramadan 2022

Cek Doa Buka Puasa, Ustadz Adi Hidayat Ungkapkan Amalan Terbaik di Bulan Suci Ramadan

Simak bacaan doa buka puasa pada bulan Ramadhan 2022. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan amalan terbaik yang dikerjakan di bulan suci.

Editor: Yeni Rahmawati
TRIBUNNEWS.COM
Amalan terbaik di bulan suci dan doa berbuka puasa Ramadan 

POS-KUPANG.COM - Umat muslim diperintahkan melaksanakan puasa wajib selama satu bulan di siang hari, diakhiri berbuka pada petang hari atau terbenamnya fajar.

Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.

"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp  Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Kumpulan Doa Mohon Ampunan dan Perlindungan Bisa Diamalkan pada Bulan Ramadan 1443 Hijriah

Hadist tersebut adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.

Baca juga: Tak Hanya Menahar Lapar & Haus, Ada Amalan yang Dianjurkan pada Siang Hari Saat Ramadan

Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.

"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.

Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.

Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.

Doa tersebut dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah doa pengantar, sebab bagi umat Islam yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa.

Baca juga: Duta Vatikan Mgr. Marco Sprizzi Sampaikan Pesan Ramadan kepada Kaum Muslim Timor Leste

"Berdasarkan hadis shahih, ada tiga golongan yang sulit ditolak doanya, di antaranya pemimpin yang adil, dan orang yang berpuasa, saat berbuka adalah saat mustajab untuk berdoa," ujarnya.

Ada dua pahala yang didapat orang berpuasa yakni mengabulkan doa yang dimohonkan dan diberikan pahala puasa saat tiba di akhirat.

Saat berbuka, senantiasa memanjatkan permohonan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Baca juga: Halo Pencinta Fashion di NTT, This is April Kini Promokan Dress Edisi Ramadan

"Kalau dibahasa-arabkan kurang lebih Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin begitu maknanya," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Amalan Terbaik di bulan Ramadhan

Selain puasa, ada pula ibadah maupun amalan shaleh yang bisa dikerjakan di bulan suci sebagaimana dijelaskan Ustadz Adi Hidayat.

Ia mengatakan amalan terbaik yang bisa dijalankan adalah berupa aktivitas taqwa.

"Orang yang berhasil menjadi taqwa adalah orang-orang yang terbiasa melatih diri dengan aktivitas yang disebut dengan amal shaleh," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir  Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Dakwah.

Baca juga: Ramadan 2022, Anda Berpuasa Tapi Tidak Sholat? Begini Hukumnya Berdasarkan Penjelasan Ulama

Kalimat perihal taqwa tersirat dalam Surah Al-Baqarah ayat 2

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Dzālikal kitābu lā rayba fīhi hudal lil muttaqīna

Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.

"Apa aktivitasnya? Maka dirinci dalam ayat 3, 4 sampai mendapat kebahagiaan di ayat 5," paparnya.

Surah Al-Baqarah ayat 3

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ

Artinya: (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,

Surah Al-Baqarah ayat 4

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

Artinya: dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat.

Surah Al-Baqarah ayat 5

اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Artinya: Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dari kandungan dan makna Surah Al-Baqarah tersebut, aktivitas taqwa adalah shalat fardhu, infaq, yakin kepada Alquran, berinteraksi dengan cara mengkajinya.

Yang mana di bulan Ramadhan, aktivitas taqwa tersebut dapat meningkat.

"Dahsyatnya bulan Ramadhan, membuat seseorang menjadi perhatian dengan shalat sunnah. Itulah keutamaan Ramadhan, jangankan yang fardhu sunnah pun bisa meningkat," urainya.

Begitu memasuki bulan Ramadhan, bagi orang yang taqwa yang pertama meningkat adalah shalat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa memberi perintah yang mewajibkan. Lalu beliau bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Artinya: Barangsiapa shalat malam pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampunilah dosa-dosanya yang telah lampau.”

Ia mengimbau untuk dapat menyiapkan agenda shalat apa saja yang dapat dikerjakan sehari semalam.

Shalat sunnah yang dapat memperbaiki shalat fardhu yang kurang khusyuk, yakni shalat sunnah rawatib.

Shalat sunnah rawatib diketahui berjumlah 12 rakaat menurut hadits Nabi Muhammad SAW.

"Bagi siapa yang mengerjakan rakaat yang mengiringi shalat fardhu siang dan malam, maka akan dibangungkan baginya satun rumah di surga jika konsisten menunaikan 12 rakaat itu sampai meninggal dunia," ucap Ustadz Adi Hidayat.

12 rakaat tersebut dilaksanakan 2 rakaat sebelum Subuh, 4 atau 2 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat setelah Dzuhur, 2 rakaat setelah Maghrib, dan 2 rakaat setelah Isya.

Di luar dari shalat rawatib disebut shalat mutlak. Shalat mutlak ada yang berdampingan dengan shalat fardhu ada yang terpisah.

"Contoh yang berdampingan, 4 rakaat sebelum Ashar. Bukan rawatib tapi mutlak waktunya berdampingan dengan shalat fardhu jadi tidak mempengaruhi shalat fardhu dan memiliki keutamaan sendiri yakni Allah akan menambahkan rahmat," paparnya.

Shalat sunnah lainnya yaitu, shalat di anatar adzan dan iqomah, shalat tahiyyatul mesjid, shalat isyraq atau awal dhuha, shalat pertengahan dhuha, shalat akhir dhuha, shalat tahajud, shalat tarawih, dan shalat witir.

Amalan selanjtnya adalah berinteraksi dengan Al-Quran berupa banyak membaca (Qiroah). Cara membaca Alquran agar cepat khatam, Ustadz Adi Hidayat mengatakan bisa membagi 30 juz selama 30 hari, per hari membaca satu juz.

"Lebih gampang lagi bagi satu juz dengan lima waktu shalat, misalnya surah Al-Baqarah dapat dibaca 14 ayat sebelum dan sesudah shalat sebanyak lima waktu. Insya Allah selesai Ramadhan khatam Quran," urainya.

Selanjutnya mengkaji atau kajian (tilawah),bernilai pahala yang banyak jika dikerjakan.

Selama mengkaji Alquran, rahmat Allah akan dibentangkan, jika berdoa akan cepat dikabulkan, dan beristighfar akan diampuni, serta diberi ketenangan dalam jiwa.

Amalan berikutnya adalah infaq. Infaq di sini tidak harus berupa uang, namun makanan pun bisa diberikan.

"Barang siapa memfasilitasi bukaan orang puasa walaupun dengan sebiji kurma dan sehirup air, maka ia mendapat pahala seperti orang puasa itu tanpa dikurangi sedikitpun," ucap Ustadz Adi Hidayat berdasarkan riwayat hadits At-Tirmiji.

Intinya, yang paling minimal jika bisa kita keluarkan maka keluarkan sebagai infaq, lebih pun semakin baik.

"Karena pahala dengan memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa yakni 700 kali lipat. Jika di bulan Ramadhan, maka pahalanya akan dikalikan 10 kali lagi," pungkas Ustadz Adi Hidayat. (*)

Berita Terkait Ramadan 2022

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Doa Berbuka Puasa Ramadhan 2022, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Amalan Terbaik di Bulan Suci

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved