Khasanah Islam

Bacaan Niat Sholat Magrib Dilengkapi dengan Tata Cara Salat serta Doa-doanya

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan niat dan tata cara Sholat Magrib lengkap dengan doa-doa dalam bahasa Arab dan terjemahan.

Editor: Yeni Rahmawati
TRIBUN-MEDAN.COM
Bacaan niat dan tata cara sholat magrib 

POS-KUPANG.COM - Waktu Sholat Magrib bermula selepas matahari terbenam hingga hilang awan merah di ufuk barat.

Sholat magrib terdiri dari 3 rakaát.

Dilansir dari Wikipedia, Magrib merupakan istilah dari arab yang berarti "matahari terbenam", dari kosakata "gharaba (غَرَبَ)".

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan niat dan tata cara Sholat Magrib lengkap dengan doa-doa dalam bahasa Arab dan terjemahan.

1. Niat Sholat Magrib

Baca juga: Tunaikan Ibadah Sholat Magrib, Jangan Lupa Dilengkapi dengan Doa Selepas Salat Wajib

اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushalli fardhol maghribi tsalaata raka'aatim mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Maghrib tiga raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'ala"

Perhatian: 

 *Adaa-an : Bila shalat sendiri

Baca juga: Doa-doa Setelah Sholat Fardhu, Sholat Magrib, Isya, Subuh, Dzuhur dan Ashar

*Imaaman : Bila Shalat sebagai imam

*Ma'muuman : Bila shalat sebagai makmum

2. Berdiri Tegak dan Membaca Niat Sholat

3. Takbiratul Ihram

Takbiratul ikhram merupakah rukun solat.

Baca juga: LENGKAP dengan Doa-doa, Inilah Niat & Tata Cara Sholat Magrib, Arab, Latin & Terjemahannya

Oleh sebab itu, tidak akan sah solat seseorang jika dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun solat.

Adapun yang dimaksud dengan takbiratul ikhram adalah membaca atau mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR), bukan mengangkat kedua tangan.

Sementara mengangkat tangan ketika takbiratul ihram hukumnya sunnah, tidak wajib.

Setelah selesai takbiratul ikhram (mengucapkan "ALLAAHU AKBAR") kemudian meletakkan telapak tangan kanan di atas pungguh telapak tangan kiri, keduanya tepat di atas dada atau ulu hati.

4. Membaca Doa Iftitah

Baca juga: Doa Setelah Sholat Magrib Disertai dengan Dzikir Selepas Salat dalam Bahasa Arab, Latin & Artinya

Doa Iftitah adalah doa yang dibaca ketika shalat, antara takbiratul ihram raka'at pertama dan ta’awudz sebelum membaca surat Al Fatihah.

Adapun hukum membaca doa iftitah dalam solat adalah Sunnah.

5. Bacaan Doa Iftitah

6. Doa Iftitah yang Lain

7. Membaca Surat Alfatihah

Baca juga: Niat Sholat Magrib Lengkap dengan Latin & Artinya Juga Tata Cara Niat Sampai Salam

Setelah membaca doa iftitah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Fatihah.

Membaca surat Al-Fatihah merupakan Rukun sholat pada setiap raka'at, baik itu sholat fardhu maupun sholat sunnah. Jadi, ini wajib dibaca.

8. Membaca Surat Pendek

9. Ruku

Menurut kesepakatan ulama, ruku merupakan salah satu rukun solat.

Baca juga: Diperintahkan rasulullah SAW, Baca Inlah Doa Selepas Sholat Magrib

- Sebelum ruku terlebih dahulu diawali dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga seperti ketika takbiratul ihram dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR).

- Ketika ruku, posisi pungguh dan kepala sejajah membentuk garis lurus, kedua telapak tangan berada tepat di lutut. Kedua lengan diusahakan selurus mungkin.

Seraya membaca bacaan ketika ruku' seperti berikut ini:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

(Subhanarobbialadhimiwabihamdi)

Baca juga: Niat & Tata Cara Sholat Magrib Lengkap dengan Doa-doa, Arab, Latin & Terjemahannya

* Keterangan: Dibaca 3 kali

10. I'tidal

Setelah selesai ruku', kemudian I'tidal, yaitu bangkit dari ruku' sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca :

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

(Samiallahulimanhamida)

Baca juga: Bacaan Doa Usai Sholat Magrib & Dzikir Selepas Sholat Wajib, Arab, Latin Juga Terjemahaannya

Kemudian kedua tangan diluruskan kebawah sambil berdiri tegak, seraya membaca :

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّموَاتِ وَمِلْءُ اْلاَرْضِ وَمِلْءُمَاشِئْتَ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ

(Robbana laka hamdu milussamawati wamilluardi wamilumasyikta miingsaiing bakdu)

Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan takbir (ALLAAHU AKBAR) tanpa mengangkat kedua tangan lalu melakukan sujud

11. Sujud

Menurut ijma', sujud dalam setiap raka'at sebanyak dua kali termasuk rukun sholat. Dalilnya yaitu Firman Allah SWT dalam Qur'an Surat Al-Hajj : 77 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, ruku'lah dan bersujudlah..."

Baca juga: Bacaan Doa Usai Sholat Magrib & Dzikir Selepas Sholat Wajib, Arab, Latin Juga Terjemahaannya

Adapun tata cara sujud adalah sebagai berikut :

- Meletakkan kedua lutut dan jari jemari kedua kaki diatas sajadah (tempat sujud).

- Disusul dengan meletakkan kedua telapak tangan diatas sajadah, diteruskan dengan merapatkan dahi dan hidung diatas sajadah.

- Kemudian posisi kedua telapak tangan sejajar dengan pundak dan meregangkan kedua telapak tangan dari lambung dan siku terangkat ke atas, tidak menempel ke lantai, kemudian membaca bacaan ketika sujud.

Berikut bacaannya:

Baca juga: Sholat Wajib Sholat Magrib, Inilah Niat dan Tata Cara Sholat Magrib dari Niat Sampai Salam

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلاَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

(Subhanna robbial akla wabihamdi)

* Keterangan: Dibaca 3 kali

12. Duduk Antara Dua Sujud

Adapun cara duduk di antara dua sujud adalah sebagai berikut:

Baca juga: Sholat Magrib Wajib Ditunaikan, Berikut Bacaan Doa Selepas Sholat Magrib

- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedangkan kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

- Kedua telapak tangan diletakkan di atas kedua lutut, kemudian membaca doa berikut ini :

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

( Robbi firli warhamni wajburni warfakni wahdini waafini wafuani)

13. Sujud Kedua

Setelah sujud kedua ini artinya telah menunaikan 1 rakaat.

Untuk rakaat kedua dimulai lagi dengan berdiri dan membaca Surat Alfatihah sesuai dengan urutan sampai sujud kedua lagi di rakaat kedua.

Setelah sujud kedua membaca Tahyat Awal

14. Duduk Tahyat Awal

Jika menunaikan sholat subuh dua rakaat maka langsung ditutup dengan Tahyat Akhir.

Jika sholat lebih dari dua rakaat seperti Maghrib, Isya, Ashar, dan Zuhur dilanjutkan kembali dari tahapan awal membaca Surat Alfatihah.

15. Tahyad Akhir

Duduk dan membaca tasyahud akhir merupakan salah satu rukun shalat. Apabila ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak sengaja maka shalatnya batal.

Adapun cara duduk tahiyyah akhir adalah sebagai berikut :

- Duduk diatas telapak kaki kiri, sedang kaki kanan bertumpu dengan ujung jari-jari yang dilipat ke bawah

- Jari telunjuk kanan diacungkan ketika membaca kalimat اِلاَّاللهُ (IL-LALLAAHI), sementara jari-jari yang lain menggenggam.

- Telapak tangan kiri diletakkan diatas lutut kiri

Adapun untuk bacaan tasyahhud atau tahiyyat akhir secara lengkap adalah sebagai berikut:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ اَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَاَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهُ، اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ ﻟِﻲ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَﺳْﺮَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَﺳْﺮَفْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْـمُقَدِّمُ وَ أَنْتَ الْـمُؤَخِّرُ لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا كَبِيْرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

(AT'TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH. AS-SALAAMU'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH, ASSALAAMU'ALAINA WA'ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN. ASYHADUALLAA ILAAHA ILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA'ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA SHALLAITA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINA IBROOHIIM. WABAARIK'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ALAA SAYYIDINA IBROOHIIM WA ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUM MAJIID).

16. Salam

Doa Nabi Muhammad SAW saat Mendengar Adzan Magrib

Adzan Magrib merupakan yang paling dinantikan umat Islam, apalagi kalau sedang menjalankan puasa Ramadan ini.

Selain penanda waktu salat dan pergantian hari dari siang ke malam, adzan magrib juga sekaligus penanda saatnya berbuka puasa. Dikutip dari tebuirengonline, Nabi Muhammad SAW mengajarkan para sahabatnya ketika mendengar azan magrib.

حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ إِهَابٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعَدَنِيُّ، حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ مَعْنٍ، حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ، عَنْ أَبِي كَثِيرٍ مَوْلَى أُمِّ سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ، قَالَتْ: عَلَّمَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقُولَ عِنْدَ أَذَانِ الْمَغْرِبِ: «اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ، وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ، وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ، فَاغْفِرْ لِي»

Artinya: Diceritakan dari Mu’ammal ibn Ihab, dari Abdullah ibn al-Walid al-‘Adani, dari al-Qosim ibn Ma’an, dari al-Mas’udiyah, dari Abi Katsir (mantan budak) Ummi Salamah, dari Ummi Salamah, berkata: Ya Rasul, ajari aku apa yang diucapkan ketika azan magrib?, “Ya Allah, waktu ini adalah tibanya malammu, berakhirnya siangmu, dan panggilan suaramu. Maka ampunilah aku.

Doa setelah mendengar azan maghrib tersebut berbunyi: اللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ، وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ، وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ، فَاغْفِرْ لِي Allahumma Inna haadza iqbaalu lailika, wa idbaaru nahaarika, wa shwaatu du'aatika, faghfirlii.

Artinya: “Ya Alllah, waktu ini adalah tibanya malammu, berakhirnya siangmu, dan panggilan suaramu. Maka ampunilah aku." Waktu shalat Maghrib ditandai ketika humrah masyriqiyah hilang dari ufuk timur dan, sesuai hasil pengamatan selama beberapa tahun lalu, parameter waktu shalat Maghrib adalah saat dimana posisi matahari mencapai 4.5 derajat di bawah ufuk. (*)

Berita Khasanah Islam lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved