Liga Lain

Serhiy Palkin: Asosiasi Sepak Bola Rusia harus Dikeluarkan dari Keanggotaan FIFA dan UEFA

Shakhtar Donetsk Serhiy Palkin: Asosiasi Sepak Bola Rusia harus Dikeluarkan dari Keanggotaan FIFA dan UEFA

Editor: Kanis Jehola
Kompas.com/ALEXANDER KHUDETEPLY-AFP
Para pendukung timnas Ukraina yang hadir di fanzone di Donetsk menjelang laga penyisihan Grup D Euro 2012 yang mempertemukan timnas Ukraina vs Inggris di Stadion Donbass Arena, Donetsk, 15 Juni 2012. 

POS-KUPANG.COM - Serangan Rusia ke Ukraina masih berdampak ke berbagai bidang. Meski sudah ada klaim Moskwa akan mengurangi serangan militer, pada kenyataannya, Rusia masih menyerang kota Chernigiv pada Rabu (30/3/2022).

Sementara itu, sepak bola menjadi bagian yang ikut terimbas dampak penyerangan Rusia itu.

Adalah pimpinan atau CEO klub Liga Ukraina, Shakhtar Donetsk Serhiy Palkin yang mengemukakan pandangannya.

"Menurut saya, asosiasi sepak bola Rusia harus dikeluarkan dari keanggotaan FIFA maupun UEFA," katanya.

Persatuan Sepak Bola Rusia (RFS) memang tengah menghadapi sanksi sepak bola dunia.

Klub maupun timnas Rusia tidak mendapatkan ijin dari FIFA dan UEFA untuk berlaga di pertandingan internasional.

Saat ini, RFS masih tercatat sebagai anggota penuh FIFA dan UEFA.

Berkenaan dengan keanggotaan itu, Serhiy Palkin menyebut bahwa semestinya Rusia dikeluarkan.

Baca juga: Dihujat Pemain asal Ukraina Vitaliy Mykolenko, Begini Jawaban Kapten Timnas Rusia Artem Dzyuba

Menurut Serhiy Palkin, serangan Rusia ke Ukraina menggambarkan perilaku layaknya politik apartheid di Afrika Selatan.

Sebelumnya, FIFA menunda kongres tahunannya di Doha, Qatar, pada Kamis (31/3/2022). Pada kongres itu, Ukraina menyatakan tidak bisa hadir. Sementara, sebaliknya, Rusia bisa hadir.

"Saya ingin mengatakan bahwa FIFA dan UEFA secepatnya menangguhkan atau bahkan mencabut keanggotaan Rusia," tutur Serhiy Palkin.

Shakhtar Donetsk sudah lima kali menjadi kampiun Liga Ukraina.

Serhiy menerangkan bahwa pada 1970-an, keanggotaan Afrika Selatan di FIFA dicopot lantaran politik perbedaan kelas masyarakat yang dilaksanakan di Afrika Selatan.

"Apa yang dilakukan Rusia, menurut saya, sama. Rusia menjalankan politik apartheid di Ukraina," kritik Serhiy Palkin.

Baca juga: Perang Rusia, Ini Kata Sekjen NATO Soal Serangan Senjata Nuklir dan Kimia Merubah Perang Ukraina

Sejak konflik Rusia dan Ukraina muncul pada 2014 di wilayah Donbas, Ukraina, kata Serhiy Palkin, klub Shakhtar Donetsk terpaksa bermain kandang di tiga kota di luar Donbas. Ketiga kota itu adalah Lviv, Kharkiv, dan Kyiv.

Liga Ukraina juga tertunda gara-gara konflik itu. Sejauh ini, belum ada respons dari FIFA dan UEFA terkait pandangan Serhiy Palkin itu. (Kompas.com/ Josephus Primus)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Pernah Bermain Kandang, Shakhtar Donetsk Punya 3 Kota Kandang",

Berita Liga Lain Lainnya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved