Ramadan 2022

Kemenag Keluarkan Aturan, Berikut 12 Panduan Ibadah Selama Bulan Puasa Ramadan 2022 Juga Idul Fitri

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran (SE) perihal aturan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 2022.

Editor: Yeni Rahmawati
ISTIMEWA
Kemenag keluarkan aturan selama menjalankan ibadah Ramadhan juga Idul Fitri 

POS-KUPANG.COM - Tahun ini umat Islam bisa tersenyum bahagia.

Pasalnya pemerintah memberi kelonggaran untuk umat Islam menjalankan ibadah Ramadhan, tarawih secara berjamaah di masjid.

Bahkan untuk buka bersama pun diperbolehkan dilakukan masyarakat.

Ini sungguh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Namun ada peraturan yang harus ditaati umat Islam agar turut menekan angka Covid-19 secara bersama-sama.

Baca juga: Keutamaan Buka Puasa Ramadan di Awal Waktu & Bacaan Doa Berbuka yang Dilafadzkan Nabi Muhammad SAW

Dilansir dari Tribunnews.com, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran (SE) perihal aturan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 2022.

Tahun ini, ibadah seperti shalat tarawih, iktikaf hingga pengajian boleh diadakan dengan menjalankan protokol kesehatan (prokes).

Hal itu tertuang dalam SE Nomor 8 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M yang ditekan Yaqut pada 29 Maret 2022.

"Umat Islam dianjurkan mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf."

"Tapi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ucap Menag, Kamis (31/3/2022), dikutip dari laman pers Kemenag.

Baca juga: Apa Hukumnya Jika Lupa Baca Niat Puasa Ramadan, Sahkah Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya

Yaqut mengingatkan jajarannya untuk menjadi teladan bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri.

Untuk itu, Menag menyampaikan kembali soal larangan bagi pejabat dan ASN Kementerian Agama mengadakan dan menghadiri buka puasa bersama atau giat sejenisnya.

“Pejabat dan Aparatur Sipil Negara Kementerian Agama dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri,” jelas Menag.

Berikut panduan ibadah selama Ramadhan dan Idul Fitri sesuai SE Kemenag Nomor 8 Tahun 2022:

1. Umat Islam melaksanakan ibadah Ramadan dan Idul Fitri sesuai dengan ketentuan syariat Islam.

Baca juga: Raih Keistimewaan, Bacalah Sholawat Nariyah 11 Kali Setiap Hari Jelang Ramadan Juga Doa di Sore Hari

2. Umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan amalan pada bulan Ramadan, seperti salat tarawih, iktikaf, tadarus Al Qur’an, pengajian, zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

3. Dalam penyelenggaraan ibadah Ramadan dan Idul Fitri, pengurus dan pengelola masjid/musala memperhatikan Surat Edaran Menteri Agama mengenai pelaksanaan kegiatan peribadatan/keagamaan di tempat ibadah pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sesuai dengan status level wilayah masing-masing dan menerapkan protokol kesehatan.

4. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana dimaksud pada angka 3 wajib menunjuk petugas yang memastikan sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan kepada seluruh jemaah.

5. Pejabat dan Aparatur Sipil Negara dilarang mengadakan atau menghadiri kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri.

6. Masyarakat yang mengadakan kegiatan buka puasa bersama, sahur bersama, dan/atau open house Idul Fitri harus memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: Umat Islam di Belu Bersiap Diri Menjalani Puasa Ramadan

7. Vaksinasi COVID-19 dapat dilakukan di bulan Ramadan dengan mengikuti panduan kesehatan.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat maal, zakat fitrah, infak, dan sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, dan masyarakat dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

9. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, persatuan, kerukunan, kemaslahatan umat, dan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui materi dan bahasa dakwah yang bijak dan santun sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan AsSunnah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah.

10. Masyarakat diimbau untuk mengumandangkan takbir pada malam Idul Fitri Tahun 1443 H/2022 M di masjid/musala atau rumah masing-masing.

11. Penggunaan pengeras suara mengacu pada Surat Edaran Menteri Agama Nomor SE.05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Baca juga: Polda NTT Siap Amankan Kegiatan Selama Bulan Ramadan

12. Salat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H/2022 M dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Diketahui, seiringi laju kasus Covid-19 makin melandai, pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat meskipun PPKM masih berjalan.

Satu di antaranya, pelaksanaan ibadah secara jemaah di tempat ibadah.

Dikutip dari Covid19.go.id, ada beberapa perbedaan kapasitas umat di tempat ibadah sesuai leveling PPKM daerah. 

Hal tersebut tertuang di dalam Surat Edaran Menag Nomor SE. 06 Tahun 2022 Surat Edaran Nomor SE. 06 Tahun 2022 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, Dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 serta Penerapan Protokol Kesehatan.

Pada wilayah PPKM level 3 (tiga), dapat mengadakan kegiatan peribadatan berjemaah/kolektif selama masa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan jumlah jemaah paling banyak 50 persen dari kapasitas dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara pada wilayah PPKM level 2 (dua), kegiatan peribadatan berjemaah/kolektif selama masa penerapan PPKM diperbolehkan dengan jumlah jemaah paling banyak 75 persen dari kapasitas dengan menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian daerah PPKM level 1 (satu), juga diperbolehkan mengadakan kegiatan peribadatan berjemaah/ kolektif selama masa penerapan PPKM dengan jumlah jemaah 100 % (seratus persen) dari kapasitas dengan menerapkan protokol kesehatan.

Jemaah dan khatib atau penceramah diwajibkan memakai masker dan membawa alat perlengkapan ibadah masing-masing.

Kemudian, pengelola tempat ibadah harus menyiapkan petugas untuk mengawasi pelaksanaan prokes.

Selain itu, pengelola juga wajib menyediakan hand sanitizer atau sarana mencuci tangan daan  memeriksa suhu tubuh jemaah sebelum masuk tempat ibadah. (*)

Simak aturan lebih lengkapnya di sini.

Berita Terkait Ramadan 2022

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemenag Keluarkan Aturan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2022, Berikut Isinya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved