Prajurit NTT Gugur di Papua
Sosok Pratu Marinir Wilson Here di Mata Keluarga
Saat mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI, Wilson tidak pernah memberitahukan orangtua dan saudaranya
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pratu Marinir Wilson Anderson Here, seorang prajurit TNI-AL yang lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur pada 15 Agustus 1997.
Pemuda berdarah Sabu yang kini berusia 25 tahun sebagai anak ketiga dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Karel Here dan Mama Ina Here.
Kepada POS-KUPANG.COM, ayahnya, Karel Here menceritakan bahwa sosok Almarhum Wilson berbeda dari saudaranya yang lain, dan keinginannya menjadi seorang prajurit TNI.
Sebagai orangtua, Karel menawarkan kepada anaknya Wilson untuk melanjutkan kuliah, tapi dia bersikeras menolak karena ingin mengikuti tes dan berkeinginan menjadi prajurit TNI mengikuti jejak kakeknya yang juga berprofesi sebagai abdi negara TNI-AL.
Demi mewujudkan keinginannya menjadi prajurit TNI-AL, Wilson rutin berolahraga lari pagi atau lari sore, serta olahraga bolakaki dan futsal.
Bahkan saat mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI, Wilson tidak pernah memberitahukan kedua orangtua dan saudaranya.
"Wilson pergi daftar dan mengikuti tes penerimaan calon prajurit TNI-AL tanpa memberitahukan kepada kami, dan setelah lulus tes dan siap jalani pendidikan barulah kami mengetahuinya, sehingga kami sebagai orangtua tetap memberikan dukungan penuh bagi Wilson atas pilihan hidupnya," ungkap Karel.
Setelah itu, Wilson resmi menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 2017 setelah menjalani pendidikan kemudian mendapat penempatan di wilayah Sorong, Papua.
Kemudian pada Agustus 2019, Wilson mendapat Penugasan Operasi selama delapan bulan di wilayah Timika, dan sesuai agenda Maret 2022 ini penugasannya telah selesai.
Terus Berkomunikasi
Karel mengungkapkan selama bertugas di Papua, Wilson selalu berkomunikasi dengan orangtua dan saudara-saudaranya melalui telepon selular serta kerapkali berkomunikasi dengan kakak-adiknya saat mengunggah status WhatsApp.
"Kami selalu berkomunikasi waktunya sekitar pukul 19.30 wita sebelum kami melaksanakan doa keluarga, Wilson akan menanyakan kabar satu per satu mulai dari papa, mama, bahkan dia juga senang bercanda dengan kakak dan adiknya," ujar Karel.
Sebelumnya, pada Jumat 25 Maret 2022, Wilson menelepon orangtuanya untuk memberi kabar bahwa akan pulang ke Kupang setelah selesai menjalankan tugas operasi.
Bahkan sempat menanyakan waktu perjamuan di gereja, pada bulan April. Namun dirinya tidak bisa hadir karena jadwal penugasan diperpanjang hingga Juni 2022 mendatang.
"Wilson berkeinginan mengikuti perjamuan di gereja pada bulan April, tapi karena belum bisa pulang maka dia berencana akan pulang ke Kupang saat Juni mendatang," tambah Wilson.
Komunikasi Terakhir
Terkait komunikasi terakhir dengan Wilson pada Sabtu 26 Maret 2022 malam sekitar pukul 20 30 wita, yang menginformasikan bahwa dia baru habis olahraga bola voli.
Akan tetapi beberapa jam kemudian, keluarga mendapatkan kabar bahwa Wilson bersama beberapa rekannya tertembak dari KKB saat menjalankan patroli dan Danton sudah meninggal dunia terlebih dahulu, sedangkan Wilson bersama rekannya masih dalam kondisi kritis di Rumah Sakit.
"Setelah habis berdoa, ada panggilan dari nomor Wilson yang saat itu dijawab oleh kakaknya bernama Nikson yang raut wajahnya langsung menjadi pucat, kemudian menyerahkan telepon kepada saya lalu mendapat kabar duka Wilson tertembak yang membuat saya kaget dan mamanya sangat terpukul," ujar Karel.
Setelah itu Karel bersama istri dan anak-anak mendoakan keselamatan Wilson sembari menunggu kabar dari pimpinan Instansi di Papua, akan tetapi kondisi kritis membuat Wilson menghembuskan nafas terakhir pada Minggu 27 Maret 2022 sekitar pukul 02.00 wita dinihari.
Firasat Buruk
Ibu dari Wilson, Mama Ina mengungkapkan saat mendengar kabar dari Papua bahwa Wilson tertembak, dirinya merasa terpukul dan tidak berdaya.
Bahkan pikiran kacau membuatnya terus gelisah dan tetap terjaga sepanjang malam. Mama Ina juga mendoakan keselamatan Wilson, akan tetapi Tuhan berkehendak lain.
"Saya sangat sedih dan terpukul atas kematian Wilson, meski kehilangan tapi kami keluarga berusaha iklhas dan mengucap syukur kepada Tuhan," ungkap Mama Ina.
Selain itu, adik bungsu dari Wilson juga mendapat mimpi yang aneh dan kemungkinan menjadi firasat untuk keluarga.
"Adik bungsu dari Wilson sempat bercerita tentang mimpinya saat tidur siang, ayahnya sedang sakit kemudian semua orang membawa ayah ke rumah sakit, kemudian dia tinggal sendiri di rumah lalu dia mendengar ada ramai di luar. Saat membuka pintu, dia melihat ada tenda, karangan bunga serta teman-teman dari Wilson berada di depan rumah," ujar Mama Ina.
Mimpi tersebut membuat adik bungsu Wilson enggan bercerita, kemudian bercerita kepada Mama Ina, sehingga meminta agar tetap mendoakan Wilson agar selalu sehat.
"Mungkin salah satu tanda melalui mimpi dari adik bungsu Wilson, dan inilah jawabannya, sehingga kami tetap berpasrah kepada kehendak Tuhan," tutup Mama Ina. (cr14)