Berita Sumba Timur Hari Ini

BREAKING NEWS: Remaja di Sumba Timur Bunuh Diri Usai Diajak Kerja Kubur

AKHR (16) ditemukan sudah tidak bernyawa, tergantung pada seutas tali yang salah satu ujungnya terikat pada dahan pohon asam.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-HUMAS POLRES SUMTIM
Polisi memasang garis polisi di tempat kejadian perkara (TKP) remaja gantung diri, Desa Kuta Atas Kecamatan Kanatang Kabupaten Sumba Timur, Rabu 23 Maret 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – Seorang remaja di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakhiri hidup secara tragis.

AKHR (16) ditemukan sudah tidak bernyawa, tergantung pada seutas tali yang salah satu ujungnya terikat pada dahan pohon asam di Desa Kuta Atas Kecamatan Kanatang.

Mayat AKHR pertama kali ditemukan sang ayah, Katuhi Hupunggaha (46) pada Rabu, 23 Maret 2022 sekitar pukul 13.00 Wita.

Kapolres Sumba Timur AKBP Fajar WLS melalui Kasat Reskrim Iptu Salfredus Sutu menjelaskan, korban ditemukan oleh ayahnya yang berjalan menuju lokasi pengerjaan kubur.

Saat melintasi TKP, Katuhi melihat putranya dalam kondisi tergantung di pohon asam. Saat itu tangan korban masih bergerak. Dia lalu berteriak meminta tolong warga lain.

Kawawu Runga (50) yang sedang bekerja kebun langsung bergegas ke lokasi datangnya suara.

Baca juga: Kecelakaan Maut Tiga Kendaraan di Waingapu Renggut Dua Nyawa 

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Simpang Aquamor Waingapu yang Mengakibatkan 2 Nyawa Melayang

“Saat tiba, Kawangu mendapati korban sudah tidak bergerak. Kemudian dia bergegas memanjat pohon asam dan langsung memotong tali nilon dengan parang,” jelas Iptu Salfredus ketika dikonfirmasi di Waingapu, Rabu malam.

Menurut Iptu Salfredus, tali nilon yang digunakan merupakan tali ikat kuda dengan panjang 14,09 meter.

Berdasarkan keterangan keluarga, lanjut Iptu Salfredus, sekitar pukul 10.00 Wita, korban makan jagung goreng bersama kakak dan iparnya.

Setelah makan jagung, korban sempat diajak untuk mengerjakan kubur. Saat itu korban mengatakan dirinya masih ingin beristirahat.

Ipar korban kemudian menuju kubur. Saat tiba di lokasi penguburan, paman AKHR mengajak ipar dan ayah korban untuk menjerat kuda di kandang. Selanjutnya, ayah korban membawa kuda untuk diberi makan di sekitar lokasi penemuan korban.

Menurut Iptu Salfredus, penyidik masih terus mendalami kejadian tersebut. "Kita masih terus dalami, kita minta dukungan teman-teman," ujar Iptu Salfredus. (ian)

Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved