Berita Sumba Timur Hari Ini
Musrenbang Tingkat Kecamatan Ditutup, Bupati Sumtim Singgung Stunting dan Gizi Buruk
pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada dua pilihan yakni pasrah atau berjuang untuk survive
Penulis: Ryan Nong | Editor: Edi Hayong
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing menutup secara resmi rangkaian agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD tahun 2023 tingkat kecamatan di Kabupaten Sumba Timur.
Acara penutupan rangkaian Musrenbang Tingkat Kecamatan itu dilakukan dalam kegiatan Musrenbang Kecamatan Pandawai di Desa Maubokul, pada Senin, 21 Maret 2022 sore.
Musrenbang Kecamatan Pandawai merupakan agenda Musrenbang tingkat kecamatan yang ke-22 atau yang terakhir di Kabupaten Sumba Timur.
Baca juga: Terpilih Jadi Lokasi Konservasi, Kepala SMAN 3 Fatuleu Siap Jaga Kepercayaan
Rangkaian kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan telah dilaksanakan sejak acara pembukaan yang dirangkai dengan Musrenbang Kecamatan Kota Waingapu di Desa Mbatakapidu pada 22 Februari 2022 lalu.
Pada acara penutupan, Bupati Khristofel Praing didampingi Wakil Bupati David Melo Wadu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Umbu Ngadu Ndamu, Asisten Administrasi Umum, Lu Pelindima serta Sekretaris Bappeda Sumba Timur Yohanis Gah.
Hadir pula anggota DPRD Sumba Timur John David, Camat Pandawai Dominggus Kaborang, para pimpinan perangkat daerah, para kepala desa, tokoh masyarakat, perwakilan masyarakat serta undangan.
Baca juga: IPHI NTT Beri Santunan Anak pada Peringatan Harlah ke 32 Tahun
Dalam arahannya, Bupati Khristofel Praing mengingatkan bahwa akar segala persoalan yang terjadi adalah kemiskinan. Persoalan kesehatan seperti stunting dan gizi buruk, persoalan pendidikan seperti angka partisipasi sekolah serta persoalan lain terjadi karena kemiskinan.
Saat ini, kata Bupati Khristofel, tingkat kemiskinan di Sumba Timur masih tergolong tinggi. Namun demikian, dalam setahun terakhir pemerintah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari angka 29 persen pada 2020 menjadi 28 persen pada 2021.
Bupati Khristofel Praing menyebut, menghadapi kondisi kemiskinan itu, pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada dua pilihan yakni pasrah atau berjuang untuk survive.
Baca juga: Berita Sumba Timur: Musrenbang Kecamatan Ngadu Ngala, Forum Anak Minta Perbaikan Jalan dan Listrik
Karena itu, Bupati Khristofel Praing meminta semua pihak untuk meninggalkan ego pribadi dan ego wilayah dalam proses perencanaan pembangunan.
"Mari kita tinggalkan ego kita dan seluruh masyarakat harus dapat menghasilkan program yang memang menjadi prioritas bersama," tegas Bupati Khristofel Praing.
Masyarakat juga diminta untuk terus berpartisipasi dalam proses pembangunan. Sementara program yang harus dihasilkan dalam musyawarah juga diharapkan agar selaras dengan perencanaan perangkat daerah kabupaten dan program pokok pikiran (Pokir) DPRD.
Baca juga: Bupati Khristofel Praing Buka Kegiatan Sosialisasi Perkarantinaan di Sumba Timur
Wakil Bupati David Melo Wadu yang berbicara sebelumnya meminta perangkat pemerintahan di tingkat kecamatan dan desa bersama masyarakat untuk memahami wewenang masing masing. Ia meminta pemerintah dan masyarakat di tingkat desa untuk memilah mana perencanaan yang bisa dieksekusi di tingkat desa dan kecamatan menggunakan APBDes dan mana yang harus didorong ke level APBD Kabupaten.
Sumba Timur
Bupati Sumba Timur Khristofel Praing
Wabup Sumba Timur
penanggulangan kemiskinan
gizi buruk
Pemberantasan Masalah Stunting
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Edi Hayong
Apresiasi Kinerja UPT Pas Se-Sumba Barat, Ini Pesan Kakanwil Marciana Djone |
![]() |
---|
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Rayakan HAN Bersama Anak Sumba Timur |
![]() |
---|
Menteri PPPA Bintang Puspayoga Datangi Sekolah Tenun Ikat Pahikung Sumba Timur |
![]() |
---|
Warga Nilai Lurah Prailiu Sudah Pantas 'Naik Kelas', Bupati Praing : Birokrasi Ada Mal-nya |
![]() |
---|
Pertama di NTT, Pelayanan Adminduk Online Sidarlin Rihi Eti Diresmikan Bupati Khristofel Praing |
![]() |
---|