Boni Hasudungan Siregar Gunting Pita Tanda Hadirnya Klasis Flores Barat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) GBM GPI dan anggota PGI Klasis Flores resmi Pemandirian Klasis Flores Barat.

Hadirnya Klasis Flores Barat ini ditandai dengan pengguntingan pita dan penarikan tirai kain. Pengguntingan pita dilakukan oleh Sekda Manggarai Timur yang juga sebagai Ketua Umum Panitia Pemekaran Klasis Flores Barat, Ir Boni Hasudungan Siregar, mewakili Bupati Manggarai Timur dan penarikan tirai kain oleh Sekertaris Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa, M.Th.

Dan disaksikan oleh Ketua Majelis Klasis Flores Pdt Melkisedek Sni'ut, S.Th, Ketua Majelis Klasis Flores Barat, 
Pdt Merkury Deltario Sine, S.Th, bersama sejumlah pendeta, Unsur Forkopimda, sejumlah pimpinan OPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para umat dan undangan lainya.

Upacara peresmian ini berlangsung di gedung gereja baru GMIT Ebenhaezer Borong, Jumat 18 Maret 2022 siang.

Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH.,M.Hum dalam sambutan tertulisNya yang dibacakan Sekda Manggarai Timur Ir Boni Hasudungan Siregar, mengatakan, gereja mempunyai pilar penting dalam pembangunan. Peran gereja dalam kehidupan jemaat sangat sah sehingga perlu dilakukan evaluasi, perencanaan dan membahas barbagai program pelayanan dengan baik.

Baca juga: MotoGP Mandalika: Pasca Seri 1 Qatar, Marquez dan Espargaro Tebar Ancaman di Seri MotoGP Mandalika

Dikatakan Bupati Agas, melalui kemandirian Klasis Flores Barat ini, Ia berharap dapat lebih meningkatkan dalam mendekatkan pelayanan serta mengali potensi-potensi yang dimiliki jemaat. Sebagai jemaat yang mandiri, memiliki tanggungjawab yang sangat besar terutama dalam pemeliharaan iman jemaat.

Menurut Bupati Agas, peristiwa kemandirian jemaat Klasis Flores Barat ini merupakan peristiwa iman yang harus disyukuri sebagai salah satu karya Tuhan.

Bupati Agas juga berharap, agar jemaat yang mandiri agar bisa membangun dan menata diri sendiri. Tugas gereja untuk bersekutu, bersaksi dan melayani dapat dilaksanakan secara baik.

Dikatakan Bupati Agas, Pemda menyambut baik dan mendukung proses kemandirian jemaat Klasis Flores Barat ini dengan memberikan bantuan untuk kegiatan dan pelaksanaan awal-awal Klasis Flores Barat ini salah satunya dengan memberikan bantuan tunai Rp 50 juta.

"Gereja dan Pemerintah Daerah merupakan mitra yang tak dapat dipisahkan karena memiliki sasaran yang sama yaitu karena masyarakat yang dipimpin pemerintah juga merupakan jemaat dari gereja,"ungkapnya.

Selaku Ketua Umum Panitia Pemekaran Klasis Flores Barat, Sekda Boni juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terlebih khusus Jemaat Waelengga dan Borong dengan berdirinya Klasis Flores Barat, ini merupakan sebuah tugas yang mulia untuk melayani.

"Saya juga bersyukur dalam pelaksanaanya saya didukung oleh orang-orang yang berhati mulia sehingga sampai dengan saat ini seluruh kegiatan bisa berjalan dengan baik. Terima kasih untuk semuanya, terima kasih untuk dukungannya khususnya jemaat Ebenhaizer Borong dan Waelengga,"ungkapnya.

Sekertaris Sinode GMIT Pdt Yusuf Nakmofa, M.Th, dalam kesempatan itu mengatakan, kehadiran Klasis Flores Barat, menjadi bagian dari umat Tuhan yang ada sungguh diberkati.

Karena itu, Pdt Yusuf meminta kepada Ketua Klasis dan semua pendeta yang ada di Klasis Flores Barat dimana sebagai orang yang baru berilah dirimu  dalam seluruh kerendahan untuk bersama pimpinan-pimpinan Umat beragama di Lima Kabupaten untuk membangun kemitraan yang harmonis baik dengan pemerintah maupun semua tokoh-tokoh agama, supaya yang dicita-citakan bersama untuk NKRI terpancar umatnya yang rukun dan harmonis.

Pdt Yusuf juga menyampaikan terima kasih kepada Sekda Boni dimana ketika Klasis Flores Barat bergumul untuk memperoleh sebidang tanah, keluarganya menyerahkan tanah dengan sukarela. "Ini merupakan persembahan yang keluar dari hati yang mulia dan ini menjadi tanggungjawab dari Ketua Klasis dan teman-teman untuk menjawab itu dalam kemuliaan pelayanan,"ungkapnya. (*)