Ramadan 2022

UAS Jabarkan Hukum Utang Puasa Ramadan Orangtua Meninggal: Ahli Waris Wajib Gantikan

Bagi yang tertinggal puasanya maka akan meninggalkan utang puasa, utang tersebut wajib dibayar. Bisa melalui qadha puasa bisa pula bayar fidyah.

Editor: Yeni Rahmawati
TRIBUN-TIMUR.COM
Hukum utang puasa orang yang sudah meninggal 

POS-KUPANG.COM - Bulan Ramadhan semakin dekat.

Bulan yang penuh magfirah ini sangat dinantikan umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Berpuasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi seluruh umat Islam.

Namun ada pengecualian bagi golongan tertentu di antaranya orang yang sudah tua renta, musafir, sakit, dan sedang hamil atau menyusui.

Bagi yang tertinggal puasanya maka akan meninggalkan utang puasa, utang tersebut wajib dibayar. Bisa melalui qadha puasa bisa pula bayar fidyah.

Baca juga: Keutamaan Bulan Ramadan, Amalan Sunnah yang Dianjurkan Selama Puasa Ramadhan 2022

Lalu bagaimana jika seseorang terutama orangtua yang masih ada utang puasa? Masihkah wajib dibayarkan?

Dilansir dari BanjarmasinPost.co.id, sekitar tiga pekan lagi pergantian bulan Rajab ke bulan Ramadhan 1443 Hijiryah. Artinya umat muslim sebentar lagi akan menunaikan ibadah puasa.

Ustadz Abdul Somad (UAS) menerangkan orang yang memiliki utang puasa namun belum sempat membayar utang tersebut kemudian meninggal, utang puasa tersebut tetap harus dibayar.

"Siapa yang meninggal punya utang puasa, maka ahli warisnya wajib menggantikan puasanya," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Goto Islam.

Ustadz Abdul Somad mengimbau bagi yang masih berusia muda hendaknya tidak meninggalkan puasa. Dan bagi orang-orang yang sudah tua bisa memperbanyak qadha puasa.

Baca juga: BACAAN Niat Qadha Puasa Ramadhan, Bolehkah Digabung dengan Puasa Senin Kamis? Ini Penjelasan UAS

"Kalau ada emaknya masih hidup, tanya, berapa puasa yang ditinggalkan, maka nasihati agar diagnti, setelah meninggal maka anaknya yang mengqadha," imbuhnya.

Cara mengganti puasa yang tertinggal terbilang mudah, Ustadz Abdul Somad mengatakan, qadha puasa bisa digabung dengan puasa Sunnah yakni Puasa Senin Kamis.

Jika berpuasa di hari Senin, maka diniatkan qadha puasa wajib, maka akan mendapatkan dua pahala sekaligus yaitu puasa wajib terbayar dan pahala puasa sunnah Senin, berlaku pula puasa di hari Kamis.

"Kalau selama setahun istiqomah puasa, 10 bulan saja sudah mendapatkan 80 hari, maka insya Allah akan lunas," ujarnya.

Selain mendapatkan pahala, efek positif juga berpengaruh ke tubuh yang mana menjadikan tubuh sehat terhindar dari penyakit.

Baca juga: Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Penjelasan UAS

Selain itu bisa menghemat pengeluaran saat berpuasa.

"Kolesterol, gula darah, lambung terjaga, karena makanan adalah sumber penyakit dan organ-organ ini adalah sarangnya," sebutnya.

Ia pun mengimbau umat muslim dapat meniru Rasulullah SAW untuk membatasi makanan yang masuk ke tubuh demi menjaga kesehatan.

Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Baca juga: Punya Hutang Puasa Ramadhan? Simak Bacaan Niat Puasa Qadha,Wajib Tahu Hukumnya Jika Lupa 

Artinya:

Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.

Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.

Di bulan Sya'ban ini, umat Islam dapat mengganti utang puasa dan mendapatkan pahala berlipat.

Qadha puasa yang dilakukan bertepatan dengan puasa Senin Kamis maka mendapat dua pahala sekaligus.

Namun, untuk niat puasa, hanya diucapkan satu niat yakni niat qadha saja.

"Batasnya kapan? Sampai sebelum bulan Ramadhan yang akan datang nanti," terangnya.

Mengqadha puasa dilakukan dengan cara berpuasa sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.

Jika Anda meninggalkan puasa lebih dari satu hari, pelaksanaan qadha puasa dapat dilaksanakan secara berturut-turut atau secara terpisah.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Berita Puasa lainnya 

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Hukum Utang Puasa Ramadhan Orangtua Meninggal Dijabarkan UAS, Ahli Waris Wajib Mengqadha

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved