Tips Kesehatan

Dokter Tiara Alexander: Waspada Glaukoma Si Pencuri Penglihatan

Glaukoma penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.Data Kementerian Kesehatan RI sebanyak 2,78 persen gangguan penglihayan disebabkan glaukoma

POS-KUPANG.COM/HO-TIARA ALEXANDER
Dokter Tiara Alexander 

POS-KUPANG.COM - Glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua setelah katarak.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI sebanyak 2,78 persen gangguan pengelihatan di dunia disebabkan oleh glaukoma.

Dokter Tiara Alexander
Dokter Tiara Alexander (dok Tiara)

Dokter Tiara Alexander mengatakan, kejadian glaukoma secara global diperkirakan mencapai 76 juta di tahun 2020. Kebutaan akibat glaukoma bersifat permanen.

Glaukoma sering disebut sebagai “si pencuri penglihatan” karena umumnya glaukoma tidak memiliki gejala sehingga seringkali pasien glaukoma tidak menyadari bahwa menderita glaukoma.

Faktor risiko utama penyebab glaukoma adalah karena tekanan bola mata yang tinggi. Faktor lainnya adalah berusia lebih dari 40 tahun, memiliki anggota keluarga yang menderita glaukoma, menggunakan kacamata minus atau plus dengan ukuran yang cukup tinggi , terdapat riwayat trauma pada mata, diabetes melitus, darah tinggi, dan pemakaian obat anti radang steroid dalam jangka panjang. 

Menurut dokter Tiara, glaukoma memiliki beberapa jenis klasifikasi berdasarkan kelainan anatomis nya, glaukoma dibagi menjadi glaukoma sudut terbuka dan sudut terutup. Sedangkan berdasarkan waktu terjadinya glaukoma dibagi menjadi glaukoma akut dan khronis.

Pada glaukoma sudut terbuka umumnya dapat terjadi khronis dengan tekanan bola mata yang tinggi namun tidak ekstrim dan seringkali tanpa disertai adanya gejala.

"Hal berbeda terjadi pada glaukoma sudut tertutup karena umumnya tekanan bola mata akan sangat tinggi sehingga menyebabkan rasa nyeri, perih , penglihatan kabur disertai mata merah," kata dokter Tiara.

Tipe glaukoma sudut tertutup ini dapat terjadi secara akut dan khronis. Kebutaan pada glaukoma terjadi secara perlahan mulai dari lapang pandang sisi luar hingga ke tengah hingga akhirnya penglihatan menghilang.

Di tahap yang semakin lanjut penderita glaukoma akan memiliki penglihatan seperti mengintip dari lubang kunci  dan kemudian penglihatannya akan menghilang total. 

Prinsip pengobatan glaukoma ini adalah dengan mengontrol tekanan bola mata sebagai salah satu faktor resiko yang masih dapat di modifikasi dan menjaga kondisi saraf di mata agar tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut .

Tatalaksana glaukoma ini dapat dilakukan menggunakan obat-obatan , tindakan laser dan juga operasi.  Pertimbangan terhadap pengobatan yang harus dilakukan ini akan dilakukan oleh dokter spesialis mata sesuai dengan kondisi pasien.

"Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri pada dokter spesialis mata bila memiliki gejala klinis seperti diatas sehingga dapat dilakukan deteksi dini terutama pada penderita yang sudah memiliki faktor resiko," kata dokter Tiara. (*) 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved