Mensos RI Berikan Bantuan Buat Korban Bencana Seroja di TTU

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU- Bupati Timor Tengah Utara, Drs.  Juandi David menyampaikan bahwa Kementerian Sosial Republik Indonesia memberikan bantuan 20 unit rumah bagi korban bencana Bandai Seroja di Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU.

Selain itu, Kementrian Sosial juga menyediakan anggaran untuk pemberdayaan bagi masyarakat terdampak korban bencana. Pemda TTU mengusulkan penambahan bantuan pembangunan rumah layak huni untuk masyarakat tidak mampu, fasilitas sumber air bersih, bantuan ternak, kepada Menteri Sosial.

Baca juga: DPRD Minta Mensos Beri Perhatian Serius Bagi Masyarakat Kabupaten TTU

"Bantuan ternak itu, sapi, kambing, ayam untuk masyarakat," beber Juandi saat diwawancarai POS-KUPANG. COM perihal tanggapan atas kunjungan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, Kamis 3 Maret 20202.

Lebih lanjut disampaikan orang nomor satu Kabupaten TTU ini bahwa, Risma juga menjanjikan bantuan bagi kelompok-kelompok tenun ikat, dan menjahit di Kabupaten TTU.

Baca juga: Kunjungan Kerja di Kabupaten TTU, Mensos RI Pastikan Beri Perhatian Kepada Warga Perbatasan

"Menteri kemarin juga menjanjikan mesin jahit itu untuk masyarakat," ungkapnya.

Sejak kepemimpinan Juandi David dan Eusabius Binsasi Menteri Sosial melakukan kunjungan sebanyak 2 kali di Kabupaten TTU pasca Badai Seroja beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mensos Risma Tinjau Rumah Bantuan Seroja di Kelurahan Babau Kupang

Dalam kunjungan kedua yang berlangsung pada, Rabu, 03/03/2022 tersebut, Mensos meninjau progresivitas pembangunan rumah layak huni bagi korban bencana badai Seroja. Progres pembangunan rumah layak huni itu, ujar Juandi, saat ini telah mencapai 65%.

Baginya, Menteri Sosial Republik Indonesia juga menjanjikan bantuan 1 unit alat berat untuk kepentingan normalisasi beberapa sungai di Kabupaten TTU yang berpotensi meluap saat diguyur hujan.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, Bantuan Kemensos BPNT Lewat Pos Betun Langsung ke Rumah Warga

"Alat berat itu masih dalam perjalanan ke Kabupaten TTU," ujarnya.

Ia berharap, alat berat tersebut bisa sampai dalam satu atau dua bulan mendatang, sehingga proses normalisasi kali segera dilaksanakan.(*)