KKB Papua

TNI di Papua Dikepung Isu Provokatif, Kodam XVII Cenderawasih Ambil Tindakan Tegas, Simak Ulasan Ini

Baru-baru ini beredar sebuah foto yang viral mengenai pembakaran jenazah Makelon Tabuni di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. TNI pun ambil langkah tegas

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
PENYJEBAR INFORMASI BOHONG - TNI mengungkap penyebar informasi bohong atau hoaks terkait pembakaran jenazah Makelon Tabuni di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua. 

POS-KUPANG.COM - Hingga saat ini Papua sepertinya belum aman dari pelbagai tindakan provokatif dan anarkis.

Baru-baru ini beredar sebuah foto yang viral mengenai pembakaran jenazah Makelon Tabuni di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua.

Viralnya foto tersebut tak hanya karena berisi momen pemakaman Makelon Tabuni, tetapi ada narasi miring yang tertulis di dalamnya.

Narasi tersebut justeru menyudutkan TNI, hal mana tak sesuai fakta.

Atas kondisi itulah Kodam XVII/Cenderawasih langsung mengambil tindakan dengan memanggil oknum yang menyebarkan berita tersebut.

"Pelaku DM telah mengakui bahwa dirinya merupakan orang yang mengirimkan foto pembakaran jenazah Makeloni Tabuni ke Grup Whatshapp KMPP (Komunitas Mahasiswa dan Pelajar Puncak)."

Baca juga: BAHAYA KKB Papua Bentuk Pasukan Wanita, Jubir OPM Sebby Sambom Ungkap Fakta Terbaru: Simak Ini

Hal ini diungkapkan Kolonel Inf Aqsha Erlangga, lewat keterangan tertulisnya yang diterima Tribun-Papua.com, Senin 28 Februari 2022.

"Komunitas ini beranggotakan alumni Mahasiswa yang kuliah di Jayapura, dan saat ini tersebar di seluruh tanah Papua. Sedangkan DM berada di Sinak," lanjutnya.

Kata Aqsa, pelaku inisial DM saat diperiksa mengaku telah mengirimkan foto pembakaran jenzah di grup WA tersebut.

Hanya saja ia mengaku bahwa bukan dirinya yang membuat narasi atas foto yang viral di media sosial tersebut.

"Aparat keamanan yang dirugikan telah melaporkan DM atas pemberitaan yang melanggar UU."

"Nanti DM akan diproses hukumkan oleh pihak yang berwenang terkait pelanggaran UU ITE yang dilakukannya sendiri," jelasnya.

Agsa menyebutkan, pihaknya telah mengirimkan tim investigas ke Sinak untuk menelusuri kasus hilangnya satu pucuk senjata milik anggota TNI.

“Tim investigasi juga melakukan penelusuran te

Baca juga: Pura-Pura Pinjam Korek Api, Anggota KKB Papua Ini Tembak Sopir Truk, Untung Nyawanya Bisa Ditolong

rkait dugaan penganiayaan oleh oknum Satgas Kodim 521/DY terhadap warga yang mengakibatkan warga tersebut meninggal," katanya.

“Jika terbukti Prajurit Satgas Kodim 521/DY benar bersalah, pasti diproses sesuai hukum yang berlaku.”

“Demikian apabila pencurian senjata milik Prajurit TNI dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, pasti juga diproses Hukum," katanya.

Sekadar diketahui, investigasi sampai saat ini terus berlangsung dan situasi di wilayah Distrik Sinak, Kabupaten Puncak dalam keadaan kondusif dan aktivitas masyarakat berlangsung normal. (*)

Artikel ini sebelumnya telah tayang

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved