Militer Indonesia

Andaikan Diserang Seperti Ukraina, Ternyata Indonesia Sudah Siap Perang dan Dibantu Tengga Ini

Militer Ukraina kini hampir hancur berantaan digempur darat dan udara oleh Rusia.

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.COM/HO-TNI
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan | (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Morgono menggelar apel pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di pelabuhan Selat Lampa, Ranai Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pasukan yang terlibat yakni sekitar 600 personil dengan jumlah KRI yang ada sebanyak lima unit kapal. 

POS KUPANG.COM - Militer Ukraina kini hampir hancur berantaan digempur darat dan udara oleh Rusia

Belajar dari Ukraina yang diserang, ternyata Indonesia sudah siap perang.

Aktivitas negara tengga ternyata membantu memberikan informasi menganai ancaman yang datang terutama di Laut China Selatan

Perhatian penduduk seluruh dunia kini tertuju pada perang Rusia-Ukraina di Ukraina.

Konflik ini disebut bisa menyebar dengan cepat menjadi perang yang lebih besar, dengan kekhawatiran konflik berikutnya terjadi di Indo-Pasifik.

Baca juga: Ketegangan China dengan Indonesia di Laut Natuna Utara

Taiwan adalah negara kunci konflik di Pasifik, dan China sebagai tokoh utama.

Indonesia rupanya sudah diam-diam mempersiapkan konflik berkepanjangan.

Pejabat Angkatan Laut Indonesia telah dipermalukan setelah apa yang mereka klaim sebagai dua pemindai radar buatan AS yang ditemukan mengapung di lepas pantai Sulawesi Selatan awal bulan ini ternyata peralatan yang secara rutin dipakai oleh perusahaan survei Indonesia dalam pencarian seismik untuk minyak dan gas (migas).

Dalam tanda tumbuhnya sensitivitas Indonesia terkait permusuhan besar di maritimnya, komandan lokal tampaknya menarik kesimpulan dengan cepat karena silinder dengan massa 5 kilogram itu ditemukan di dekat pulau yang dulunya lokasi munculnya drone bawah tanah buatan China tahun 2021 lalu.

ilustrasi. Indonesia Harus Tingkatkan Penjagaan di Natuna dan Sekitarnya! Perang Dunia III Disebut Bakal terjadi di Laut China Selatan Tahun Ini
ilustrasi. Indonesia Harus Tingkatkan Penjagaan di Natuna dan Sekitarnya! Perang Dunia III Disebut Bakal terjadi di Laut China Selatan Tahun Ini (koarmada2.tnial.mil.id)

Baca juga: 5 Pelaut AS Didakwa Membocorkan Video Kecelakaan F-35C pada Kapal Induk di Laut China Selatan

Beberapa hari sebelum penemuan diumumkan, kapal perang China, yang sebelumnya telah memasuki perairan Indonesia, menimbulkan insiden diplomatik dengan menarget sinar laser tingkat militer pada pesawat patroli Boeing P-8A Poseidon Angkatan Udara Australia (RAAF) di Laut Arafura.

Dilansir dari Asia Times, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pesawat itu telah "berada di bawah ancaman" oleh laser itu, memancar dari kapal perusak berpeluru kendali kelas Luyang ketika mendekati Selat Torres, jalur air sempit antara Australia dan Papua Nugini, yang membuka ke Laut Koral.

Penghancur dan sebuah kapal transportasi amfibi kelas Yushao berukuran 25.000 ton pertama kali dideteksi oleh P-8 lepas pantai selatan Jawa pada 12 Februari saat keduanya meluncur untuk pertemuan dengan kapal fregat kelas Jiangkai dan sebuah kapal pengisian kelas Fuchi di selatan Timor Barat.

Baca juga: China Tak Mampu Selamatkan Jet F-35C AS yang Jatuh di Laut China Selatan, Mantan Kapten AL AS

Setelah berlayar melalui Selat Makassar, kehadiran kapal kedua yang kecil telah ditangkap di lepas pantai Maluku oleh kapal fregat Australia, HMAS Arutmin.

Kapal fregat itu baru-baru ini ditingkatkan dengan sistem radar jarak jauh Ceafar yang memungkinkannya melihat jauh ke dalam perairan Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved