Berita NTT Hari Ini

Kinerja APBN 2022 Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi NTT Terjaga

Rapat ALCo juga menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi optimalisasi peran APBN dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di NTT.

Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM/HO-KANWIL DJPb NTT
Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Nusa Tenggara Timur, Catur Ariyanto Widodo 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pertumbuhan Ekonomi di Nusa Tenggara Timur diharapkan tetap terjaga dan kinerja APBN Makin meningkat di Tahun 2022.

Demikian rapat Asset and Liability Committee (ALCo) Regional yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi NTT.

Raat ALCo ini berlangsung di Kantor Badan Otorita Labuan Bajo Flores, Senin 21 Februari 2022, dipimpin oleh Kepala Lembaga Nasional Single Window (PNSW), Mochamad Agus Rofiudin.

Rapat ALCo dihadiri Kanwil Ditjen Pajak Nusa Tenggara, Kanwil Ditjen Bea dan Cukai Bali, NTB dan NTT, serta Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Bali dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Begini Cara Kepala Kanwil DJPb NTT Beri Motivasi Pejabat Menulis Artikel, Jangan Saat Injury Time

Kepala Kanwil DJPb Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, SE M Int Dev Ec mengatakan, rapat ALCo dilaksanakan setiap bulan dalam rangka early warning system pelaksanaan APBN, sehingga dukungan APBN pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT dapat dijaga secara optimal.

Menurut Catur, rapat ALCo juga menghasilkan rekomendasi-rekomendasi bagi optimalisasi peran APBN dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di NTT.

Seperti optimalisasi penerimaan negara terutama potensi perpajakan dengan mendorong implementasi Program Pengungkapan Sukarela sebagai amanat UU UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dan monografi fiskal; dan mendorong percepatan eksekusi belanja negara pada satker kementerian/lembaga untuk belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk belanja DAK Fisik dan Dana Desa (DFDD) melalui peran Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT sebagai Regional Chief Economist.

Catur mengatakan, memasuki tahun 2022 kondisi perekonomian global dihadapkan dengan meningkatnya penyebaran kasus Covid-19 akibat varian Omicron, dengan varian Omicron masih mendominasi peningkatan kasus harian terutama di AS, Eropa dan India.

Baca juga: Kanwil DJPb NTT Virtual Press Release, Beberkan Data Realisasi APBN Semester I Tahun 2020

Kondisi tersebut mengakibatkan banyak negara kesulitan untuk mengembalikan kapasitas ekonominya, seperti Meksiko, Malaysia, Filipina, dan negara-negara Eropa.

Meskipun begitu, aktivitas manufaktur global masih kuat yang menunjukkan arah pemulihan dengan tren kenaikan harga komoditas yang masih berlanjut.

Secara nasional, varian Omicron juga menyebabkan meningkatnya kasus harian meskipun angka kematian relatif rendah. Sampai dengan 18 Februari 2022, tercatat 51,5 persen penduduk Indonesia sudah mendapatkan dua dosis vaksin dan 3 persen sudah mendapatkan booster.

Meskipun mobilitas masyarakat relatif menurun di masa peningkatan kasus varian Omicron, rata-rata mobilitas pada Januari-Februari 2022 masih jauh lebih tinggi dibanding Kuartal I 2021 yang membantu peningkatan aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Kinerja APBN, Provinsi NTT Realisasi 2,94 Triliun Tahun 2021

Catur mengatakan, perekonomian di beberapa negara telah kembali ke level pra-pandemi pada tahun 2021, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional pada Kuartal IV 2021 mencapai 5,02 persen, atau secara keseluruhan tahun 2021 mencapai 3,69 persen.

Pertumbuhan yang kuat di tahun 2021 tersebut memberikan sinyal positif prospek ekonomi di 2022 dan meningkatkan keyakinan pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved