Berita NTT Hari Ini
Vaksin Terancam Kadaluwarsa, Pengamat Harap Perlu Manajemen Baik
Vaksin di kirim ke Kabupaten Rote Ndao pada tanggal 11 Februari 2022 lalu oleh Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Hampir 10 ribu dosis vaksin jenis Astrezeneca yang baru dikirim Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nusa Tenggara Timur terancam kadaluwarsa. Masa berlaku vaksin itu disebut akan berakhir pada 28 Februari 2022 mendatang.
Vaksin di kirim ke Kabupaten Rote Ndao pada tanggal 11 Februari 2022 lalu oleh Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur.
Dekan Fakultas Kesehatan UCB, Vinsen Belawa Making SKM.,M.Kes mengomentari kejadian yang terjadi demikian.
Baca juga: 9000 Dosis Astra Zeneca Terancam Expired, Dinkes Rote Ndao: Sudah Distribrusi ke Puskemas
"Vaksin punya tanggal kedaluwarsa yang cukup cepat. Oleh sebab itu perlu manajemen yang baik soal ini. Sistem first in first out harus diperhatikan," katanya ketika dihubungi, Kamis 24 Februari 2022.
Dia mengatakan, kendala lain yang paling umum ada pada distribusi vaksin itu sendiri. Rantai pasok mulai dari pengadaan, distribusi pusat ke daerah dan daerah ke kabupaten ini yang menjadi masalah.
Baca juga: Perkara Perdata di PN Kupang Terbanyak Kasus Perceraian
Meski ada daerah yang memiliki respon cepat dan dapat menghabiskan vaksin dalam waktu singkat, namun ada daerah juga butuh waktu lama karena faktor jarak atau luas wilayah.
"Kejadian yang terjadi di Rote Ndao ini sangat disayangkan. Harusnya sudah jauh hari didistribusi bukan ketika telah mau jatuh tempo begini. Apabila dipaksakan juga akan sangat berbahaya," sebutnya.
Baca juga: BREAKING-NEWS ; Lima Desa di Malaka Dikepung Banjir Benenai
Vinsen menyarankan vaksin Kadaluwarsa itu dikembalikan ke Pemerintah pusat. Akan tetapi risiko ada pada penyerapan dan capaian vaksinasi yang dipertanyakan.
Baginya, ini adalah jalan terbaik yang harus diambil. Untuk itu, kedepan agar dibuat perencanaan yang lebih matang agar tidak terjadi lagi hal seperti ini. Diharapkan juga agar masyarakat dapat proaktif untuk vaksin agar vaksin tidak terbuang percuma. (*)
