Berita Nasional
Dicalonkan Pimpin IKN Nusantara, Kekurangan Ahok dan Risma Malah Diungkit, Bukan Asli Kalimantan?
Terkuak Kekurangan Bila Ahok, Risma dan Bukan Orang Asli Kalimantan Pimpin IKN, Terutama Bila Rusuh
Ke empatnya punya pengalaman memimpin daerah dan berlatar arsitek.
Namun, sebelumnya, pada Maret 2020 Jokowi sempat menyebutkan sederet nama yang dinilai potensial memimpin pemerintahan ibu kota baru.
Mulai dari mantan kepala daerah hingga eks menteri. Nama-nama itu yakni, eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, dan mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana.
"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiyana, empat Pak Azwar Anas," ungkap Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Beberapa nama yang disebut masuk dalam bursa Kepala Otorita IKN itu pun telah buka suara.
Jawaban Risma
Menanggapi isu ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini menilai bukan hanya dirinya kepala daerah yang berlatar belakang arsitek.
"Banyak, banyak kepala daerah yang (berlatar) arsitek.
Bukan hanya aku saja.
Jadi, enggak bisa ngomong aku," kata Risma saat ditemui usai menanam Mangrove di Pantai Telaga Waja, Badung, Bali, Minggu (23/1/2022).
Risma juga tak menjawab gamblang ketika ditanya apakah ia siap jika ditunjuk untuk mengisi posisi itu.
Ia hanya mengatakan bahwa dirinya harus melapor lebih dulu ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran dia merupakan kader partai banteng.
"Ibu (Megawati) tahu saya.
Saya harus melapor ke Ibu.
Karena Ibu tahu siapa saya.
Apakah saya tepat di situ atau tidak," jawab Risma.
Saat kembali didesak awak media untuk menjawab kesiapannya jika ditunjuk, Risma menjawab bahwa hal ini bukan sekadar soal kesiapan.
"Bukan soal siap.
Orang saya enggak tahu kok," jawab Risma sembari tertawa.
Jawaban Ridwan Kamil
Nama lain yang disebut-sebut menjadi incaran Jokowi yakni Ridwan Kamil.
Ketika dimintai tanggapan terkait hal ini, Emil, begitu sapaan akrabnya, enggan banyak berkomentar.
"Saya tidak mau berandai-andai.
Belum pasti saya juga," kata Emil saat dikonfirmasi pada Jumat (21/1/2022).
Menurut Emil, kepala daerah yang berlatar belakang arsitek tidak hanya dirinya.
Namun, siapa pun yang dipilih Jokowi, Emil berharap figur tersebut bisa maksimal dalam membangun ibu kota baru.
"Kriteria kepala daerah arsitek kan enggak hanya saya.
Tapi, siapa pun yang terpilih, harus maksimal membangun ibukota yang diputuskan pindah ke Kalimantan.
Jadi saya tidak mau gede rasa, tidak mau berandai-andai, takut salah," katanya
Namun, ketika ditanya soal kesiapannya jika ditunjuk oleh presiden, Emil mengaku saat ini masih ingin menuntaskan janji politiknya sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Saya belum bisa menjawab, saya masih Gubernur Jawa barat.
Saya belum bisa menjawab hal yang belum pasti.
Saya tidak mau berandai-andai," tutur mantan Wali Kota Bandung itu.
Jawaban Ahok
Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga banyak dijagokan sebagai Kepala Otorita IKN.
Namun, saat dimintai tanggapan terkait hal ini, Ahok tak mau angkat bicara.
"Tidak ada tanggapan," kata Ahok kepada Kompas.com, Senin (24/1/2022).
Sementara, Hasto Kristiyanto menilai bahwa Ahok berpotensi ditunjuk Jokowi untuk memimpin ibu kota baru.
Sebab, kader PDIP itu telah berhasil menunjukkan dedikasinya saat memimpin Jakarta.
"Ini kan orang-orang yang memang telah teruji kepemimpinannya," kata Hasto, Senin.
Jawaban Bambang Brodjonegoro
Eks Menristek Bambang Brodjonegoro juga tak mau memberikan banyak tanggapan.
Ia mengatakan, pernyataan Jokowi yang menyebutnya sebagai satu dari empat nama potensial calon Kepala Otorita IKN sudah lama disampaikan dan kini tidak lagi relevan.
"Sudah dua tahun lalu itu, sudah kurang relevan untuk saya," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/1/2021).
Ketika ditanya kesediannya menjadi Kepala Otorita IKN apabila ditunjuk presiden, Bambang mengaku ingin fokus pada kesibukannya saat ini, mengajar di kampus dan mengurus korporasi.
"Saya sibuk di kampus dan korporasi sekarang," kata dia.
Sebagaimana diketahui, setelah tak menjabat sebagai menteri, Bambang memilih kembali ke dunia pendidikan.
Ia mengajar sebagai guru besar di Universitas Indonesia. Oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Bambang ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Ia juga menduduki posisi serupa pada PT Astra International Tbk (ASII), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Bukalapak, serta Oligo Infrastruktur.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terkuak Kekurangan Bila Ahok, Risma dan Bukan Orang Asli Kalimantan Pimpin IKN, Terutama Bila Rusuh