Berita Kota Kupang Hari Ini

Harga Migor di Pasar Penfui Tinggi, Pedagang Mengeluh Pembeli Sepi

Menyangkut Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan pemerintah per 1 Februari 2022

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM / MARIO GIOVANI TETI
MIGOR - Stok minyak goreng pedagang di Pasar Tradisional Penfui, Kota Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Harga minyak goreng (migor) di Pasar Tradisional Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang  masih tinggi membuat para pedagang mengeluh sepinya pembeli.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang pedagang, Viska saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, 14 Februari 2022, di Pasar Penfui, Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Menyangkut HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah per 1 Februari 2022, Viska telah mengetahuinya tetapi tetap saja harga minyak goreng yang dijualnya belum turun.

"Kami sudah tahu soal keputusan pemerintah itu, tapi kami jual dengan harga yang masih lama dan masih stok lama. Pembeli juga sepi sekali," ucap Viska.

Ia menjual minyak bimoli per liternya Rp 22.000, lalu minyak goreng Sania 2 liter Rp 18.000.

Menurut Viska, harga minyak goreng masih harga lama dan cukup tinggi.

"Kalau Sabrina kami jual 2 liter Rp 28.000, yang botol ini minyak Frais Well per botol kami jual Rp 15.000. Sedangkan minyak goreng tiga udang per liter Rp 15.000 dan minyak goreng Losari per jeriken Rp 65.000," jelas Viska

Viska lantas meminta para produsen untuk segera mempercepat penyaluran minyak goreng dan memastikan kekosongan stok tidak terjadi di tingkat eceran.

"Kami bersyukur kalau minyak goreng turun harga tapi stok lama belum habis. Sekarang masih susah dapat pasokan minyak goreng dengan harga yang lebih murah untuk dijual," pungkasnya (CR10)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved