Breaking News

Setara Iven Nasional, Juri Festival Bank NTT Libatkan Profesor, Pimpinan Lembaga Hingga Konsultan

Sejauh ini panitia sudah merampungkan beberapa persiapan, termasuk berkomunikasi dengan tim juri untuk menetapkan variabel penilaian.

Editor: Agustinus Sape
FOTO BANK NTT
Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh saat memberikan sambutan pada rapat juri dan panitia secara daring, Kamis (10/2/2022). 

Setara Iven Nasional, Juri Festival Bank NTT Libatkan Profesor, Pimpinan Lembaga Penting Hingga Konsultan

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022, dengan total pesertanya sebanyak 115 buah desa di NTT, akan diluncurkan Bank NTT pada pertengahan Februari tahun ini.

Sejauh ini panitia sudah merampungkan beberapa persiapan, termasuk berkomunikasi dengan tim juri untuk menetapkan variabel penilaian.

Festival ini juga merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu “Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat” dan “Menggali Sumber Potensi Daerah untuk Diusahakan Secara Produktif bagi Kesejahteraan Masyarakat NTT”.

Yang membanggakan dari pelaksanaan festival ini adalah, Bank NTT ingin agar festival ini memproduksi desa yang benar-benar mandiri dan layak berdasarkan variabel yang dijadikan sebagai alat ukur.

Bahkan tidak main-main, iven ini didesain setara iven nasional, dengan instrumen yang dipakai adalah mengacu pada indeks desa membangun dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Desa Wisata dari Kementerian Parekraf.

“Acuan yang dipakai adalah dari Kementerian Desa, yakni indeks desa membangun ada ratusan indikator, dikombinasikan dengan desa wisata dari Kementerian Parekraf. Kita tidak asal ambil, melainkan didasari filosofi dan fenomena yang ada di NTT. Karena setiap desa tidak memiliki keunggulan yang sama sehingga digabungkan variabel penilaiannya, dari dua sumber, menjadi indeks desa binaan Bank NTT,”demikian Prof Dr. Intiyas Utami, SE., M.Sc., P.Hd yang adalah ketua tim juri, dalam rapat tim juri dan panitia, Kamis 10 Februari 2022 siang melalui aplikasi zoom meeting.

Baca juga: Bank NTT Gelar Festival Desa Binaan dan PAD 2022, Tujuannya Sungguh Mulia

Ditambahkannya, agar tidak jomplang, maka dari indeks desa membangun dan desa wisata, ditelusuri relevansinya dengan visi dan misi Pemprov NTT serta fenomena yang ada di NTT. Ada dimensi pendidikan, dimensi kesehatan, serta dimensi lain yang dihadirkan dalam instrumen penilaian.

Sementara Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh dalam sambutan pembukaan rapatnya menegaskan bahwa untuk membangun Provinsi NTT ini tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.

“Seperti yang selalu disampaikan oleh bapak gubernur bahwa konsep pentahelix itu perlu dipakai dalam pengembangan potensi ekonomi yang ada di Proivinsi NTT. Oleh karena itu saya sebagai Direktur Kredit sekali lagi mengucapkan terima kasih atas keterlibatan para tokoh hebat dalam tim juri ini,” tegas mantan Kadiv SDM Bank NTT itu.

Tahun ini, Festival Desa Binaan diperluas lagi variabel penilaiannya menjadi festival PAD, yang mana setiap leader dituntut kreatif. Apalagi, di tahun 2021 Bank NTT mengkaji dan mengevaluasi tentang geliat perkembangan di desa dan kelurahan. Ini memberikan gambaran tentang bagaimana strategi pengembangan suatu desa maupun kelurahan yang ada di NTT agar mempunyai satu titik atau prospek pengembangan ke depan.

“Berdasarkan hasil evaluasi kita, ada beberapa kabupaten yang sesuai hasil penilaian kita mendapat predikat terbaik dan kami melihat ada suatu pertumbuhan ekonomi baru. Contohnya Desa Ajaobaki di TTS, yang meraih juara 1. Dalam iven ini kita ingin ada sebuah pengembangan desa dan peningkatan ekonomi kreatif. Nah hasilnya kita lihat dan bapak gubernur sudah tiba di Ajaobaki dan melihat dari dekat tentang keberhasilan desa binaan ini,” tambahnya.

Nilai positif lainnya adalah, sudah terbangunnya sebuah bank minded dalam masyarakat desa. Penyediaan beberapa fasilitas transaksi dari Bank NTT di desa merupakan gambaran tentang pengembangan inklusi keuangan sudah sampai ke desa-desa di NTT yaitu dengan adanya Lopo Dia Bisa yang terus dikembangkan.

“Ada 170-an Lopo yang berhasil dibangun, transakssi menggunakan QRIS sekitar 80, serta produk-produk UMKM yang berhasil kita kembangkan di desa-desa tersebut yang sudah berhasil mendapat sertifikasi dari Balai POM NTT, yaitu kurang lebih ada 120 produk. Bank NTT mempunyai satu optimisme yang luar biasa bahwa tahun ini kita kembangkan lima desa binaan. Saya kira ini ada banyak produk yang bisa kita kembangkan,” tegas Stefen penuh semangat.

Untuk diketahui bahwa rapat ini dihadiri oleh ke-12 dewan juri, serta dari unsur Bank NTT yakni Reynhard Djoh selaku penanggung jawab Festival Desa Binaan dan Festival PAD Bank NTT 2022, dan Lavny Banesi sebagai moderator.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved