Berita Nasional
Prabowo Sebut 300 Militer Indonesia Telah Menyelesaikan Pendidikan di Perancis
Prabowo Subianto menyebut, sampai saat ini lebih 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Perancis.
Prabowo Sebut 300 Militer Indonesia Telah Menyelesaikan Pendidikan di Perancis
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto ternyata telah melakukan berbagai terobosan signifikan selama menjadi Menteri Pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Terobosan itu terutama untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas militer dan alutsista.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut, sampai saat ini lebih dari 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Perancis.
Program pendidikan yang dilaksanakan di Perancis pada tahun 2021 itu adalah pendidikan setingkat Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) dan Sekolah Spesialisasi Angkatan Laut.
Ratusan personel militer yang disekolahkan di Perancis itu sebagai buah dari hubungan bilateral antara Indonesia dan negara yang dikenal dengan negara fesyen dunia itu.
Bahkan, Prabowo menyebut hubungan bilateral antara Indonesia dan Perancis di bidang pertahanan telah terjalin cukup lama, sejak 1950.
"Dan saat ini, status hubungan bilateral kita di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi yaitu kita telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada tanggal 27 Juni 2021," kata Prabowo usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis, Florence Parly, di Gedung Kementerian Pertahanan di Jakarta, Kamis 10 Februari 2022.
Baca juga: Survei Populi Center: Warga DKI Pilih Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 Ketimbang Prabowo dan Ganjar
Diketahui, pertemuan Prabowo dan Parly tersebut guna membahas peningkatan kerja sama dan memperkuat hubungan bilateral pertahanan Indonesia-Perancis.
"Kami membahas secara mendalam beberapa hal di bidang pertahanan," ungkap Prabowo saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari Defence Cooperation Agreement (DCA) di Paris pada 28 Juni 2021, yang pada intinya untuk memperkuat dan memperluas cakupan kerja sama pertahanan.
Berdasarkan beberapa Letter of Intent alat utama sistem senjata (alutsista), Indonesia dan Perancis telah memulai Working Group Alutsista Strategis (Dassault Rafale, Scorpene Submarine, Frigate dan MBDA Missile).
Dengan demikian, agenda selanjutnya akan mengutamakan pada pembahasan kontrak pengadaan dan alih teknologi.
Hal itu, lanjut Prabowo, memerlukan ratifikasi dari parlemen untuk bisa diimplementasikan dengan baik.
Pertemuan bilateral antara Kemhan RI dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Perancis tersebut diakhiri dengan penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama, dengan disaksikan langsung oleh Prabowo dan Florence Parly.
Perjanjian kerja sama tersebut antara lain:
