Berita Kabupaten Nagekeo

Ini Tujuan Pemda Nagekeo Gelar Rakor Pembentukan Ekosistem Beras Mbay Berbasis Pemberdayaan

Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membentuk ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Suasana pelaksanaan rakor pembentukan ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan di Aula Setda Nagekeo, Kamis 10 Februari 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, MBAY - Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk membentuk ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Setda Kabupaten Nagekeo, Kamis 10 Februari 2022.

Rakor tersebut dihadiri pihak PT Pandawa Agri Indonesia (PAI), 17 P3A dari Sekunder 2, Pemilik RMU, Lembaga Keuangan, para Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian, Dinas Pangan, Dinas Koperindag, Dinas PMDP3A, Dinas PU-PR dan Bagian Ekonomi Setda Nagekeo.

Kepala Bappeda Kabupaten Nagekeo, Kasmir Doy mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut untuk memperkuat sistem rantai pasok beras Mbay khususnya beras dalam kemasan yang dilaunching pada 8 Desember 2021 lalu.

Baca juga: Masa Jabatan Berakhir, Penjabat Bupati Dua Daerah di NTT Segera Diusulkan

Dijelaskannya, pada tahun 2022, pasokan beras Mbay akan sangat bergantung dari sawah yang diairi dari saluran sekunder 2 seluas kurang lebih 1.500 Ha.

"Sekunder 1 dan 3 akan ditutup sampai awal tahun depan karena ada pekerjaan perbaikan total," ungkapnya. 

Dalam rakor tersebut, Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do meminta kepada semua pihak yang diundang dalam kegiatan rakor itu supaya bersinergi dalam ekosistem usaha yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

"Untuk itu, setiap pihak yang diundang dalam kegiatan tersebut harus dipetakan perannya pada setiap tahapan," ujarnya.

Baca juga: Atasi Stunting, Bulog Peduli Gelontorkan Beras Vitamin Untuk 191 Warga

Dijelaskannya, kegiatan rakor tersebut juga akan ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi dan pendampingan disetiap P3A dan petani. Lembaga Keuangan juga akan diikutsertakan supaya para petani dapat mengakses skema pembiayaan yang ditawarkan.

Para petugas P3A yang hadir dalam kegiatan ini mengharapkan agar adanya pendampingan yang intens dari para penyuluh sejak dari pengolahan lahan.

"Begitu juga dengan pemilik RMU yang mengharapkan adanya pendampingan teknis berkaitan dengan standardisasi produk beras mbay dalam kemasan," ujarnya.

Baca juga: NTT Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028 Sebuah Keharusan  

Bupati Don berharap, perwakilan lembaga keuangan yang diundang menyampaikan skema pinjaman kepada para peserta yang hadir dan bersedia ikut serta dalam kegiatan lanjutan bersama P3 dan petani di sekunder 2. (mm)

Berita NTT lainnya:

Suasana pelaksanaan rakor pembentukan ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan di Aula Setda Nagekeo, Kamis 10 Februari 2021.
Suasana pelaksanaan rakor pembentukan ekosistem beras Mbay berbasis pemberdayaan berkelanjutan di Aula Setda Nagekeo, Kamis 10 Februari 2021. (POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI)
Sumber: Pos Belitung
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved