Omicron Masuk NTT
DPRD Minta Perketat Pintu Masuk di Nusa Tenggara Timur
Varian virus omicron sudah terdeteksi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Satu pasien pelaku perjalanan dari luar negeri
Laporan Kontributor POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Varian virus omicron sudah terdeteksi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Satu pasien pelaku perjalanan dari luar negeri terpapar omicron pada bulan Januari 2022 lalu. Hasilnya, baru dikonfirmasi pada Senin 7 Februari 2022 kemarin
Ketua Komisi V DPRD NTT Yunus Takandewa mengatakan peningkatan kasus saat ini, pihaknya telah melakukan rapat dengar pendapat bersama instansi teknis guna melakukan upaya pencegahan.
Menurut hasil penjelasan yang diterima, laboratorium di Nusa Tenggara Timur belum bisa mendeteksi varian baru omicron sehingga sampel swab harus dikirim ke jakarta.
"Pemeriksaan sampel ini membutuhkan waktu lama karena alat d laboratorium kita belum bisa deteksi," kata Yunus, Selasa 8 Februari 2022.
Yunus menyebut rata-rata kasus covid-19 terus meningkat secara nasional. DPRD, kata Yunus, mengharapkan kepada pemerintah agar memperketat pintu masuk wilayah NTT.
Kalau Protokol Kesehatan (Prokes) tidak diperketat maka berpeluang virus ini terus bertambah.
"Jalur masuk, baik bandara, darat dan laut mesti ditingkatkan. Begitu pula dengan penerapan aturan covid-19 di masyarakat," ujar dia.
Penanganan dan penanggulangan covid-19 di NTT terus dilakukan. Ketiadaan laboratorium untuk memeriksa sampel terduga omicron, memang menjadi kendala dalam upaya penelusuran kontak.
Varian omicron menurut dia, memiliki tingkat penyebaran yang sangat tinggi namun tingkat penyembuhan juga sangat tinggi.
Politisi partai PDIP NTT ini, menyampaikan peningkatan daya tahan tubuh harus dilakukan dengan peningkatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan tubuh.
"Sampai saat ini, daerah belum tersentuh dengan vaksin maka harus digenjot sehingga masyarakat bisa tervaksin karena tidak ada obat lain selain vaksin," tandasnya.

Hal senada disampaikan anggota Komisi 2 DPRD NTT, Johan Julius Oematan, SH, MH.
Menurut Johan, varian baru virus Omicron jangan disepelekan karena informasi dari dinas teknis varian baru ini tingkat sebarannya amat cepat.