Berita NTT Hari Ini
Beny K Harman Sebut Dinamika Itu Hal Biasa, Tapi Jangan Berlebihan
Beny K Harman menyebut dinamika yang terjadi pasca Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur, merupakan hal biasa
Laporan Kontributor POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Beny K Harman menyebut dinamika yang terjadi pasca Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur, merupakan hal biasa. Namun begitu, dinamika itu jangan berlebihan.
Diketahui, simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) melakukan aksi demonstrasi terhadap putusan DPP terkait hasil musda. Demonstrasi itu dilakukan pasca putusan DPP ihwal ketua DPD Partai Demokrat NTT terpilih periode 2021-2026.
Dalam arahannya di konsolidasi seluruh kader Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur, Sabtu 5 Februari 2022 di Hotel Grand Mutiara Kota Kupang, Beny K Harman menyebut jika yang diinjak dan dibakar adalah foto dirinya, merupakan hal biasa tetapi tidak pada foto atau baliho ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono.
"Kalau foto ketua umum kita yang diinjak-injak tanpa kesalahan apapun, diperlukan begitu. Saya rasa pada saatnya juga kita akan mengambil langkah yang lebih," tegas Beny.
Baca juga: Kisruh Partai Demokrat Perlu Ada Titik Temu
Beny mengaku, ketua umum AHY tidak mengetahui apapun tentang masalah ini. Partai yang diinjak-injak, bagi Beny adalah tindakan tidak pantas. Apalagi pernah mendapat manfaat dari partai Demokrat.
Orang-orang yang mendalangi tindakan tidak terpuji ini, kata Beny, memang diketahui melalui berbagai foto dan video yang ada di media sosial. Foto itu memperlihatkan baliho dan foto-foto ketua umum AHY diinjak-injak, namun dihargai tapi jangan foto ketua umum AHY.
"Jadi saya ingatkan teman-teman jangan baku bunuh,. Saya tidak ingin kader partai Demokrat yang menjadi agen partai luar untuk merusat Demokrat," kata Beny.
Beny juga menjelaskan mengenai proses konsolidasi. Bagi dia, proses konsolidasi ini merupakan sesuatu yang sangat penting. Tujuannya untuk menyatukan kembali kekuatan untuk merebut kekuasaan.
Baca juga: Konsolidasi Partai Demokrat NTT Teguhkan Kebersamaan Sesama Kader
Beny menyebut merebut kekuasaan bukan sesuatu yang tidak baik, tentu kalau dilakukan dalam proses Pemilihan umum.
Dengan kekuasaan itu menurut dia akan lebih efektif melayani masyarakat dan bisa merencanakan dan menjalankan semua program. Dengan konsolidasi ini agar semua kader bisa bekerja untuk menenangkan pemilu tahun 2024 mendatang.
Pemilu tahun 2024 mendatang, partai Demokrat akan mengusung Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Calon Presiden ataupun Calon Wakil Presiden. Ini juga sesuai dengan hasil survey pada beberapa lembaga yang menempatkan AHY di posisi kedua dengan elektabilitas tertinggi setelah ketua umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Beny menghimbau semua kader Demokrat NTT, tahun ini untuk bekerja mengkampanyekan ketum AHY melalui pemasangan baliho dan sosialisasi dengan masyarakat setempat.
Selain itu ditegaskan juga untuk melakukan pembentukan Pengurus Anak Cabang (PAC) dan ranting Partai Demokrat ditingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
"Jadi ini kita punya agenda yang harus dikerjakan. Coba bayangkan kita punya agen politik di tiap desa/kelurahan. Tiap hari dia omong tentang partai kita, dan ketua umum kita," katanya.