Liga 1

Banyak Laga Liga 1 Tertunda, PT LIB Khawatir Waktu Berakhir Kompetisi Bisa Molor

Penundaan sejumlah jadwal pertandingan dikhawatirkan akan berpengaruh kepada molornya waktu berakhirnya kompetisi Liga 1 2021.

Editor: Ferry Ndoen
Tribunnews/Abdul Majid
Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno. Kompetisi Liga 1 2021 dipastikan menggunakan sistem series yang sebelumnya dijelaskan dalang Kongres Tahunan PSSI 2021 

POS-KUPANG.COM - Penundaan sejumlah jadwal pertandingan dikhawatirkan akan berpengaruh kepada molornya waktu berakhirnya kompetisi Liga 1 2021.

Banyaknya pemain yang terkena Covid-19 mengharuskan jadwal pertandingan ditunda.

Terbaru, laga PSM Makassar vs Persib Bandung yang semula dijadwalkan hari ini, Rabu (2/2/2022), ditunda karena tingginya kasus Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Operasional PT LIB, Irjen Pol Drs Sudjarno, menyebut akan membicarakan hal tersebut dengan klub.

Baca juga: Skuad Tridatu Bali United Incar Angka Penuh Saat Bentrok Persikabo 1973

Setidaknya sudah ada dua pertandingan yang akan dijadwalkan ulang sejauh ini, yakni laga Madura United vs Persipura Jayapura dan PSM Makassar vs Persib Bandung.

Adanya penundaan pertandingan, bisa membuat selesainya BRI Liga 1 2021 yang dijadwalkan pada akhir bulan Maret mundur.

Mengenai hal tersebut, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno mengatakan masih mengomunikasikan dengan klub.

"Ya kita sudah komitmen awalnya dgn klub ini selesai akhir maret, kan kondisi situasinya bisa dinamis seperti itu ya kita komunikasi dengan klub terkait dengan situasi seperti ini pasti berpengaruh," ujar Sudjarno.

Baca juga: Persipura Jayapura Bentrok Sape Kerrab Madura United Ditunda, 24 Pemain Madura FC Positif

"Apakah masih bisa selesai bulan Maret atau tidak ya kita susun jadwal ulang lagi, komitmen-komitmen ini harus menjadi bagian yg harus kita selesaikan bersama klub," tambahnya.

Selain itu, Sudjarno, menyebut, sulit membuat gelaran BRI Liga 1 2021 dalam sistem full bubble.

Saat ini BRI Liga 1 2021 menerapkan sistem semi bubble, dengan memberikan tanggung jawab kepada klub untuk mengawasi para pemainnya.

Alasannya, karena ada tiga stadion yang digunakan di Bali, sehingga menyulitkan jika ingin membentuk sistem bubble.

Banyaknya kasus COVID-19 di antara para pemain BRI Liga 1 2021, membuat adanya kabar membuat BRI Liga 1 2021 seperti Piala AFF dengan sistem bubble.

Menanggapi hal tersebut, Sudjarno menyebut sulit menjalankan BRI Liga 1 2021 dengan sistem bubble.

"Itu boleh kita lakukan full buble klo biasanya full bubble itu kan jangka pendek, durasinya pendek dan ini kan durasi panjang 9 bulan sampai maret kemudian dengan berbagai karakteristik," buka Sudjarno saat ditemui awak media.

"Saya juga tidak tahu persis apakah misalnya, kami sebenarnya sempat mengamati dari AFF Singapura dimana itupun sebetulnya timnya beda hotel tapi stadionnya cuma 1.

"Sedangkan kita 18 klub kemudian stadionnya 3 kan tidak mungkin menggunakan 1 stadion seperti itu kemudian 18 klub harus memakai 1 stadion.

Lebih lanjut, menurutnya pihak klub juga harus lebih disiplin untuk mencegah penularan COVID-19.

"Sebetulnya kita tinggal menerapkan bagaimana mendisiplinkan dengan operator bersama klub kita dan official ddengan aturan yg ketat,"

"Kita sudah manager meeting juga dgn klub itu untuk kita dan sudah kita sampaikan baik dengan surat maupun secara meeting yg kita lakukan," tegasnya. (*)

 Berita Liga 1 lainnya:
 

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Banyak Laga yang Tertunda, PT LIB Khawatir Waktu Berakhir Kompetisi Molor

Selebrasi penggawa PSS Sleman usai mencetak gol ke gawang Persiraja Banda Aceh pada pekan ke-18 BRI Liga 1 2021/22, 7 Januari 2022 lalu.
Selebrasi penggawa PSS Sleman usai mencetak gol ke gawang Persiraja Banda Aceh pada pekan ke-18 BRI Liga 1 2021/22, 7 Januari 2022 lalu. (WWW/LIB.com)
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved