Virus Corona

Kasus Langka, Seorang Anak 11 Tahun di Israel Terinfeksi 3 Varian Covid-19 Berbeda

Seorang anak Israel berusia 11 tahun dilaporkan telah terinfeksi dengan tiga varian COVID-19 yang berbeda dalam kasus yang relatif jarang.

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTAMO
Covid-19 Omicron 

Kasus Langka, Seorang Anak 11 Tahun di Israel Terinfeksi 3 Varian Covid-19 Berbeda

POS-KUPANG.COM - Seorang anak Israel berusia 11 tahun dilaporkan telah terinfeksi dengan tiga varian COVID-19 yang berbeda dalam kasus yang relatif jarang.

Kasus Alon Helfgott dikonfirmasi Minggu 30 Januari 2022. Helfgott dari kota Kfar Saba di Israel tengah dinyatakan positif terkena Covid-19 baru-baru ini.

Laporan terbarunya membuatnya resmi bahwa dia sekarang telah terinfeksi strain Alpha, Delta dan Omicron.

"Saya baik-baik saja, merasa cukup sehat, tanpa banyak gejala," katanya kepada berita Channel 12 pada hari Minggu, menurut The Times of Israel.

Saat berbicara dengan media lokal, Helfgott mengungkapkan dibandingkan dengan strain sebelumnya, dia tidak merasa sakit setelah terinfeksi varian Omicron. Dia dilaporkan mengalami gejala yang cukup serius dua kali terakhir.

“Pada [infeksi] Alpha, saya menderita demam tinggi,” katanya.

Tanggal pasti ketika dia dites positif untuk tiga jenis virus tidak diketahui.

Meskipun ia memiliki pengalaman dengan karantina, kebosanan membuatnya sulit untuk diatasi.

“Saya rindu bersama teman-teman, karena sebenarnya tidak ada yang bisa dilakukan. Anda dikurung di rumah dan tidak melakukan apa-apa," katanya, menambahkan sekitar 10 dari 27 teman sekelasnya saat ini juga sakit COVID-19.

Helfgott mengatakan sejak awal tahun ajaran, dia dipaksa masuk karantina “antara tiga dan empat kali.”

“Saya mencoba menghabiskan waktu di tempat tidur atau di telepon. Benar-benar tidak ada hal yang harus dilakukan, ”katanya, menurut Noticias de Israel [Google Terjemahan].

Sementara COVID-19 diketahui memberikan perlindungan terhadap infeksi berulang, infeksi ulang memang terjadi dalam beberapa kasus, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

CDC mengatakan mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin, bersama dengan memakai masker yang pas secara konsisten dan benar, dapat membantu melindungi orang dari tertular virus. Menjaga jarak sosial dan menghindari keramaian dan ruang dalam ruangan yang berventilasi buruk dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi. CDC mengatakan studi mereka yang sedang berlangsung tentang COVID-19 membantu mereka memahami seberapa sering infeksi ulang terjadi dan seberapa cepat infeksi ulang terjadi setelah infeksi sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Israel melaporkan 57.563 kasus COVID-19 baru dalam 24 jam terakhir. Dua belas kematian juga dilaporkan di negara itu.

Sumber: ibtimes.com.au

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved