Berita Nasional

Kongsi Anies Baswedan - Ariza Dikabarkan Pecah, PAN Dukung Wagub Jadi Gubernur Gantikan Anies, Lho?

Isu perpecahan antara Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria terkait Pilgub DKI Jakarta semakin kentara. Kabar terbaru, Riza Patria maju gantikan Anies.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
SAMPAIKAN DUKUNGAN - Ketua Umum PAn, Zulkifli Hasan menyatakan mendukung Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria jadi calon Gubernur menggantikan Anies Baswedan 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Isu perpecahan antara Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria, terkait Pilgub DKI Jakarta, kini semakin kentara.

Terbetik kabar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria disebut-sebut hendak melambung dan mengambil alih kepemimpinan di Jakarta periode lima tahun yang akan datang.

Kehebohan isu perpecahan itu mewarnai masa-masa akhir kepemimpinan Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria pada Oktober 2022 mendatang.

Maklum, baik masa jabatan Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta maupun Anies Baswedan sebagai Gubernur, segera berakhir tahun ini.

Terhadap isu perpecahan itu, Ketua Umum PAN (Partai Amanat Nasional) Zulkifli Hasan mendoakan Ahmad Riza Patria agar menjadi Gubernur menggantikan Anies Baswedan.

Bahkan Zulkifli Hasan yang kerap disapa Zulhas itu mengaku partai sudah siap mengusung Ariza pada Pilkada DKI 2024 mendatang.

Baca juga: Manuver Anies Baswedan untuk Pilpres 2024, Pamer Hasil Kerja untuk Ibu Kota

"Yang saya hormati sekarang Wagub (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Kita doakan nanti jadi gubernur," ucap Zulhas di Kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu 2 Januari 2022.

Pernyataan Zulhas ini mengemuka pasca Wagub DKI Jakarta, Amhad Riza Patria memuji Zulhas, sebagai sosok yang tepat memimpin Komando Nasional Resimen Mahasiwa (Menwa) Indonesia.

Ariza menyebutkan, Zulhas merupakan sosok yang tepat menjadi Ketua Umum Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI).

Orang nomor dua di Ibu Kota ini meyakini IARMI di bawah Zulhas dapat mempersatukan berbagai kalangan.

"Kenapa dulu kita ingin Bang Zul jadi ketua umum? Karena memang IARMI perlu tokoh, karena kita yakin banyak sekali komunitas, profesi, semua agama semua adat, kita butuh tokoh pemersatu," ucap Ariza.

"Yang adem, yang bersahaja itu selalu di MPR. Saya dulu ketua Fraksi MPR di Partai Gerindra. Jadi pokoknya mohon maaf, bukannya membedakan. Pokoknya yang baik-baik di MPR. Saya kira gitu," tambahnya.

Menurutnya Zulhas mengaku persahabatannya dengan Ariza sudah terjalin lama.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa ia merupakan murid dari KH Amidhan Shaberah. Sementara KH Amidhan Shaberah merupakan ayahanda Ariza.

"Saya ini murid ayahnya. Jadi kami ini memang teman tapi sudah seperti keluarga," tambahnya.

Baca juga: Tokoh Bugis Undang Khusus Anies Baswedan ke Kantornya, Benarkah Bahas Pilpres? Begini Jawabannya

Kendati demikian, bahkan ia tak menutup kemungkinan akan mengusung politikus partai Gerindra ini menjadi cagub mengingat PAN memiliki kursi banyak di DPRD DKI.

"Jadi saya doa yang terbaik. Syukur-syukur nanti, saya kan ada kursi banyak di DPRD. Saya dukung jadi gubernur, Insyaallah, " tutupnya.

Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria
Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria (Tribunnews.com)

Gerindra Belum Tentukan Sikap

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik menandaskan, sampai sekarang DPP belum tentukan sosok yang akan diusung di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Akan tetapi, katanya, saat ini ada beberapa tokoh potensial yang punya kans untuk diusung jadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

Beberapa nama itu, antara lain mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Anies Baswedan, Ahmad Riza Patria, Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia dan mantan Wakil Ketua BPK RI Prof Baharullah Akbar.

Selain nama-nama itu, masih ada beberapa nama yang disodorkan Partai NasDem.

Sementara itu, Partai NasDem memiliki tiga bakal calon yang akan menggantikan Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Adapun ketiga nama tersebut adalah Ketua Bidang Kesehatan DPP Nasdem Okky Asokawati, Bendahara Umum DPP Nasdem Ahmad Sahroni, dan Sekretaris Wilayah DPW Nasdem DKI Wibi Andrino.

Politisi Partai Nasdem yang juga mantan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus di Jakarta, Kamis 6 Januari 2022 mengatakan, Nasdem memiliki Okky Asokawati, kader perempuan.

Baca juga: Anies Baswedan Dielu-Elukan di Makassar: Jangan Hanya Kerja Kerja Tanpa Gagasan, Singgung Jokowi?

Kemudian juga ada Wibi Andrino anak muda ketua fraksi. Selain itu, kata Bestari Barus, Ahmad Sahroni.

Bestari Barus mengatakan, jika partai lain baru sekedar berwacana, Nasdem tidak akan demikian.

Dia sangat yakin partainya akan lebih cepat dari partai politik lainnya dalam memutuskan dan mengumumkan calon pemimpin Ibu Kota ke depan.

"Biasanya Nasdem akan paling cepat. Kalau yang (lain) baru berwacana, Nasdem nantinya saya meyakini akan lebih cepat daripada yang lainnya mendorong nama bakal calon gubernur," ujar Bestari.

Bestari menegaskan, Nasdem akan mencalonkan gubernur DKI Jakarta. Karena itu partai akan melakukan seleksi terhadap calon yang memenuhi kriteria-kriteria untuk menjadi seorang calon gubernur.

Hal itu dimaksudkan agar calon yang diusung dapat bekerja lebih baik dalam menjalani tugasnya serta meneruskan pembangunan di DKI Jakarta, baik yang sudah dilakukan oleh Anies Baswedan dan gubernur-gubernur sebelumnya.

PBB Beri Sinyal ke Anies Baswedan

Rombongan DPP Partai Bulan Bintang (PBB) kunjungi ke rumah pribadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2022).

Rombongan PBB terdiri dari Sekjen PBB Afriansyah Noor, Waketum Norman Zainal, Wasekjen Azanil Kelana, Ketua DPP PBB Aji Martono, Ketua DPW PBB DKI Ical Syamsudin, dan petinggi PBB lainnya.

Ketua DPW PBB DKI Ical Syamsudin mengatakan silaturahmi ini sebagai bentuk kesinambungan antara PBB dengan Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Baswedan Itu Ibarat Ikan Besar di Kolam Kecil, Jadi Sudah Saatnya Masuk ke Kolam Pilpres 2024

Selain itu kunjungan ke rumah Anies Baswedan ini sudah diagendakan sejak lama dan baru terealisasi sekarang ini.

Baca juga: Siap Hadapi Pemilu 2024, Partai Bulan Bintang dan Partai Amanat Nasional Bahas Koalisi Partai Islam

“Agenda pertemuan ini sebenarnya sudah lama, karena kesibukan dari kami dan Pak Anies, jadi baru diwujudkan sekarang,” kata Ical dalam keterangan tertulisnya.

Ical menambahkan, silaturahmi tersebut tak ada kaitannya dengan dukungan PBB terhadap Anies Baswedan pada Pemilu 2024 mendatang.

Namun, lanjutnya, PBB pernah mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017.

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Sasaran Empuk Politisi PDIP, Disikat Habis Soal Formula E, Begini Kronologinya

Menurutnya, saat ini PBB masih fokus terhadap verifikasi faktual dan administrasi sebagai syarat untuk jadi peserta Pemilu.

“Saat ini belum (dukung ke Anies), kami fokus di verfikasi faktual dulu. Tapi di dalam dunia politik hal yang tidak mungkin bisa terjadi. Kita lihat saja ke depannya seperti apa,” ujarnya.

Namun, kata Ical, PBB masih mendukung program-program Pemprov DKI.

Seperti kenaikan UMP, penanganan banjir, percepatan vaksinasi, dan program lainnya.

Anies Baswedan Dideklarasikan Jadi Presiden

Kelompok masyarakat yang menamakan diri, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan dukungan terhadap Anies Baswedan.

Dukungan bagi Anies untuk maju menjadi calon presiden 2024 itu sudah digelar belum lama ini. Acara tersebut berlangsung di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat.

Seperti diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan selesai pada Oktober 2022 mendatang.

Atas kondisi itulah relawan Anies Baswedan mulai menggalan dukungan buat Anies untuk maju ke Pilpres 2024.

Apa respons Anies Baswedan terkait deklarasi tersebut?

Ketika ditanya wartawan, Anies Baswedan sama sekali tidak bicara soal dirinya dideklarasikan maju ke Pilpres 2024.

Hal ini terjadi usai rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta yang berlangsung siang kemarin.

Baca juga: Sebut Jangan Asal Kerja, Kerja, Kerja Tanpa Gagasan, Anies Baswedan Sindir Presiden Jokowi?

Awalnya, Mantan Mendikbud ini memberikan keterangan pers perihal rapat bersama legislatif.

Kemudian, ia pun menjawab beberapa pertanyaan terkait penerapan PPKM Level 2 di ibu kota.

Setelah menjawab pertanyaan itu, awak media menanyakan soal deklarasi ANIS (sebelumnya ditulis Anies) yang akan dilangsungkan Rabu 20 Oktober 2021.

Anies pun tak menanggapinya dan memilih menjawab pertanyaan lain seputar rapor merah kinerjanya yang diberikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Setelah memberi keterangan tersebut, para awak media mencoba bertanya lagi kepada Anies perihal dukungan dari sekelompok orang untuk dirinya maju dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Namun, Anies Baswedan enggan menanggapinya.

"Cukup ya, terima kasih," ucap Anies sambil berjalan ke arah lift, Selasa 19 Oktober 2021.

Beberapa orang wartawan pun kembali mengejar Anies hingga ke lift untuk meminta keterangannya soal deklarasi tersebut.

Namun, hingga pintu lift tertutup Anies hanya diam seribu bahasa dan melontarkan senyuman ke arah awak media yang mengejarnya itu.

Baca juga: Jika Gagal di Pilpres 2024, Anies Baswedan Masih Berpeluang Maju di Pilkada DKI Jakarta? 

Deklarasi Dukung Ganjar

Deklarasi dukung mendukung capres di 2024 bukanlah kali pertama ini.

Sebelumnya, sejumlah Kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Sahabat Ganjar mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Deklarasi yang diselenggarakan di Jakarta, pada Minggu 22 Agustus 2021 ini juga dilakukan bersamaan secara virtual di 34 provinsi dan 51 kota di Indonesia.

Baca juga: Ratusan Warga Jambi Jadi Korban Penipuan Investasi Ternak Lele, Kerugian Rp 2,3 Miliar

“Kami Sahabat Ganjar menyatakan mendukung dan mengawal Ganjar Pranowo untuk maju dalam Pilpres Indonesia 2024-2029,” ujar Ketua Umum Sahabat Ganjar, Leni Handayani dalam keterangan tertulis, Minggu.

Ia mengatakan bahwa, Sahabat Ganjar akan berkomitmen untuk bekerjasama dengan maksimal mengantarkan Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

Kandang Banteng Memanas

Belakangan dukungan terhadap Ganjar juga datang dari sejumlah kader PDIP.

Adapun pihak yang terang-terangan mendukung Ganjar maju sebagai Capres 2024 adalah Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo.

Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan. Meski begitu, ia ingin menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus kepada KOMPAS TV, Senin 11 Oktober 2021.

Apalagi, Albertus menyoroti sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas tinggi terhadap Ganjar Pranowo.

“Belum (memberi masukan ke PDI-P). Jadi kita masih mengorganisasi diri untuk pewacanaan bersama-sama dengan teman-teman relawan Ganjar yang lain,” ujar Albertus.

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu sekaligus Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul pun menyebut para pendukung Ganjar sebagai celeng.

Penyebutan celeng itu lantaran Bambang Pacul tidak senang jika ada kader yang bicara pencapresan mendahului Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Anies Baswedan Turun Gunung ke Makassar Siap Calon Jadi Presiden, Kalimat ini Beri Kode Positif

Respons Ganjar Pranowo

Menanggapi hal itu, Ganjar Pranowo menuturkan bahwa hal tersebut merupakan pengingat bagi para kader.

"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di Semaramg, Jawa Tengah pada Senin 11 Oktober 2021.

Lebih lanjut, Ganjar tak ingin menanggapi lebih jauh soal banyaknya deklarasi dukungan terhadap dirinya untuk maju sebagai capres.

Ganjar hanya menjawab bahwa dirinya saat ini sedang fokus menangani pandemi Covid-19. "Lagi ngurusi Covid," ucap Ganjar.

Ketua DPP Partai Gerindra Sumatera Barat, Andre Rosiade buka suara soal siapa yang bakal maju mengikuti kontestasi presiden di Pemilu 2024 mendatang.

Andre menerangkan, meskipun nama Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI begitu kuat digadang-gadang maju sebagai capres, namun Prabowo sendiri belum memberikan jawaban.

Sampai saat ini, kata Andre, Prabowo belum mengambil keputusan akankah maju lagi dalam kontestasi capres ataukah tidak.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Andre dalam bincang dan diskusi dalam segmen "SMRC: Pemilih Lebih Pentingkan Kualitas Personal Capres Dibanding Keputusan Partai" yang disiarkan secara virtual oleh Kompas Tv, Selasa 12 Oktober 2021.

"Sampai saat ini meskipun terus terang arus bawah, arus kader, lalu suntingan masyarakat begitu kuat kepada Pak Prabowo, sampai saat ini Pak Prabowo sebagai dewan pembina belum mengambil keputusan apakah beliau akan maju atau tidak," terang Andre.

Keputusan siapa yang akan diusung Partai Gerindra dalam pemilihan capres, kata Andre, akan dilakukan tahun 2023 mendatang saat rakernas.

Termasuk memutuskan dengan siapa Partai Gerindra akan berkoalisi.

Baca juga: Kongsi Anies Baswedan - Ariza Dikabarkan Pecah, PAN Dukung Wagub Jadi Gubernur Gantikan Anies, Lho?

"Bicara capres, sampai sekarang belum ada keputusan resmi, Insyaallah nanti 2023 dalam rakernas baru akan diputuskan, nah itu nanti kita baru bicara koalisi. Insyaallah koalisi kita terbuka untuk seluruh partai yang ada, yang berkomitmen kuat untuk meneruskan cita-cita rakyat Indonesia."

"Hal ini (keputusan akan berkoalisis dengan partai apa) nantinya akan dilakukan oleh pimpinan partai setelah memastikan siapa calon presiden dari Partai Gerindra," sambung Andre.

Keputusan ini tidak akan buru-buru disusun Partai Gerindra, mengingat Probowo masih memiliki kewajiban untuk melaksanakan amanah yang diberikan Pak Jokowi Sebagai Presiden RI dan Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. (*)

Artikel ini telah tayang dengan judul: Anies Selesai Oktober 2022, Nasdem Sodorkan Tiga Nama Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved