Liga 1
Pebulu Tangkis yang Terdegradasi Jangan Putus Asa, Begini Pesan Ketum PBSI
Ketua Umum PBSI Agung Firman meminta agar pebulu tangkis yang terdegradasi tak berkecil hati.
POS-KUPANG.COM - Ketua Umum PBSI Agung Firman meminta agar pebulu tangkis yang terdegradasi tak berkecil hati.
Firman justru memintanya untuk tegar dan tambah semangat, sebab degradasi promosi dan degradasi adalah bagian tidak terpisahkan dari tata kelola federasi bulu tangkis nasional.
Menurutnya, proses degradasi dari atau promosi ke Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, adalah hal yang biasa-biasa saja.
"Degradasi dan promosi itu bagian tidak terpisahkan dari tata kelola kita. Itu biasa-biasa saja," ujarnya.
Baca juga: Mutiara Hitam Persipura Gagal Menang, Coach Alfredo Vera Sebut Main 3 Jam Tak Akan Gol
Ada sejumlah alasan seorang pebulu tangkis didegradasi dari pelatnas PBSI.
Dua diantaranya yakni berkaitan dengan kinerja dan prestasi yang dipersembahkan sang atlet kepada Republik Indonesia.
"Kami menilai dari kinerja, kemudian berdasarkan pantauan para coach. Kalau kinerjanya bagus dan menjanjikan, pastinya akan diberikan kesempatan untuk promosi," tuturnya.
Seorang atlet akan tetap bertahan di pelatnas PBSI bila memiliki kinerja yang baik dan berprestasi.
Baca juga: Profisiat, Mutiara Hitam Persipura Keluar dari Zona Merah Tanpa Bek Asing, Persija Jakarta Keok
"Bisa masuk pelatnas kan mendapatkan berbagai macam fasilitas," ujarnya.
"Sudah barang tentu kalau dalam waktu tertentu, misal setahun atau lebih ternyata prestasinya tidak memperlihatkan gambaran yang membaik, apa boleh buat akan kita degradasi," katanya.
Pebulutangkis Tanah Air lainnya, untuk kemudian berjuang mengharumkan nama Mendegradasi pemain dilakukan demi memberikan kesempatan bagi pebulutangkis.
"Kita harus memberikan kesempatan bagi mereka yang punya peluan untuk memberikan juara untuk bisa dipromosikan," ucapnya.
Baca juga: Cuma Main Imbang 1-1 vsa Persela, Konate Tegaskan Persija Lebih Fokus & Konsisten Lawan Persita
"Jadi menurut pendapat saya biasa-biasa saja, akan kita laksanakan," imbuh Firman.
"Kemudian setelah kita lakukan pemantauan dengan kriteria-kriteria yang jelas, berdasarkan ketentuan kita dan penilaian profesional para pelatih, kita punya sport science juga di sini, kita akan SK kan nanti," ucapnya.
Firman menyebut para peserta Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2022 yang tidak juara punya kemungkinan untuk dipanggil bergabung ke pelatnas.
Seleknas PBSI 2022 yang diikuti 379 atlet badminton dari 27 provinsi di seluruh Indonesia resmi berakhir pada Sabtu 15 Januari 2022.
Para jawara di nomor tunggal putra/putri, ganda putra/putri dan ganda campuran dari kelompok dewasa maupun taruna telah ditemukan.
Selanjutnya mereka akan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum bergabung dengan Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.
Namun kata Firman, para peserta yang tidak juara, bila dinilai para pelatih memiliki potensi besar, mungkin saja dipanggil bergabung ke pelatnas.
"Tidak menutup kemungkinan mereka yang kalah akan dipanggil. Sekarang hadir para pelatih tim kita dipimpin langsung oleh Kabid Binpres, Wakil Ketua Umum, Wakil Sekjen, untuk juga memberi penilaian pada talenta-talenta yang ada," tutur Firman
"Orang-orang yang tidak juara, kalau dia potensial mungkin saja dipanggil bila lolos penurut perspektif profesional," sambungnya.
PBSI sendiri berkomitmen untuk mengembangkan talenta-talenta muda yang ada di Indonesia untuk menjadi regenerasi pebulu tangkis nasional di masa depan.
"Kalau ada talenta yang bagus untuk dikembangkan, akan diberikan kesempatan yang sama kurang lebih satu tahun untuk dibina dan dilakukan pengembangan," ucapnya.
Berikut Hasil Partai Final Seleknas PBSI 2022:
Tunggal Putra dimenangkan Muhammad Reza Al Fajri (DKI Jakarta).
Dia mengalahkan Prahdiska Bagas Shujiwo (Banten) dengan skor 18-21, 21-13, dan 21-12.
Tunggal Putri dimenangkan Mutiara Ayu Puspitasari dari Jawa Tengah. Dia mengalahkan Aurelia Salsabila (Jawa Tengah) dengan skor 21-15, 21-19.
Ganda Putra dimenangkan pasangan Daniel Edgar Marvino/Raymond Indra as Jateng. Mereka mengalahkan Muhammad Fadel Illyasa Duni/ Yahya Raska Ananda Suprianto (DKI Jakarta) dengan skor 23-21, 21-15.
Ganda Putri dimenangkan oleh pasangan Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani dari Jawa Tengah. Mereka mengalahkan Az Zahra Putri Dania/Sherly Asti Pratiwi (Jawa Barat), dengan skor 21-9, 18-21, 22-20.
Ganda Campuran dimenangkan oleh Rafli Ramanda/Az Zahra Putri Dania dari Jawa Barat. Mereka mengalahkan Marwan Faza/Az Zahra Ditya Ramadhani (Jawa Tengah), dengan skor 21-19, 22-24, 21-19.
Tunggal Putra dimenangkan oleh Alfito Pringgo Yudanto dari Kalimantan Selatan. Fito mengalahkan Iqbal Diaz Syahputra (DKI Jakarta) di babak final dengan skor 21-14, 7-21, 21-11.
Tunggal Putri dimenangkan oleh Kyla Legiana Agatha dari Jawa Barat. Kayla mengalahkan Keisha Fatima Az Zahra (Jawa Barat) di babak final dengan skor 25-23, 21-19.
Ganda Putra dimenangkan pasangan Gerardo Rizqullah Hafidz/Muhammad Gibran Arfiansyah dari DKI Jakarta. Mereka mengalahkan Alif Atallah Juan Setiawan/Muhammad Nendi Novatino (DKI Jakarta) di babak final dengan skor 17-21, 21-19, 21-17.
Ganda Putri dimenangkan oleh pasangan Ridya Aulia Fatasya/Sofy Al Mushira Asharunnisa dari Jawa Tengah. Mereka mengalahkan Salli Lin/Sintia Dewi Yuliani (Jawa Tengah), di babak final dengan skor 21-19, 18-21, 21-9.
Ganda Campuran dimenangkan oleh pasangan Muhammad Gibran Arfiansyah/Aisyah Salsabila Putri Pranata dari DKI Jakarta. Mereka mengalahkan Ryan Adi Wicaksono/Salli Lin (Jawa Tengah), di babak final dengan skor 21-18, 21-14. (*)
