MotoGP

Banyak Orang Tertarik Balap Motor, Begini Pengakuan Valentino Rossi

Di usia yang tak muda lagi, 43 tahun, mantan pembalap MotoGP, Valentino Rossi, masih betah berada di lintasan balap.

Editor: Ferry Ndoen
TWITTER.COM/ACTUALITES_MOTO
Valentino Rossi (kiri) memberi selamat kepada Fabio Quartararo (kanan) setelah memastikan gelar juara dunia pada balapan MotoGP Emilia Romagna di Sirkuit Misano, Italia, 24 Oktober 2021. 

POS-KUPANG.COM - Di usia yang tak muda lagi, 43 tahun, mantan pembalap MotoGP, Valentino Rossi, masih betah berada di lintasan balap.

Di tahun 2022 ini, sosok yang sebentar lagi menyandang predikat ayah ini akan mentransisikan karier motorsportnya dari roda dua ke roda empat.

Meski begitu, Valentino Rosssi masih merahasiakan rencananya ke ajang balap mobil.

Pembalap Italia itu akan mengikuti Fanatec GT World Challenge Europe, salah satu dari tiga seri yang dia perhatikan selama 1,5 tahun.

Sponsor tim MotoGP barunya, Mooney, juga akan mendukungnya di sana.

Baca juga: Pemain Anyar Mutiara Hitam Gagal Eksekusi Kado Ultah, Persipura Tahan Imbang Kacamata Persiraja

Selama berkarier di roda dua, Rossi berkali-kali melakukan balapan roda empat.

Dia telah menyelesaikan tes Formula 1 dan berpartisipasi dalam reli.

Pada November 2009, pria berjulukan The Doctor itu mengikuti balapan mobil pertamanya pada balapan 6 jam di Vallelunga dekat Roma.

Dalam kompetisi roda empat pertamanya di Scuderia Kessel Racing Ferrari F430, ia menempati urutan ke-11 secara keseluruhan dan ketiga di kelas GT3

Namun untuk 2022, Rossi memilih Fanatec GT World Challenge Europe dan Audi R8 LMS GT3.

Baca juga: PSIS Semarang vs Arema FC, Dua Tim Anyar Berambisi Ukir Sejarah Baru di Liga 1 2021

Di sana ia akan bekerja sama dengan Audi dan bos tim WRT Vincent Vosse dan mengikuti total sepuluh balapan.

Siapa yang akan menjadi rekan setimnya masih terbuka.

Sementara itu, operator trek di sejumlah negara kini mempertimbangkan untuk menamai tikungan dengan nama Rossi.

Rossi senang dengan warisan yang ia tinggalkan berkat kesuksesan dan karismanya di dunia balap motor.

"Banyak orang tiba-tiba mulai tertarik pada balap motor, dan saya adalah faktor pemicunya," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

Baca juga: Alasan Mengapa Arema FC Waspadai Pratama Arhan, Pilar Timnas di PSIS Semarang

"Hal serupa dicapai di Italia oleh Alberto Tomba dalam bermain ski. Saya menganggap antusiasme ini sebagai pencapaian terbesar dalam karier saya jika kita mengabaikan hasilnya," ucap Rossi.

"Jujur, saya tidak punya penjelasan mengapa saya mencapai popularitas setinggi itu.

Saya jelas menawarkan banyak orang hiburan yang bagus pada balapan Minggu. Banyak orang telah menemukan kesenangan dan kegembiraan di dalamnya."

Hal itu menurut Rossi, membuat penonton menikmati balapan selama 1-2 jam tanpa beban.

"Mereka tidak perlu memikirkan aspek stres dalam kehidupan mereka selama waktu itu.

Baca juga: Bali United Tampil Full Team,Persita Tangerang Malah Terancam Kehilangan 3 Pemain Penting vsTridatu

Mereka bisa mengalihkan perhatian mereka dan menikmati balapan saya. Saya pikir itu sebabnya saya menjadi semacam legenda," aku Rossi.

Dukungan satu kali dari para penggemar juga tidak runtuh ketika Rossi tidak memenangkan gelar Kejuaraan Dunia setelah 2009 dan setelah GP Belanda di Assen pada akhir Juni 2017 tidak ada lagi kemenangan Rossi pada balapan Grand Prix (GP).

"Banyak fans yang kemudian muncul untuk menemui saya, keluar masuk paddock. Beberapa menangis bahagia," kata Rossi.

"Itu selalu membuat saya takjub. Lalu saya berkata, 'Mengapa kamu menangis?

Tolong jangan menangis!' Peristiwa ini selalu memicu emosi terbesar dalam diri saya. Anda mendorong saya."

Pemenang GP 115 kali itu kini juga telah menjalankan tim MotoGP VR46 dengan pembalapnya Luca Marini dan Marco Bezzecchi bersama Ducati selama tiga tahun bersama sebuah perusahaan yang telah menjadi bagian dari Audi Group sejak 2012.

Pemegang sembilan gelar juara dunia

Sosok Rossi cukup lama mewarnai aksi balap MotoGP. Ia juga cukup lama memegang posisi puncak juara MotoGP.

Dilansir Bangkapos.com dari Kompas.com, sebagai pebalap MotoGP, nama Rossi memang begitu besar hingga setiap pemberitaan terkait masa depannya menjadi buah bibir pencinta balap tunggangan kuda besi.

Bukan tanpa alasan, dia merupakan pemegang sembilan gelar juara dunia. Tujuh di antaranya ia raih di kelas bergengsi MotoGP.

Kesuksesan Valentino Rossi menjadi bintang MotoGP tak dilalui secara instan.

Lahir tahun 16 Februari 1979 di Urbino Italia, Rossi mengawali karier MotoGP tahun 1996 bersama Aprilia di kelas 125cc ( Moto3).

Rossi hanya memerlukan waktu dua tahun untuk dapat meraih gelar juara pertamanya yang diraih pada 1997. 
Ia lalu naik kelas ke 250cc (Moto2) pada tahun 1998. Ia masih menunggangi kuda balap pabrikan Aprilia.

Rossi lalu kembali memenangi juara dunia kelas 250cc di tahun keduanya pada 1999.

Bakat Valentino Rossi kemudian dilirik oleh salah satu pabrikan motor asal Jepang sekaligus tim dari kelas MotoGP, Honda.

Rossi lalu direkrut Honda sekaligus naik kasta di kelas MotoGP pada 2000. Debutnya bersama Honda terbilang manis.

The Doctor, julukan Rossi, sukses menempati peringkat kedua pada tahun pertamanya bersama Honda.

Setelah itu, Valentino Rossi langsung meraih gelar juara dunia pertama MotoGP tahun 2001. Ia lalu kembali memenangi gelar juara dunia berikutnya pada tahun 2002 dan 2003 bersama Honda.

Punya karier bagus bersama Honda, Rossi justru membuat kejutan kala bergabung dengan tim Yamaha tahun 2004.

Padahal, Yamaha ketika itu bukanlah tim pabrikan yang diperhitungkan sebagai pesaing di kelas balap MotoGP.

Kepindahannya ke Yamaha langsung menjadi buah bibir.

Valentino Rossi
Valentino Rossi (Instagram/Trans7)

Namun, Rossi seakan punya nyali untuk mencari tantangan baru untuk bergabung dengan Yamaha pada tahun tersebut.

Selain itu, alasan lain di balik kepergiannya meninggalkan Honda untuk bergabung dengan Yamaha salah satunya adalah karena tak bisa mengoleksi motor balapnya sendiri.

"Orang Jepang biasanya menyimpan motornya, sementara yang lain membuangnya," kata Rossi mengutip dari Tuttomotoriweb.

"Saya sudah minta Honda memberikan motor itu, tetapi mungkin mereka sudah tidak tahu di mana motor itu disimpan," katanya.

Keputusannya bergabung dengan Yamaha pada akhirnya tak menjadi sia-sia. Ia sukses meraih empat kali gelar juara dunia tahun 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Rossi bergabung dengan tim tersebut selama 15 tahun.

Meski lama bersama Yamaha, nyatanya Rossi bukanlah pebalap yang gampang setia dengan satu tim.

Ini dibuktikan ketika Rossi tiba-tiba bergabung dengan tim pabrikan asala Italia, Ducati tahun 2011-2012.

Sayangnya prestasi Rossi bersama Ducati tak begitu bagus.

Ia lalu memutuskan kembali ke Yamaha tahun 2013. Sekembalinya ke Yamaha, performanya juga tak kunjung membaik.

Hal ini juga diperburuk dengan performa apik pebalap anyar, terutama hadirnya bintang baru, Marc Marquez.

Resmi Pensiun

Rossi, resmi pensiun dari ajang balap yang telah membesarkan namanya selama lebih dari dua dekade pada akhir musim kompetisi MotoGP 2021.

Keputusan pebalap MotoGP yang dijuluki The Doctor itu untuk gantung helm sebetulnya sudah diprediksi banyak pihak.

Meski begitu, tetap saja kepastian kabar ini membuat beberapa orang merasa sedih dan kehilangan, tak terkecuali suksesor Rossi di Yamaha, Fabio Quartararo.

Melalui media sosial Twitter, Quartararo mengenang sejumlah momen kebersamaannya dengan Rossi.

Kabar pensiunnya Rossi telah dikonfirmasi Valentino Rossi saat menjalani sesi konferensi pers khusus yang digelar Dorna Sports, selaku promotor MotoGP, menjelang seri balap MotoGP Styria 2021 di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, Kamis (5/8/2021) malam WIB.

Valentino Rossi menyatakan gantung helm alias pensiun saat menggelar sesi konferensi pers khusus yang digelar Dorna Sports, selaku penyelenggara MotoGP, pada Kamis (5/8/2021) malam WIB. (*)

Berita olahraga lainnya :

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Valentino Rossi: Banyak Orang Tertarik Balap Motor, dan Saya Adalah Pemicunya

Dua pebalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Dua pebalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi. (CRASH.NET via Kompas.com)
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved