Tips Sehat
Kenali Penyakit Autoimun, Waspada Jika Mudah Lelah,Rambut Rontok hingga Kesemutan di Kaki dan Tangan
Kenali Penyakit Autoimun, waspada jika mudah lelah, rambut rontok hingga kesemutan di kaki dan tangan
Kenali Penyakit Autoimun, Waspada Jika Mudah Lelah,Rambut Rontok hingga Kesemutan di Kaki dan Tangan
POS-KUPANG.COM- Tahukah kamu apa itu Penyakit Autoimun yang diderita artis Ashanty?
Penyakit Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.
Ternyata ada sekitar 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun.
Kenali gejala Penyakit Autoimun. Waspada jika mudah lelah, nyeri otot, dan demam.
Baca juga: Inilah Gejala dan Jenis-jenis Lupus, Penyakit Autoimun Jangka Panjang yang Sulit Dideteksi
Penderita Penyakit Autoimun lebih rentan terserang infeksi, termasuk COVID-19.
Dikutip dari Alodokter.com, inilah Penyebab Penyakit Autoimun
Penyebab penyakit autoimun belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa faktor di bawah ini diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit autoimun:
Berjenis kelamin perempuan
Baca juga: Inilah Gejala Berat Penyakit Autoimun Seperti yang Diderita Ashanty, Waspada Sejak Dini
Memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
Merokok
Menggunakan obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti obat simvastatin atau antibiotik
Terkena paparan bahan kimia atau cahaya matahari
Menderita infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi virus Epstein Barr
Gejala Penyakit Autoimun
Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun dan beberapa di antaranya memiliki gejala awal yang sama, seperti:
Kelelahan
Pegal otot
Demam ringan
Rambut rontok
Sulit konsentrasi
Kesemutan di tangan dan kaki
Meski menimbulkan beberapa gejala awal yang sama, masing-masing penyakit autoimun tetap memiliki gejala spesifik, seperti diabetes tipe 1 yang gejalanya berupa sering haus, lemas, dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.
Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit autoimun dan gejalanya:
Lupus
Lupus dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh dan menimbulkan beragam gejala, seperti demam, nyeri sendi dan otot, ruam kulit, kulit menjadi sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan perdarahan.
Penyakit Graves dapat menimbulkan gejala berupa kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas, mata menonjol, rambut rontok, jantung berdebar, insomnia, dan gelisah.
Psoriasis
Penyakit ini dapat dikenali dengan kulit yang bersisik dan munculnya bercak merah pada kulit.
Multiple sclerosis
Gejala yang dapat ditimbulkan oleh multiple sclerosis meliputi nyeri, mati rasa pada salah satu bagian tubuh, gangguan penglihatan, otot kaku dan lemas, koordinasi tubuh berkurang, dan kelelahan.
Myasthenia gravis
Gejala yang dapat dialami akibat menderita myasthenia gravis adalah kelopak mata terkulai, pandangan kabur, lemah otot, kesulitas bernapas, dan kesulitan menelan.
Penyakit ini dapat menimbulkan gejala berupa berat badan naik tanpa sebab yang jelas, sensitif terhadap udara dingin, mati rasa di tangan dan kaki, kelelahan, rambut rontok, dan kesulitan berkonsentrasi.
Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease
Gejala yang dapat dialami jika menderita kedua penyakit ini adalah nyeri perut, diare, buang air besar berdarah, demam, dan berat badan turun tanpa sebab.
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis dapat membuat penderitanya mengalami gejala berupa nyeri sendi, radang sendi, pembengkakan sendi, dan kesulitan bergerak.
Sindrom Guillain Barre
Penyakit ini menimbulkan gejala berupa lemas yang jika kondisinya semakin parah dapat berkembang menjadi kelumpuhan.
Sindrom Sjögren
Gejala utama sindrom Sjögren adalah mata kering (xerophtalmia) dan mulut kering (xerostomia) sehingga dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan kerusakan gigi.
Vaskulitis dapat dikenali dengan gejala demam, penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kelelahan, tidak nafsu makan, dan ruam kulit.
Gejala penyakit autoimun dapat mengalami flare, yaitu timbulnya gejala secara tiba-tiba dengan derajat yang berat. Flare biasanya terjadi karena dipicu oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau stres.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika anda termasuk yang berisiko menderita penyakit autoimun dan mengalami gejala awal yang telah disebutkan di atas.
Pengobatan Penyakit Autoimun
Sebagian besar penyakit yang tergolong penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, tetapi gejala yang timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak terjadi flare.
Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit yang diderita, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahannya. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan adalah:
Komplikasi Penyakit Autoimun
Penyakit autoimun dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, yaitu:
Depresi atau gangguan kecemasan
Deep vein thrombosis
Kerusakan organ, seperti hati atau ginjal
Pencegahan Penyakit Autoimun
Belum diketahui cara mencegah penyakit autoimun sepenuhnya. Namun, beberapa upaya di bawah ini bisa mengurangi risiko terjadinya penyakit autoimun:
Berolahraga secara rutin
Tidak merokok
Menjaga berat badan tetap ideal
Menggunakan alat pelindung ketika bekerja, agar terhindar dari paparan bahan kimia
Menjaga kebersihan tubuh agar terhindar infeksi virus dan bakteri
Penyakit Autoimun dan COVID-19
Penderita penyakit autoimun umumnya akan mengonsumsi obat yang memiliki efek untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, penderita penyakit autoimun lebih rentan terkena infeksi, termasuk COVID-19.
Oleh karena itu, penderita penyakit autoimun wajib menjaga kesehatan dan kontrol secara rutin ke dokter.(*)
Berita terkait Penyakit Autoimun
