Gempa Bumi
Maluku Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, BPBD Masih Mendata Kerusakan
Salah satu wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa tersebut adalah Kabupaten Maluku Barat, yang berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi NTT.
Maluku Barat Daya Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, BPBD Masih Mendata Kerusakan
POS-KUPANG.COM, AMBON - Gempa tektonik magnitudo 7,4 SR yang bersumber di Laut Banda, Provinsi Maluku, Indonesia, Kamis 30 Desember 2021 dini hari, dirasakan cukup jauh bahkan hingga wilayah Australia.
Salah satu wilayah yang paling dekat dengan pusat gempa tersebut adalah Kabupaten Maluku Barat, yang berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi NTT dengan Negara Demokratik Timor Leste.
Yang sudah pasti bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan Tsunami di wilayah tersebut.
Namun, apakah ada kerusakan fisik dan korban manusia, sepertinya belum ada laporan detail dari Kabupaten Maluku Barat Daya.
Laporan awal menyebutkan bahwa ada dua rumah di salah satu desa di Kabupaten Maluku Barat Daya yang ambruk akibat guncangan gempa tersebut.
Namun, apakah korban hanya sebanyak itu. Apakah gempa tersebut tidak memakan korban manusia?
Dilansir kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Barat Daya hingga kini masih terus mendata dampak kerusakan rumah warga yang terjadi akibat gempa 7,4 magnitudo tersebut.
Kepala BPBD Maluku Barat Daya Josua Philipus mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus menunggu laporan resmi soal jumlah kerusakan bangunan yang terjadi di wilayah itu.
“Untuk jumlah total rumah yang rusak kita belum dapat laporan lengkap sampai saat ini,” ujar dia.
Dia mengakui dari laporan sementara yang diterima, ada beberapa rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Kerusakan rumah-rumah warga itu terjadi di Pulau Moa dan Pulau Kisar.
Namun soal berapa jumlah rumah warga yang rusak ia belum bisa merinci karena tim masih terus melakukan pendataan di wilayah itu.
“Ada beberapa rumah yang rusak, kita belum tahu pasti mungkin tidak sampai sepuluh. Dari laporan sementara ini ada (kerusakan) di Pulau Moa dan Pulau Kisar,” katanya.
Sebelumnya Josua memastikan ada dua rumah warga di Desa Wakarlely yang roboh akibat guncangan gempa tersebut.
Diberitakan sebelumnya gempa berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang wilayah Maluku Barat Daya pada Pukul 03.25 WIT.
Gempa yang diraskan sangat kuat getarannya tersebut menyababkan warga di wilayah itu panik dan berhamburan keluar dari rumah-rumah mereka.
Tak hanya dirasakan di Maluku Barat Daya, gempa tersebut juga ikut dirasakan getarannya hingga ke NTT, Papua, dan sebagian besar wilayah Maluku. BPBD Maluku Barat Daya mencatat dari data sementara ada dua rumah warga di wilayah itu rusak akibat gempa tersebut.
Warga Panik
Josua Philip mengatakan, guncangan gempa M 7,3 membuat warga Maluku Barat Daya panik.
"Gempa sangat kuat terasa di MBD (Maluku Barat Daya)," ujarnya, Kamis.
Peristiwa gempa ini membuat warga keluar rumah dan segera berhamburan ke jalan dan tempat terbuka.
Gempa yang terjadi pada dini hari ini juga dirasakan oleh warga di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
"Di Dobo (Kepulauan Aru) kami juga rasakan gempa kuat sekali," ucap seorang warga Kepulauan Aru, Maykel.
"Gempa sangat kuat terasa di MBD (Maluku Barat Daya)," ujarnya, Kamis.
Dua rumah dilaporkan roboh
Akibat gempa di Maluku Barat Daya hari ini, dua rumah warga di Desa Wakarleli, Maluku Barat Daya, dilaporkan roboh.
"Data sementara ada dua rumah warga di Desa Wakarlely yang roboh," ungkap Kepala BPBD Maluku Barat Daya, Josua Philip.
Seorang warga di Pulau Wonreli-Kisar, Kabupaten MBD, Jonathan Maalette, menceritakan detik-detik terjadinya gempa bumi M 7,3 di Maluku Barat Daya. “Semua orang yang sementara tertidur dikagetkan dengan guncangan tersebut, sehingga lari berhamburan keluar rumah dan mencari halaman yang terbuka,” tuturnya, dilansir dari Antara, Kamis.
Empat kali gempa susulan Setelah gempa utama bermagnitudo 7,3, terjadi sejumlah gempa susulan yang mengguncang Kabupaten MBD.
"Mohon izin, tercatat pada kami ada empat kali gempa susulan, update pukul 05.28 WIT," jelas Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ambon Herlambang Hudha dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Gempa-gempa susulan ini mempunyai kekuatan yang lebih kecil dibanding gempa utama.
Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 04.21 WIT.
Gempa ini bermagnitudo 5,2. Lalu, pada 04.40 WIT, gempa susulan kembali terjadi dengan magnitudo 4,3.
Kemudian pada pukul 04.53 WIT, Maluku Barat Daya diguncang gempa susulan M 4,9.
Berselang tiga menit, terdapat gempa susulan M 4,7.
Terasa hingga NTT
Getaran gempa M 7,3 di Maluku Barat Daya terasa hingga sebagian wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono, warga Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba merasakan gempa dalam skala III-IV MMI.
Margiono memaparkan, bila dilihat dari episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa M 7,3 ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya subduksi lempeng di Laut Banda.
Sedangkan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan, guncangan terjauh dari gempa M 7,3 di Maluku ini dirasakan hingga Kota Sorong, Papua Barat.
“Gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga jauh, seperti di Kota Sorong di Papua Barat,” bebernya, dikutip dari Antara.
Sumber: kompas.com