Berita Belu
Kadis Kesehatan Belu Ansilla Mutty Siap Lakukan Terobosan Baru
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Maria Ansilla Eka Mutty yang baru dilantik Bupati Belu, Rabu kemarin siap melakukan terobosan baru di bida
Kadis Kesehatan Belu, drg Ansilla Mutty Siap Lakukan Terobosan Baru
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM| ATAMBUA----Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, drg. Maria Ansilla Eka Mutty yang baru dilantik Bupati Belu, Rabu kemarin siap melakukan terobosan baru di bidang kesehatan.
Terobosan dan inovasi itu merupakan sesuatu yang harus dilakukan guna tercapainya visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati yaitu mewujudkan masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif.
Ada sejumlah isu strategis yang menjadi perhatikan kadis kesehatan dalam kepemimpinannya antara lain upaya penurunan stunting, pencegahan covid-19, penurunan angka kematian ibu dan bayi serta kualitas pelayanan di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan paling dekat dengan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Kadis Kesehatan, drg Ansilla ketika ditemui Pos Kupang. Com, usai dilantik, Rabu 29 Desember 2021.
Baca juga: Guntur Menggelegar, Hujan Lebat Mengguyur, Guncangan Gempa Besar Guncang Kupang - NTT, Mencekam
Mantan Direktur RSUD Atambua ini mengungkapkan, ketika dirinya mengikuti seleksi sebagai pejabat eselon II, asesor menanyakan tentang rencana dan strategi yang dilakukan ketika ia terpilih sebagai kepala dinas.
"Ketika kami ditanya asesor, apa yang kami lakukan setelah menjadi kepala dinas. Saya menjawab bahwa isu isu yang mau kami lakukan adalah turunan atau penjabaran dari visi misi Bupati dan wakil bupati. Tidak keluar dari itu", kata Ansilla.
Lebih jauh Ansilla mengemukakan, sesuai dengan arahan dan tekad dari Bupati Belu, kepala dinas kesehatan harus mempu menyelesaikan persoalan utama di bidang kesehatan seperti penurunan stunting, pencegahan covid-19, penurunan angka kematian ibu dan bayi serta kualitas pelayanan di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan paling dekat dengan masyarakat.
Untuk mewujudkan tekad tersebut diperlukan penataan birokrasi di lingkungan kerja puskesmas, misalnya kepala puskesmas mesti dipimpin oleh orang yang layak menjadi kepala puskesmas. Dalam artinya memiliki kemampuan, dedikasi, loyalitas dan punya terobosan. Kemudian, mengoptimalkan peran bidan desa. Kongkretnya bidan desa harus tinggal di desa yang merupakan tempat tugasnya.
"Pak Bupati menginginkan agar setiap puskesmas didukung oleh pemimpin yang layak menjadi kepala puskesmas. Kedua, bidan desa harus berdomisili di desa supaya pelaksanaan tugasnya lebih optimal", ujar Ansilla.
Lanjutnya, strategi harus dilakukan agar pembangunan di bidang kesehatan yang sudah direncanakan dapat berjalan baik.
"Kalau bidan desa tidak tinggal di desa bagaimana dia melaksanakan tugas dengan baik seperti menurunkan stunting, membantu menangani ibu hamil dengan baik kemudian bayi yang baru lahir itu tertangani dengan baik. Jadi memberikan pelayanan yang baik, bidan desa harus tinggal di desa", kata Ansilla.
Sesuai data Dinas Kesehatan yang diperoleh Pos Kupang. Com, prosentase stunting di Kabupaten Belum tahun 2021 berada di angka 17,9 persen. (jen).
Berita Belu Lainnya :

Polres Belu Bersama TNI, Kejaksaan dan ATC Salurkan Bantuan Bagi Korban Longsor di Belu |
![]() |
---|
Masuk Lewat Jalur Ilegal, Imigrasi Atambua Deportasi Warga Timor Leste |
![]() |
---|
Wakil Bupati Belu Tinjau Kondisi Logistik dan Kesehatan Warga di Posko Foholulik |
![]() |
---|
Kakan Imigrasi Atambua Hadiri Rapat Konsultasi Penanganan Isu dan Potensi Kejahatan Lintas Batas |
![]() |
---|
Harga Beras di Atambua Tembus Rp 15 ribu per Kilogram |
![]() |
---|