Liga 2
Laskar Mataram PSIM Dikepung 'Sultan' di Semfinal, Sultan Asli Ada di Yogyakarta
Juru taktik PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro santai memberikan tanggapan terkait tiga calon lawan yang bakal dihadapi klub berjuluk Laskar Mataram,
Hingga peluit tanda babak pertama usai, kedua tim melakukan jual beli serangan. Namun belum ada satupun gol yang tercipta.
Masuk awal babak kedua, PSIM semakin gencar melakukan tekanan, sejumlah peluang berhasil diciptakan oleh Sugeng Efendi hingga Syarif WIjianto namun belum mampu mengubah keadaan.
Sementara Sulut United mencoba beberapa kali menekan dan mendapat peluang emas lewat Rosi Noprihanis pada menit 73, hanya saja sepakan kerasnya berhasil digagalkan oleh Imam Arief.
Di sisi lain PSIM harus kembali kehilangan satu pemain pentingnya, Sugeng Efendi karena mendapat cedera saat melakukan sprint dari sisi kanan, ia pun harus ditarik keluar pada menit 64 digantikan Firman Septian.
Tak berselang lama PSIM berhasil memecah kebuntuan, adalah syarif WIjianto yang mengonversi umpan sepak pojok Beny Wahyudi dari sisi kanan lewat sundulan yang sempat dipantulkan lebih dulu sebelum masuk ke jala Sulut United.
Setelah memimpin satu angka PSIM tak mengendorkan seragam, Sulut United pun berusaha bermain lebih terbuka namun pada menit 87 justru satu pemainnya Oriza Eka mendapat kartu kuning setelah melanggar keras Nanda Nurrandi.
Sejumlah peluang pun didapat PSIM sebelum babak kedua berakhir, namun kedudukan tetap bertahan 1-0.
Jadwal Semifinal
PT Liga Indonesia Baru atau LIB sudah menentukan jadwal babak semifinal Liga 2 2021.
Perhelatan babak semifinal, perebutan peringkat ketiga dan babak final kompetisi kasta kedua tersebut, akan digelar pada akhir Desember 2021.
Mereka memutuskan akan menggelar laga semifinal pada 27 Desember.
Sedangkan perebutan tempat ketiga dan babak final, akan digelar pada 30 Desember 2021.
Direktur Operasional LIB, Sudjarno menjelaskan bahwa terkait waktu dan tempat pelaksanaan pertandingan babak semifinal dan final Liga 2 2021, akan diinformasikan kemudian.
“Kami harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi," ungkap Sudjarno dikutip dari laman Liga Indonesia Baru.
"Misalnya kebijakan PPKM dan juga koordinasi akhir dengan pemerintah setempat,” sambungnya.