Natal 2021
Jelang Natal 2021 dan Tahun Baru, Uskup Agung Ende: Tertib Prokes dan Waspada Bencana Alam
Nuansa perayaan Natal dan Tahun Baru di daerah mayoritas Kristen seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), begitu kental.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Gordy Donofan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti
POS-KUPANG.COM | ENDE - Nuansa perayaan Natal dan Tahun Baru di daerah mayoritas Kristen seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), begitu kental.
Namun patut diingat, bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Maka tetap waspada, termasuk pada ancaman fenomena La Nina.
La Nina, bisa memicu bencana hidrometereologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi fenomena La Nina, berlangsung hingga Februari 2022.
Baca juga: Kapolsek Aimere Pimpin Sterilisasi Gereja dan Patroli Wilayah
Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, berpesan agar gembala dan umat tetap waspada.
"Terkesan kuat "euforia Nataru" sedang menggejala di hati dan sikap umat kristen NTT yang mayoritas," kata Mgr. Vincentius, melalui keterangan tertulisnya kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 24 Desember 2021.
Mgr. Vincentius menegaskan, tanpa harus dihimbau pun, para gembala jemaat - jemaat harus proaktif berkoordinasi dengan Satgas terkait.
Menurutnya Nataru 2021-2022 dengan pembatasan dan penyekatan ketat terhadap kegembiraan khas kristiani, hampir dipastikan akan meledak.
Kegembiraan bisa dalam bentuk perilaku merayakan Nataru dalam kenormalan baru yang 'kebablasan".
"Ini ujian berat untuk kita semua dan benih kecemasan bagi para pihak penanggungjawab," ungkapnya.
Pasalnya, kata Mgr. Vincentius, ialah, tidak ada jaminan bahwa potensi ancaman Covid-19 dan bencana hidrometereologi tidak sedang mengintai.
Baca juga: Beri Rasa Aman Natal dan Tahun Baru 2022, Polres Manggarai Terjunkan 165 Anggota
Di sisi lain, meniadakan euforia expresi iman umat yang sekian lama tersandra rasanya tidak bijaksana.
Tetapi, dia menegaskan, komitmen jemaat dan para gembalanya untuk tertib prokes dan waspada bencana alam, tetap harus menjadi kewajiban.
Mgr. Vincentius mengatakan, Satgas - satgas covid-19 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga harus tetap komit dan aktif pada semua lini.
"Di samping langkah - langkah teknis, sebagai manusia ber-Tuhan, jurus doa penuh iman khusus jemaat masing - masing gereja harus mewarnai perayaan - perayaan dalam bentuk apapun," ungkapnya.