Perkembangan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 5-11 Tahun di NTT, Sudah Sejauhmana?

Perkembangan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 5-11 Tahun di NTT, Sudah Sejauhmana?

POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Para pelajar SMK Bina Karya Larantuka dan SMPN 1 Larantuka saat menerima vaksinasi yang digelar Binda NTT 

POS-KUPANG.COM - Perkembangan Vaksinasi Covid-19 Bagi Anak Usia 5-11 Tahun di NTT

Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun sejak 14 Desember 2021 total sasaran mencapai sekitar 26,5 juta.

Pelaksanaan vaksinasi bagi anak ini dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun.

Bersamaan dengan ini Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 (Enam) Sampai Dengan 11 (Sebelas) Tahun, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021.

Vaksin yang diberikan adah vaksin Sinovac (Coronavac /COVID 19 Biofarma). Opsi vaksin lain masih menunggu EUA BPOM dan Rekomendasi ITAGI.

Dalam pelaksanaannya vaksinasi dilakukan secara intramuskular (suntikan pada jaringan otot) di bagian lengan atas. Dosis 0,5 ml diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak minimal 28 hari.

Vaksinasi COVID-19 pada anak tidak menjadi prasyarat pembelajaran tatap muka.

Strategi pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di antaranya dengan sosialisasi dan koordinasi di jajaran internal dan lintas sektor, pencatatan hasil layanan dalam aplikasi Pcare Vaksinasi (dalam kategori anak).

Pada saat divaksin harus membawa kartu keluarga atau dokumen yang cantumkan NIK anak, serta mengintegrasikannya dengan kegiatan imunisasi rutin dan atau tambahan pemetaan SDM.

Program ini secara resmi telah dimulai pada 14 Desember 2021, dengan pelaksanaannya diawali pada 3 provinsi. Yakni di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Selanjutnya, program ini akan diselenggarakan secara luas yang diikuti hingga 115 kabupaten/kota.

Para pelajar SMK Bina Karya Larantuka dan SMPN 1 Larantuka saat menerima vaksinasi yang digelar Binda NTT
Para pelajar SMK Bina Karya Larantuka dan SMPN 1 Larantuka saat menerima vaksinasi yang digelar Binda NTT (POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA)

"Pemerintah berkomitmen meningkatkan perlindungan kepada masyarakat melalui pemberian vaksinasi untuk anak usia 6- 11 tahun dengan total jumlah sasaran sebanyak 600 orang," Juru Bicara Satgas Penanganan Covid D-19 Prof. Wiku Adisasmito, Kamis 16 Desember 2021 yang dikutip dari laman covid19.go.id

Dalam mensukseskan program ini, Pemerintah meminta kepada orang tua untuk dapat berperan aktif dan mengajak anaknya agar segera mendapatkan vaksin. Sehingga vaksinasi anak diharapkan tercapai sesuai target.

"Sehingga masyarakat Indonesia termasuk anak-anak mendapatkan perlindungan yang maksimal dari bahaya Covid-19-19," pungkas Wiku.

Prof. Wiku Adisasmito, menekankan bahwa meskipun anak usia 6 - 11 tahun sudah bisa divaksin, namun vaksin bukan syarat mutlak mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Karenanya meskipun anak-anak belum divaksin, tetap bisa mengikuti PTM di sekolah.

"Harap menjadi catatan bahwa vaksinasi Covid -19 pada anak tidak menjadi prasyarat dari pembelajaran tatap muka," tegas Wiku 

peserta vaksinasi diwajibkan untuk membawa Kartu Keluarga atau dokumen yang mencantumkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) anak. 

Terkait Vaksinasi anak usia 6-11 tahun, pihak BPOM telah menerbitkan keputusan bahwa anak-anak usia 6 -11 tahun bisa divaksin.

Disaat informasi ini muncul banyak melegakan banyak anak-anak usia 6-11 tahun maupun para orang tua dikarenakan saat ini sudah sebagian besar sekolah melaksanakan KBM Offline atau sekolah tatap muka langsung.

"Saya dukung vaksinasi bagi anak-anak usia ini, apalagi saat ini anak-anak mulai sekolah tatap muka langsung dengan virus yang tak terbatas ini, maka pengendaliannya dengan proses vaksinasi," kata Dr. Pius Weraman Ahli Epidemologi dari Universitas Nusa Cendana (Undana).

Dia meminta, walaupun sudah diterbitkan untuk vaksinasi bagi anak usia 6-1 tahun, tetapi pentingnya sistim imun tubuh yang terbentuk dari makanan yang dikonsumsi anak-anak.

"Boleh saja dilakukan vaksinasi sesuai anjuran pemerintah, tetap kita harapakan harus potensi vaksinnya baik," kata dia.

Lanjut penjelasannya bahwa potensi dari vaksin tersebut mempengaruhi banyak faktor yakni dari SDM maupun alatnya serta sistim rantai dingin tempat penyimpanan vaksin tersebut.

Dia menambahkan bahwa tidak semua jenis vaksinasi membentuk sistim imun pada setiap orang dan virus tersebut pun masih beresiko bagi orang yang telah divaskin.

"Kemungkinan virus covid-19 ini dapat kembali terjangkit pada orang yang sudah divaksin," ujar dia

Menurut dia hingga saat ini walaupun belum ada orang yang divaksin tertular virus Covid. Namun peluang besar dapat tertular lagi karena adanya mutasi virus seperti varian delta dan lain-lain.

Kata dia, perluh disadari oleh semua orang bahwa adanya varian virus baru orang sudah divaksin dapat tertular lagi karena tidak cocok dengan varian baru tersebut.

Pelaksanaan vaksinasi pelajar Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK)  Sta. Maria Fatima, Betun, Senin (22/11/2021).
Pelaksanaan vaksinasi pelajar Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Sta. Maria Fatima, Betun, Senin (22/11/2021). (foto : Edi Hayong.)

"Saat ini banyak vaksin covid yang dipakai dan tersebar di dunia dari peneliti dan pabrik yang berbeda, maka kemungkinan validitas dan akurasinya dapat dipercaya dengan nilai 60 hingga 70 persen. Maka masih ada ruang dengan beberapa versen untuk terjangkit virus tersebut," tandasnya.

Bagaimana pelaksanaan vaksinasi anak di berbagai daerah di NTT sejauh Ini?

Polres Manggarai menyasar vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar untuk usia 12 sampai 17 tahun untuk tahap 1.

Vaksinasi Covid-19 bagi pelajar ini berlangsung di gedung Gelanggang Olahraga (GOR) Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, Kamis 16 Desember 2021.

Kegiatan ini Polres Manggarai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Adapun mekanisme pelaksanaan vaksinasi Tahap I ini dengan target penerima Vaksin 508 orang pelajar, jumlah penerima vaksin 508 orang pelajar, jumlah ketersedian vaksin 87 Vial dengan rincian 84 vial vaksin Pfiser, 3 vial vaksin Sinovac.

Sambil memantau pelaksanaan vaksinasi ini, Kapolres Manggarai AKBP Mas Anton Widyodigdo,SH.,S.IK didampingi Kabag Sumda Polres Manggarai AKP Hypolitus Atman juga mengikuti zoom meeting yang dilaksanakan secara virtual bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si dengan seluruh Polda jajaran dalam rangka memantau langsung giat Percepatan Vaksinasi serentak seluruh Indonesia untuk mencapai target 70% pada akhir tahun 2021.

Mas Anton menjelaskan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 massal bagi masyarakat khususnya bagi pelajar ini dalam rangka untuk mempercepat vaksinasi Covid-19. Dengan tujuan untuk dapat mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) sehingga resiko penularan Covid-19 semakin berkurang.

Kapolres Mas Anton mengimbau kepada seluruh masyarakat Manggarai baik yang belum divaksin maupun yang sudah divaksin untuk tetap mematuhi dan disiplin dalam menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) Pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mencuci tangan dan mengurangi mobilitas, apalagi saat ini virus Corona varian Omicron sudah masuk di Indonesia.

Lanjut Kapolres Mas Anton, pelayanan vaksinasi Covid-19 serentak untuk tahap 1 bagi pelajar untuk tingkat Polres Manggarai juga di laksanakan di Polsek Satar Mese dimana loket 1 untuk SMAN 1 Satar Mese di Narang, Desa Cambir Leca, Kecamatan Satar Mese Barat.

Dengan sasaran penerima vaksin untuk pelajar kelas 1 dan 2 yang berusia di bawah 17 tahun untuk Dosis 1. Jenis
Vaksin Pfizer, jumlah yang di siapkan: 48 vial (480 dosis), jumlah penerima 476 dosis, sisa 4 dosis.

Loket 2 di SMPN 12 Satar Mese, Desa Paka, Kecamatan Satar Mese untuk dosis 1, juga jenis Vaksin Pfizer, jumlah yang di siapkan 40 vial (400 dosis), jumlah penerima 400 dosis

Loket 3 di SMPN 5 Satar Mese, Desa Pongkor, Kecamatan Satar Mese dengan sasaran penerima vaksin siswa/siswi, SMP 5 Satar Mese dan Siswa-siswi SMAN 3 Satar mese juga dengan jenis vaksin Pfizer, jumlah yang disiapkan sebanyak 224 dosis, jumlah penerima 224 dosis.

Selain pelajar juga dilaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum yakni untuk Loket 4 di Kampung Keba, Desa Popo, Kecamatan Satar Mese Utara, dengan sasaran penerima Masyarakat yang berusia di atas 18 tahun dan Ibu hamil. Jenis Vaksin Astra Zaneca dan Sinovac, jumlah yang di siapkan Astra Zaneca 4 vial (40 dosis) Sinovac 4 Vial (40 dosis) dengan jumlah penerima 48 dosis.

Loket 5 di Gereja Lukup, Desa Renda, Kecamatan Satar Mese Utara, sasaran penerima masyarakat yang
berusia di atas 18 tahun juga Jenis Vaksin Astra Zaneca dan Sinovac. Jumlah yg di siapkan Astra Zaneca : 5 vial (50 dosis) dan Sinovac 5 Vial (50 dosis) dan jumlah penerima 60 dosis.

Pelaksanaan vaksinasi masal tersebut berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan dilakukan pengamanan oleh Personil Polsek Satar Mese yang dipimpin oleh Kapolsek Satar Mese IPDA Edi Purnomo Wijayanto, SH.

Selain di Polsek Satar Mese, juga dilaksanakan vaksinasi Covid-19 di wilayah hukum Polsek Reo.

Pelaksanaan vaksinasi di Aula SMAK Santu Gregorius Reo, Lingkungan Barangkolo, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok, untuk vaksinasi Covid-19 bagi pelajar tahap II. Jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac.

Ketersedian Vaksin 32 Vial ( 320 Dosis ) Jumlah penerima vaksin 320 orang. Secara keseluruhan Para Siswa/siswi SMAK St Gregorius Reo yang telah menerima vaksin tahap II sebanyak 640 orang.

Pelaksanaan vaksinasi massal tersebut juga berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan dilakukan pengamanan oleh Personil Polsek Satar Mese yang dipimpin oleh Kapolsek Reo IPDA Muhamad Andi Fayet Sanusi, S.Tr.K. 

Sementara itu dari Kota Larantuka Kabupaten Flores TImur, menyebutkan,Badan Intelejen Negara Daerah Nusa Tenggara Timur ( Binda NTT) menggelar pelayanan vaksinasi massal dengan menyasar para pelajar disana sejak Senin 13 Desember 2021.

Binda NTT menggelar vaksinasi bagi pelajar SMK Bina Karya Larantuka dan SMPN 1 Larantuka. Kegiatan vaksinasi itu digelar di aula SMK Bina Karya Larantuka.

Kepala Dinas Kesehatan Flotim, dr. Ogi Silimalar mengatakan, vaksinasi massal dengan jenis sinovac atau coronavac itu menargetkan 1500 pelajar. Selain pelajar, vaksinasi juga dibuka untuk 500 masyarakat umum.

"Totalnya 2000 dosis. 1500 untuk pelajar dan 500 masyarakat umum," ujarnya kepada wartawan, Senin 13 Desember 2021.

Vaksinasi massal yang diinisiasi Binda NTT ini sebagai bentuk dukungan Binda terhadap pemerintah daerah Flores Timur guna percepatan pencapaian vaksinasi. "Atas nama pemerintah Kabupaten Flotim, kami berterimakasih kepada Binda NTT yang telah mendukung percepatan vaksinasi di Flotim," ujarnya.

Percepatan vaksinasi ini dalam rangka pencapaian herd immunity atau kekebalan tubuh agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Pelajar di Malaka Tengah ketika mengikuti vaksinasi yang difasilitasi jajaran TNI dan Polri, Kamis (2/12/2021).
Pelajar di Malaka Tengah ketika mengikuti vaksinasi yang difasilitasi jajaran TNI dan Polri, Kamis (2/12/2021). (ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM)

Ia mengaku saat ini penyerapan vaksinasi di Flotim masih rendah. Suntikan pertama mencapai 93.525 sasaran atau 51,7 persen, dan suntikan kedua 57.526 sasaran atau 28,35 persen.

"Untuk stok vaksin masih mencukupi. Kita optimis di akhir tahun ini kita bisa mencapai 70 persen. Mohon dukungan berbagai pihak," tandasnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar vaksinasi bagi pelajar SMA, SMK dan SLB di Kota Kupang.

Kegiatan vaksinasi digelar di pelataran Dinas P dan K NTT di Jalan Jenderal Soeharto Nomor 57 Kelurahan Naikoten Kota Kupang, NTT Senin 20 September 2021.

Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi, S.Pd.,M.Pd menyebutkan pihaknya kini sedang mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi semua pelajar SMA, SMK dan SLB di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Linus Lusi menjelaskan dengan adanya upaya percepatan vaksinasi, semua pelajar mendapatkan vaksin karena pekan depan sudah dimulai sekolah tatap muka khusus di Kota Kupang.

Kegiatan vaksinasi kali ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan target pelajar yang divaksin yaitu 1.500 orang.

“Dinas P dan K sebelumnya bekerjasama dengan PKK, BIN dan lembaga kesehatan untuk mevaksin pelajar. Kini tetap berjalan untuk percepatan vaksin bagi para pelajar SMA SMK SLB Kota Kupang. Kali ini dinas P dan K melakukan percepatan vaksin pelajar dengan jumlah 1.500 siswa dipelataran Dinas P dan K bekerjasama dengan Dinkes kota Kupang. Target para pelajar tervaksin  semua. Vaksin ini menandai Senin depan  KBM tatap muka khusus SMA SMK SLB Kota Kupang dimulai dengan prokes kesehatan yang ketat,’’ujar Linus Lusi kepada POS-KUPANG.COM Senin 20 September 2021.

Linus Lusi menyebutkan pihaknya juga sedang mendorong semua Kabupaten di NTT untuk melaksanakan vaksinasi bagi pelajar sehingga mendapatkan vaksin.

Ia menyebutkan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan para kepala daerah untuk mendukung proses vaksinasi bagi pelajar.

“Kabupaten kota sedang berproses yang sama dengan stakeholder dan tenaga SDM kesehatan yang ada. Kami juga berkordinasi dengan bapa bupati untuk mendukung vaksinasi tingkat pelajar SMA, SMK, SLB di kabupaten dan sekarang sedang berjalan,’’ujarnya.

Seorang Pelajar di Kota Kupang saat terima vaksin di Dinas P dan K NTT, Senin 20 September 2021. (Dinas P dan K untuk Pos Kupang.Com)
Ia menyebutkan hingga saat ini, ada 9.500 pelajar SMA, SMK dan SLB di NTT sudah menerima vaksin.

Ia menyebutkan saat pelaksanaan vaksin semua tetap menerapkan protocol kesehatan yang ketat.

Ia juga berharap agar semua pelajar SMA, SMK dan SLB di NTT mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas P dan K NTT, Linus Lusi, S.Pd.,M.Pd menyebutkan pihaknya kini sedang mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi semua pelajar SMA, SMK dan SLB di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Linus Lusi menjelaskan dengan adanya upaya percepatan vaksinasi, semua pelajar mendapatkan vaksin karena pekan depan sudah dimulai sekolah tatap muka khusus di Kota Kupang.

Kegiatan vaksinasi kali ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan target pelajar yang divaksin yaitu 1.500 orang.

“Dinas P dan K sebelumnya bekerjasama dengan PKK, BIN dan lembaga kesehatan untuk mevaksin pelajar. Kini tetap berjalan untuk percepatan vaksin bagi para pelajar SMA SMK SLB Kota Kupang. Kali ini dinas P dan K melakukan percepatan vaksin pelajar dengan jumlah 1.500 siswa dipelataran Dinas P dan K bekerjasama dengan Dinkes kota Kupang. Target para pelajar tervaksin  semua. Vaksin ini menandai Senin depan  KBM tatap muka khusus SMA SMK SLB Kota Kupang dimulai dengan prokes kesehatan yang ketat,’’ujar Linus Lusi kepada POS-KUPANG.COM Senin 20 September 2021.

Linus Lusi menyebutkan pihaknya juga sedang mendorong semua Kabupaten di NTT untuk melaksanakan vaksinasi bagi pelajar sehingga mendapatkan vaksin.

Ia menyebutkan pihaknya juga melakukan koordinasi dengan para kepala daerah untuk mendukung proses vaksinasi bagi pelajar.

“Kabupaten kota sedang berproses yang sama dengan stakeholder dan tenaga SDM kesehatan yang ada. Kami juga berkordinasi dengan bapa bupati untuk mendukung vaksinasi tingkat pelajar SMA, SMK, SLB di kabupaten dan sekarang sedang berjalan,’’ujarnya.

Ia menyebutkan hingga saat ini, ada 9.500 pelajar SMA, SMK dan SLB di NTT sudah menerima vaksin.

Ia menyebutkan saat pelaksanaan vaksin semua tetap menerapkan protocol kesehatan yang ketat.

Ia juga berharap agar semua pelajar SMA, SMK dan SLB di NTT mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dari Kabupaten Malaka, Pamtas RI-RDTL Yonif 743/PSY Pos Motamasin bersama Puskesmas Alas melaksanakan kegiatan vaksin Sinovac Dosis 1 kepada 164 pelajar SMP 1 Metamauk di Desa Alas selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Malaka, Kamis (9/12/2021).

Lettu Inf Andri Suhendar selaku Dankipam III menyampaikan bahwa Anggotanya bekerja sama dengan para tenaga kesehatan yang ada di perbatasan khususnya di Puskesmas Alas.

Kegiatannya adalah memberikan vaksin kepada masyarakat yang ada di perbatasan, namun titik sasar kali ini untuk para pelajar SMP 1 Metamauk.

Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 743/PSY Letkol Inf Andi Lulianto, dalam pesan tertulisnya mengatakan bahwa dirinya gembira dengan antusias para pelajar SMP 1 Metamauk mengikuti vaksin.

Kegiatan ini tentunya dengan harapan kedepan pandemi ini akan segera berakhir sehingga para pelajar dapat bebas datang ke sekolah untuk menuntut Ilmu.

Edmundus Klau Seran selaku Kepala Puskesmas Alas menyampaikan terima kasih kepada Anggota Satgas Pos Motamasin yang telah bersama-sama dengan tenaga kesehatan saling membantu memberikan pelayanan vaksin kepada para pelajar.

"Terobosan ini sangat luar biasa Giat Vaksin massal. Saya mendukung sepenuhnya untuk kegiatan selanjutnya untuk Vaksin tahap 2 bagi masyarakat Desa Alas," ujar Edmundus.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Hermina Pello, Ray Rebon, Amar Ola Keda, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved