Berita Flores Timur
Harga Minyak Goreng Naik, Masyarakat Flotim Diajak Berbelanja di Perum Bulog
Terkait Harga Minyak Goreng Naik, Masyarakat Flotim Diajak Berbelanja di Perum Bulog
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Harga minyak goreng di pasar tradisional Larantuka, Kabupaten Flores Timur ( Flotim) hingga kini masih tetap di harga Rp.20 ribu perliter. Harga ini naik dari harga sebelumnya berkisar Rp .15 ribu perliter.
Masyarakat Flotim pun diminta membeli minyak goreng dengan harga murah di kantor Perum Bulog Larantuka. Selain di Perum Bulog, masyarakat juga bisa mendapatkan minyak goreng subsidi yang saat ini tersedia di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Flotim.
Kepala Perum Bulog Cabang Larantuka, David Donny Kurniawan mengatakan saat ini stok minyak goreng di Perum Bulog masih sekitar 10 ton. Minya goreng itu, kata dia, masih dijual dengan harga stabil, Rp. 15 ribu perliter.
"Untuk masyarakat Flotim bisa ke Perum Bulog. Kita siapkan minyak goreng dengan harga perliter 15 ribu," ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Ia mengaku Perum Bulog bersama Disperindag Flotim sudah menggelar pasar murah selama dua tahap. Saat ini, beberapa bahan kebutuhan pokok juga tersedia di kantor Disperindag.
"Pasar murah dua tahap dan sudah selesai. Sekarang masyarakat bisa langsung ke Disprindag. Beras medium disubsidi Rp 2000 dan dijual hanya dengan Rp7.500 perkilo, gula pasir subsidi Rp 2000 dijual Rp 11 ribu, kacang hijau subsidi Rp 5 ribu dijual dengan Rp15 rb. Semuanya bersubsidi termasuk minyak goreng," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Flores Timur, Siprianus Ritan mengatakan, kenaikan harga minyak itu berdampak pada pasokan atau impor minyak ke daerah.
Guna menetralisir harga minyak di pasar, Disperindag mempunyai strategi, selain penyediaan stok minyak di bulog untuk melayani masyarakat, juga melakukan operasi pasar.
"Bulog masih punya stok minyak goreng yang cukup banyak. Tugas dinas teknis, kami melakukan operasi pasar. Yang sebelumnya dua minggu sekali, tapi saat ini seminggu dua kali. Diharapkan masyarakat bisa mengakses minyak di bulog yang tersedia," ujarnya.
Untuk mengantisipasi permainan harga, Disperindag melakukan operasi pasar di tempat penjualan maupun gudang-gudang penyedia minyak goreng maupun sembako.
"Operasi dilakukan di gudang-gudang untuk antisipasi penimbunan minyak juga sembako. Tugas kami setiap hari lakukan door to door untuk memantau harga," tandasnya. (*)
Baca Berita Flores Timur Lainnya