KKB Papua

KKB Papua Klaim Bakar Bangunan Perusahaan Kayu di Maybrat,  Kepolisian Bantah, Begini Faktanya

Benarkah Kelompok Kriminal Bersenajata alias KKB Papua melakukan teror pembakaran bangunan perusahaan kayu di Maybrat?

Editor: Agustinus Sape
Tribunpapuabarat.com
Telah terjadi kebakaran di camp PT Bangun Kayu Irian di Maybrat, Papua Barat, Rabu 1 Desember 2021. Pihak KKB Papua mengklaimnya, tetapi pihak kepolisian membantahnya. Suasana saat kebakaran di PT Bangun Kayu Irian di Maybrat, Papua Barat. 

KKB Papua Klaim Bakar Bangunan Perusahaan Kayu di Maybrat,  Kepolisian Bantah, Begini Faktanya

POS-KUPANG.COM, MAYBRAT - Benarkah Kelompok Kriminal Bersenajata alias KKB Papua melakukan teror pembakaran bangunan perusahaan kayu di Maybrat?

Pihak KKB Papua mengklaim melakukannya, sementara pihak kepolisian membantahnya

Fakta di lapangan memang terjadi kebakaran camp perusahaan kayu Log, PT Bangun Kayu Irian di Distrik Kamundan, Kabupaten Maybrat.

Sejumlah bangunan kantor, barak pegawai, alat berat dan kendaraan roda empat turut dibakar.

Komandan Operasi Kodap VI Sorong Raya Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Arnoldus Kocu mengklaim telah melakukan pembakaran tersbut.

Dalam video yang tersebar terlihat Arnoldus Kocu memberikan penjelasan terkait pembakaran tempat tersebut.

Selain Arnoldus Kocu, tampak lima orang yang diduga merupakan bagian dari geriliyawan militan KNPB wilayah Maybrat.

Mereka tampak membawa sejumlah senjata api rakitan dan golok.

"Perusahan yang selama ini beroperasi di Sungai Kamundang PT Bangun Kayu Irian, kami TPNPB melakukan pembakaran," ujar Arnoldus Kocu melalui video rilis yang dikirim Jubir Seby Sambom, Kamis 2 Desember 2021.

Dalam insiden tersebut, mereka mengklaim membakar kantor perusahaan, gudang, satu unit kendaraan Hartop, satu unit ekskavator, satu unit dozer, dan satu unit genset perusahaan.

"Aksi kami ini salah satu bentuk penolakan pembangunan maupun perusahaan apa pun yang beroperasi di Tanah Papua," ucapnya.

Arnoldus menyebut pemilik perusahaan adalah anggota TNI.

"Kami bakar perusahaan ini karena pemilik perusahaan adalah seorang TNI," tuturnya.

"Kami terima laporan dari PIS TPNPB yang kerja di perusahaan ini dan kami menolak 100 persen tidak boleh masuk lagi," ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved