Berita Belu

Upaya Penuruan Angka Kematian Ibu dan Bayi Pakai Pendekatan Holistik

kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, gizi masyarakat, pengendalian penyakit,  germas

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM. 

Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas

POS KUPANG. COM, ATAMBUA--Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Belu masih tinggi yaitu 17,9 persen. 

Pemerintah Kabupaten Belu terus berupaya menekan persoalan ini dengan berbagai strategi dan pendekatan. Satunya diantaranya pendekatan holistik mulai dari keluarga.

Hal ini dikemukakan Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM saat membuka kegiatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi melalui Audit Maternal Perinatal-Surveilance and Response (AMP-SR) & Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), bertempat di Ballroom Hotel Matahari Atambua, Jumat 19 November 2021. 

Didampingi Tim Pengkaji Eksternal, dr. Laurens David Paulus SPOGK (onk) dan Plt. Kadis Kesehatan Kab. Belu, Siprianus Mali, S.IP, Wabup Belu mengatakan, upaya menurunkan AKI dan AKB perlu dilakukan dengan pendekatan holistic komprehensif mulai dari keluarga. 

Baca juga: Bupati Belu Hadirkan Ahli Motivasi Pejabat Eselon

Hal yang harus diperhatikan di tingkat keluarga yaitu, kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, kesehatan reproduksi, gizi masyarakat, pengendalian penyakit,  germas, pengendalian obat dan makanan. 

Wabup Belu optimis, didukung program Momentum USAID, masalah kesehatan ibu dan bayi akan mendapat perhatian lebih dari waktu ke waktu sehingga terjadi peningkatan kualitas kesehatan skala keluarga sampai skala kabupaten. 

Untuk diketahui AMP-SR merupakan serangkaian kegiatan berkelanjutan dan sistematik untuk menyediakan informasi, pelaporan kematian, melakukan audit dan memberikan arah tentang intervensi kematian ibu dan bayi. 

Salah satu output dari kegiatan AMP-SR adalah tersedianya rekomendasi untuk perbaikan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan melibatkan berbagai sektor. 

Baca juga: Terdampak Banjir, Warga Kota Ende Kesal Belum Ada Respon Pemerintah

AMP-SR merupakan salah satu metode yang digunakan untuk penilaian pelaksanaan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi yang mencakup sistem pelaporan, identifikasi faktor-faktor penyebab kematian hingga menghasilkan suatu rekomendasi untuk ditindaklanjuti. 

Kegiatan ini dihadiri Senior Project Manager Momentum Cluster Timor, para Pimpinan OPD, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Belu, para Direktur Rumah Sakit se-Kabupaten Belu, Kepala BPJS Cabang Atambua, Kepala Puskesmas, serta perwakilan profesi kesehatan. (*)

Berita Belu Terkini 
 

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved