Timor Leste

Mata-matanya Membelot & Beri Dokumen Rahasia, Timor Leste Kembali Kerjasama dengan Australia

Mata-matanya Membelot & Beri Dokumen Rahasia, Timor Leste Kembali Kerjasama Soal Ini dengan Australia

Editor: Gordy Donofan
Pemerintah Timor Leste
Bendera Timor Leste 

POS-KUPANG.COM - Timor Leste menjadi salah satu Negara yang memiliki lading minyak besar.

Kilang-kilang minyak di wilayah Timor Leste kini dikabarkan mengering hingga berimbas besar bagi negara tetangga Indonesia tersebut.

Negara tersebut diketahui hanya bergantung pada tambang minyak yang mereka miliki untuk menjalankan roda pemerintahan.

Ambang kebangkrutan pun disebut tengah mengintai negara tentanggan yang berbatasan langsung dengan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut.

Baca juga: Pesan Presiden Lu Olo Saat Timor Leste Memperingati 30 Tahun Pembantaian Massal Santa Cruz di Dili

Sebagai informasi setidaknya ada tiga sumur eksplorasi di darat Timor Leste akan dibor dalam waktu dekat ini oleh salah satu Perusahaan Australia bernama Timor Resources.

Oleh karena itu, hasil dari kilang minyak tak seluruhnya bakal diterima oleh pemerintah Timor Leste, tetapi dibagi dua.

Ternyata sumur-sumur yang akan dibor tersebut sebagai bagian dari kampanye back-to-back yang dimulai akhir Oktober.

Timor Resources sebenarnya pernah membuka tambang minyak di salah satu daratan di Timor Leste lebih dari 50 tahun lalu.

Tetapi ternyata perkembangan tambang minyak di Timor Leste memang diketahui tak begitu mulus lantaran ada berbagai kendala.

 “Masalah geopolitik dan kerusuhan sipil telah menghalangi kegiatan eksplorasi sampai sekarang,” Suellen Osborne, kepala eksekutif Timor Resources, bagian dari perusahaan manufaktur dan rekayasa terdiversifikasi Nepean Group, mengatakan kepada Energy Voice.

Menurut Osborne, sumber pertama bernama Karau (pemerintah Timor Leste menyebutnya Feto Kmaus) dan disemprotkan pada 27 Oktober 2021.

Melansir dari Intisari-Online, total kedalaman yang direncanakan adalah 1050 meter, dengan pengeboran memakan waktu 17 hari, yang hasilnya akan diketahui dengan cepat.

Baca juga: Warga Timor Leste Hasilkan Banyak Uang di Australia, Tapi Cepat Habis Karena Urusan Ini

Tak sampai di situ saja, Timor Resources menerima kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) oleh regulator Timor Lorosa’e ANPM pada Juni 2017.

Tambang ini dioperasikan oleh mitra usaha patungan TimorGap yang merupakan perusahaan minyak nasional bersama Timor Resources yang mengoperasikan PSC.

Survei seismik di seluruh areal tersebut telah dilakukan dua kali dan selesaikan pada tahun 2018 dan 2019.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved